Sumarsono: Jangan ada pemilih merasa tak aman lalu tak datang ke TPS
Pengerahan pasukan Brimob ke ibu kota dilakukan jelang pelaksanaan Pilgub DKI pada 15 Februari mendatang.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono mengatakan bahwa pengerahan pasukan Brimob dari beberapa daerah ke Jakarta adalah bentuk antisipasi adanya aksi masa. Pengerahan pasukan Brimob ke ibu kota dilakukan jelang pelaksanaan Pilgub DKI pada 15 Februari mendatang.
"SOP pengerahan Brimob itu namanya antisipasi, karena sudah ada laporan kepada Polda, akan ada massa aksi," kata Sumarsono, di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (9/2).
Meski begitu, Sumarsono menegaskan bahwa kondisi Jakarta saat ini masih kondusif. Namun, Sumarsono menilai bahwa antisipasi tetap harus dilakukan.
"Soal nanti setelah subuh bersama, diteruskan dengan gerakan aksi lalu ada imbauan-imbauan yang dikumandangkan itu Kapolda yang tangani. Jumlahnya 1.500 atau berapa, tapi jelas ada gerakan aksi tanggal 11 dan jadi SOP dari pihak security, ini langkah pengamanan," ujar Sumarsono.
Pria yang juga menjabat sebagai Dirjen Otda ini mengungkapkan bahwa mengirimkan Brimob ke Jakarta adalah untuk mengamankan keamanan di Jakarta.
"Karena rumornya tidak hanya tanggal 11, tapi informasinya juga tanggal 12 dan 15 ada aksi. Saya kira Jakarta kita pastikan semua bisa Jakarta supaya aman, Brimob dikirim sebagai tenaga bantuan untuk antisipasi saja," terang Sumarsono.
Hal ini dilakukan untuk membuat para pemilih di Jakarta merasa aman dan nyaman dalam menggunakan hak pilihnya. "Jangan sampai ada pemilih yang merasa tidak aman lalu tidak datang ke TPS, nanti memerosotkan nilai partisipasi. Jadi untuk antisipasi, banyak (Brimob didatangkan dari luar daerah) untuk di sekitar Monas ini, di beberapa satuan juga sudah diberikan tambahan hanya persisnya saya enggak tahu," tandasnya.