Tanah Abang Explorer, dicintai pengunjung dibenci 'wong cilik'
Respon pengunjung sangat baik menyambut penataan ala Gubernur DKI Anies Baswedan. Seorang ibu yang enggan disebutkan namanya, mengaku senang dengan adanya bus tersebut. Ia yang biasa berjalan kaki menelusuri Tanah Abang, kini mudah mencapai Blok A tanpa lelah berjalan.
Transjakarta Tanah Abang Explorer merupakan wajah baru Pasar Tanah Abang. Bus Scania lower deck oranye itu hadir melengkapi penataan pedagang kaki lima di pasar garmen terbesar se-Asia Tenggara tersebut.
Bus memulai perjalanannya di Stasiun dan mengitari area Pasar Tanah Abang. Adapun rutenya adalah Halte Stasiun-Blok G - Blok B - Blok E - AURI - Flyover Jati Baru - Stasiun. Dalam satu putaran bus bisa memakan waktu sekiranya 20 menit. Lebih lagi jalannya tak terlalu tersendat lantaran dibantu petugas dishub bermotor di depannya.
-
Apa tujuan dari perpanjangan jam operasional Transjakarta? Perpanjangan jam operasional armada bus Transjakarta diharapkan dapat mengantisipasi terjadinya kepadatan pelanggan setelah laga berlangsung. Sehingga, masyarakat yang menonton bisa kembali ke rumahnya masing-masing dengan cepat.
-
Apa saja yang disediakan Transjakarta untuk memudahkan mobilitas jemaat yang akan menghadiri Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK? Selain menyediakan kantong parkir, pihak Transjakarta juga melakukan penambahan total 300 unit armada saat Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK. Dukungan ini, kata Ayu diharapkan bisa memudahkan mobilitas masyarakat yang ingin menghadiri Misa Agung bersama Paus Fransiskus.
-
Apa yang ditawarkan oleh bus wisata atap terbuka di Jakarta? Bus wisata atap terbuka menjadi wisata alternatif bagi sebagian warga Jakarta untuk menikmati liburan, terlebih ketika memasuki masa libur sekolah seperti saat ini.
-
Kenapa Transjakarta memperpanjang jam operasionalnya? Perpanjangan jam layanan dilakukan untuk mendukung akses mobilitas masyarakat yang ingin menonton secara langsung pertandingan itu di GBK.
-
Kapan uji coba Transjakarta rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta dilakukan? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana caranya agar jemaat bisa memanfaatkan layanan Transjakarta untuk menuju dan meninggalkan lokasi Misa Akbar? Setelah dari depo, para jemaat bisa memanfaatkan layanan Transjakarta untuk menuju lokasi Misa Agung di GBK."Depo kami sangat dekat dengan layanan Transjakarta regular. Jadi dari lokasi kantong parkir, para jemaat bisa menggunakan layanan kami yang menuju ke GBK, demikian juga selesai acara jemaat bisa menggunakan layanan yang sama untuk kembali menuju kantong parkir yang berada di depo," jelas Ayu.
Respon pengunjung sangat baik menyambut penataan ala Gubernur DKI Anies Baswedan. Seorang ibu yang enggan disebutkan namanya, mengaku senang dengan adanya bus tersebut. Ia yang biasa berjalan kaki menelusuri Tanah Abang, kini mudah mencapai Blok A tanpa lelah berjalan.
"Baru pertama kali naik ini, biasanya jalan, lumayan sih," ucap dia.
Hal senada diungkap seorang bapak-bapak yang tengah menggendong anaknya. Ia bahkan berpindah moda transportasi dengan naik kereta untuk menggapai Tanah Abang. Sebelumnya, dia akui lebih sering naik kendaraan pribadi.
"Lumayan membantu ya, pertama kali ini naik bus biasanya bawa mobil sendiri tapi kan macet, ribet," kata dia.
Salah satu layanan unggulan bus tersebut adalah tidak dipungut biaya. Karena itu pula banyak anak-anak maupun orang dewasa yang sekadar naik bus untuk berkeliling. Meski begitu waktu operasional hanya dari pukul 08.00 sampai 18.00.
Humas Transjakarta Wibowo mengatakan sehari bus diturunkan sampai 10-15 unit. Sementara ini penggunanya tidak dibeban biaya. Dari pihak Transjakarta belum ada rencana berbayar.
"Ini layanan yang disediakan Pemprov DKI Jakarta. Belum ada rencana untuk berbayar," kata dia melalui pesan singkat.
Respon penolakan
Adanya moda transportasi tersebut tentu menuai respon negatif dari para sopir angkot. Di sekitar Tanah Abang ini ada sekurangnya empat mikrolet yang melintas, yakni, M10, M08, M09, dan M03. Para wong cilik ini mengeluhkan penurunan pendapatan hingga lebih dari 50 persen akibat adanya Tanah Abang Explorer itu.
Salah satu sopir M08, Raudi mengeluhkan adanya bus Transjakarta tersebut. Sebelum Jalan Jati Baru ditata, angkotnya bisa melewati Stasiun Tanah Abang. Karena akses tersebut ditutup ia harus memutar lebih jauh.
Rute yang ia lalui juga dilalui bus oranye itu. Pria bertopi ini mengeluhkan pendapatan berkurang drastis empat hari belakangan lantaran selalu sepi saat melintas Tanah Abang.
"Turun ya turun sampai 50 Persen ya. Saya harus nyetor Rp 200.000 ke atasan, sekarang dapet bersih buat dapur mah cuma 30.000, 40.000, turun banget dari sebelumnya," ucap dia saat ditemui.
Angkot M80 jurusan Tanah Abang-Kota itu tak lagi bisa ngetem di sepanjang jalan Jati Baru maupun Pasar Tanah Abang. Mereka terpaksa ngetem di belokan Fly Over Jati Baru dan juga sering kena tegur petugas. Alasan itu menjadi dalih omzet turun drastis.
"Kalau dulu bisalah mangkal ada jarak kayak di depan stasiun, sekarang nyatu semua di belokan. Itu juga kucing-kucingan," kata Raudi.
Ia mengaku tidak ada dialog dengan pihak pemerintah provinsi. Tawaran koordinasi dari pihak terkait pun sama sekali tidak ada. Tiba-tiba saja penataan itu langsung dieksekusi Jumat (22/12) lalu.
"Kalau pemerintah mah ya mentingin merekanya sendiri kitanya gak dipikirin. Mau nolak juga engga bisa," lanjut Raudi.
Sementara itu pihak Transjakarta menolak disebut tidak ada integrasi antara Bus dengan angkot. Wibowo berdalih kalau pengunjung bisa dihimbau naik angkot lalu menyambung Tanah Abang Explorer.
"Dengan naik Tanah Abang Explorer bisa nyambung angkot. Ataupun sebaliknya. Turun angkot naik Tanah Abang Explorer keliling Tanah Abang," imbuh Wibowo.
(mdk/rhm)