Takbiran Idulfitri, 500 Personel Satpol PP Disebar di Sejumlah Titik Rawan Jakarta
Satpol PP juga bekerja sama dengan polisi mengamankan malam takbiran. Sejumlah titik-titik rawan telah dipetakan untuk selanjutnya bakal dipantau.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta mengerahkan sekitar 500 personel mengamankan malam takbiran Idulfitri 1444 Hijriah pada Jumat (21/4) malam. Ratusan personel itu diterjunkan ke lima kota administrasi Jakarta.
"Setiap wilayah yang tersebar ada 500-an orang di beberapa titik lokasi," kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta Arifin kepada wartawan, dikutip Jumat (21/4).
-
Apa arti dari lafadz takbiran Idul Fitri? "Artinya: "Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan(yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentaraNya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah."
-
Kapan sholat Idul Fitri dikerjakan? Sesuai namanya, sholat sunnah ini dikerjakan pada Hari Raya Idul Fitri atau pada tanggal 1 Syawal Hijriyah.
-
Kenapa ucapan Idul Fitri penting? Momen Idulfitri menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk saling memaafkan dan merajut kembali tali persaudaraan. Ucapan-ucapan yang disampaikan pada Hari Raya ini tidak hanya sekadar kata-kata, tetapi juga sebuah ungkapan ketulusan dan keikhlasan dalam memaafkan dan memperbaiki hubungan antarindividu.
-
Kenapa ucapan selamat Idul Fitri penting? Dengan demikian, maka tali silaturahmi antar sesama umat Islam masih dapat terjaga dengan baik.
-
Bagaimana cara melakukan takbiratul ihram pada sholat Idul Fitri? Sebagaimana sholat pada umumnya, sholat Idul Fitri juga terdapat takbiratul ihram. Setelah membaca doa Iftitah, disunnahkan takbir kembali sebanyak 7 kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela takbir, umat Islam dianjurkan membaca bacaan berikut: اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا Allahu akbar kabira, wal hamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila Artinya:"Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang."
-
Kapan Jemaah An Nadzir merayakan Idul Fitri? Waktu pelaksanaan shalat Ied Fitri dan penentuan awal bulan Ramadhan Jamah An Nadzir selalu lebih awal. Termasuk saat perayaan Idul Adha.
Arifin mengungkapkan Satpol PP juga bekerja sama dengan polisi mengamankan malam takbiran. Sejumlah titik-titik rawan telah dipetakan untuk selanjutnya bakal dipantau.
"Anggota Satpol PP bersama teman-teman dari kepolisian di persimpangan," ungkap Arifin.
Disarankan Takbiran di Rumah
Selain itu, Arifin menyarankan agar sebaiknya takbiran tak dilakukan di jalan. Dia mengimbau masyarakat untuk menggelar malam takbiran di masjid sekitar lingkungan tempat tinggal masing-masing agar lebih hikmat.
"Kita juga mengingatkan dan mengajak teman-teman untuk, ini saya sekali lagi menyarankan lebih hikmat kita takbirnya di masjid, di tempat ibadah," jelas dia.
Arifin memastikan ratusan anggotanya yang telah diturunkan pada lokasi rawan di Ibu Kota bakal menghalau masyarakat yang bandel dan ricuh saat malam takbiran.
Diketahui, berdasarkan hasil Sidang Isbat, pemerintah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu 22 April 2023. Keputusan penetapan 1 Syawal 1444 H atau Hari Raya Idul Fitri 2023 ini disampaikan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.
“Sidang isbat secara bulat menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023,” ujar Menag dalam konferensi pers yang digelar usai Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta, Kamis 20 April 2023.
Sementara itu, jemaah Muhammadiyah telah melangsungkan Salat Idulfitri 1444 Hijriah pada Jumat (21/4) pagi tadi. Perbedaan waktu perayaan lebaran Idulfitri ini dikarenakan metode penentuannya yang berbeda.
Adapun Muhammadiyah menentukan awal bulan dengan metode hisab. Sementara pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) menggunakan metode rukyatul hilal.
Reporter: Winda Nelfira
(mdk/gil)