Tawuran Warga di Setiabudi, 15 Orang Diamankan Polisi
Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti berkaitan dengan tindak pidana yang diperbuat oleh 15 orang tersebut. Pengakuan mereka kepada penyidik, bunyi petasan menjadi faktor penyebab tawuran. Namun, keterangan itu masih didalami penyidik.
15 Orang ditangkap polisi terkait tawuran di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Tawuran melibatkan dua kelompok warga itu terjadi pada Selasa (20/7) kemarin.
Kabag Ops Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ruslan Idris mengatakan 15 orang itu diamankan anggota Reskrim Polsek Setiabudi bersama Satresrkim Polres Metro Jakarta Selatan. Belasan warga itu saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif.
-
Dimana biasanya tawuran pelajar terjadi di Jakarta? Biasanya tawuran antar pelajar terjadi di rute berangkat dan pulang sekolah. Mereka hapal betul angkutan umum apa saja yang digunakan dan menjadi target sasaran.
-
Kapan Kota Tua Jakarta didirikan? Sejarah Kota Tua Jakarta berawal pada 1526, ketika Fatahillah, seorang komandan dari Kesultanan Demak, menyerang Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan milik dari Kerajaan Pajajaran.
-
Kapan tawuran pelajar pertama di Jakarta terjadi? Tercatat tawuran itu terjadi pada 29 Juni 1968, di mana dalam catatan tersebut tawuran terjadi antara siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) dengan siswa dari STN (Sekolah Tehnik Negeri) dan menimbulkan sebanyak 8 orang korban.
-
Siapa saja yang menjadi korban tawuran pelajar di Jakarta? Dahulu, korbannya tidak hanya sesama pelajar, namun juga para guru juga rentan menjadi sasaran.
-
Dimana lokasi wisata Kota Tua Jakarta? Kota Tua terletak di Jakarta Pusat, wilayah utara.
-
Kapan Kota Tua Jakarta dibangun? Kota ini hanya seluas 15 hektare dan memiliki tata kota pelabuhan tradisional Jawa. Kemudian di tahun 1619, VOC di bawah pimpinan Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta pun dihancurkan. Setahun kemudian, kota baru bernama Batavia dibangun oleh VOC untuk menghormati Batavieren, yaitu leluhur bangsa Belanda.
"Ada 15 orang, lagi proses pemeriksaan," kata Ruslan saat dihubungi, Rabu (21/7).
Polisi masih mengumpulkan bukti-bukti berkaitan dengan tindak pidana yang diperbuat oleh 15 orang tersebut. Pengakuan mereka kepada penyidik, bunyi petasan menjadi faktor penyebab tawuran. Namun, keterangan itu masih didalami penyidik.
"Informasinya sih gara-gara ledakan petasan. Nanti lengkapnya ke Kapolsek Setiabudi dia yang tangani. Tadi malam dibawa ke Polres sekarang lagi diperdalam di Polsek," ujar dia.
Sebelumnya, dua kelompok warga saling lempar batu, kayu. Terlihat juga ada yang membawa senjata tajam dan molotov. Keributan ini menyebabkan sejumlah toko dan warung makan rusak.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes P Azis Adriansyah membenarkan telah terjadi tawuran antar warga pada saat IdulAdha kemarin.
"Memang terjadi perkelahian antar warga tapi sebenernya anak-anak muda saja ini. Malam ini harus segera saya amankan beberapa kelompok pelaku ini agar situasi aman terkendali," kata dia kepada wartawan, Selasa (20/7) malam.
Azis mengatakan, pihaknya telah mengundang perwakilan warga dan tokoh maayarakat guna mencari solusi supaya kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari.
"Kami laksanakan pertemuan antar kelompok di wilayah tersebut para ketua RW, para tokoh masyarakat dan tokoh pemuda supaya terbentuk tatanan warga yang aman dan kondusif," tandas dia.
Reporter: Ady Anugrahadi
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pertandingan Futsal Picu Tawuran di Garut, 2 Warga Luka Bacok
2 Kelompok Warga Tawuran di Perlintasan Kereta, Tiga Ditangkap
VIDEO: Detik-Detik Mencekam Pelajar Ditembak Pemabuk di Mangga Besar
Polisi Amankan Dua Pemuda Usia Live Instagram
Tawuran Pemuda di Maros Sulsel Berujung Maut, 1 Orang Tewas