Teka Teki Kecelakaan Tewaskan Yosafat di Jaktim Segera Ada Titik Terang
Dari hasil gelar perkara itulah, lanjut Darwis, apakah kasus kecelakaan yang tewaskan Yosafat akan menjadi tindak pidana.
Gelar perkara dilakukan Kamis ini.
Teka Teki Kecelakaan Tewaskan Yosafat di Jaktim Segera Ada Titik Terang
- Kejam! Menantu Tega Seret dan Pukul Mertua Pakai Kayu Gara-Gara Sering BAB Sembarangan
- Teriakan Istri Tarsum Sebelum Kasus Mutilasi Ciamis: Kamu Inget, Kasihan Saya, Apa Enggak Sayang?
- Penemuan Jasad Lelaki Tergantung dengan Tangan Terikat ke Belakang
- Tragis, Seorang Nenek Tewas Terjebak Kobaran Api yang Melahap Rumahnya
Teka-teki kecelakaan yang menewaskan Yosafat Christo Barend Kroma (22 tahun) di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur segera terungkap lewat gelar perkara yang bakal dilakukan Satlantas Polres Metro Jakarta Timur.
“Kami rencana untuk gelar perkara nanti hari Kamis nih,” ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Jakarta Timur, Iptu Darwis saat dikonfirmasi, Selasa (28/5).
Dari hasil gelar perkara itulah, lanjut Darwis, apakah kasus kecelakaan yang tewaskan Yosafat akan menjadi tindak pidana dengan menetapkan pihak sebagai tersangka atau tidak.
“Kalau untuk tersangka saat ini kita belum berani menetapkan seorang pun tersangka. Karena memang salah satu tujuan gelar perkara itu kan mohon petunjuk dan mohon saran dari para peserta gelar,” ujarnya.
Sedangkan terkait dugaan dari keluarga Yosafat soal keterlibatan I temannya yang menabrak korban juga belum bisa dipastikan. Meskipun, dari peristiwa kecelakaan ada keterlibatan temannya yang belum dijelaskan secara spesifik.
“Kalau itu saya belum bisa ini (menyampaikan soal I). Tapi memang ada keterlibatan. Tapi kan kalau dikatakan nabrak itu kan suatu hal yang frontal ya, tapi ya nanti kita ceritakan di forum itu dulu,” ujarnya.
Atas adanya kasus ini, polisi pun masih berupaya untuk menyelidiki sesuai laporan dari keluarga dengan nomor LP/A/461/II/2024/ SPKT.SATLANTAS POLRES METRO JAKARTA TIMUR/ POLDA METRO JAYA, tanggal 22 Februari 2024.
“Sebenarnya, kalau permintaan damai itu, dua belah pihak ini kan orang baik-baik semua ya. Semua orang baik. Jadi semua sebenarnya ikhlas,” ucapnya.
“Cuma dari sisi keluarga yang meninggal ini kan pengen tau sebenarnya masalahnya ini tuh apa sih. Nah, jadi coba nanti kita buka dari sisi perspektif hukumnya gimana,” tambah dia.
Sebelumnya, kecelakaan lalu lintas yang menewaskan pemuda bernama Yosafat Christo Barend Kroma (22 tahun) di Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, menjadi sebuah perbincangan di media sosial.
Lewat akun X @Jourahs, disebutkan kalau keluarga merasa janggal atas kematian Yosafat. Semula disebutkan akibat kecelakaan akibat ulah 3 mobil angkutan kota (angkot) ugal-ugalan sampai menyerempet motor Honda CRF korban yang menabrak pohon lalu terlindas pemotor lain.
Namun semua itu berubah, saat keluarga melihat ada luka sobek di pelipis kiri korban. Ditambah, keterangan dari I teman Yosafat kalau saat kejadian korban tidaklah sendiri, melainkan beriringan bersama temannya I memakai mobil Honda HRV.
"Mulailah si I ditanya tanya sama tante ku (ibunda Yosafat). Dia menjelaskan seperti kronologi diatas. Dan menurut pengakuan dia, Yos meninggal di pangkuan si I," cuit @Jourahs dalam akun X-nya, dikutip Kamis (23/5).
Pada saat itu, disebutkan kalau motor korban Honda CRF dan mobil HRV milik I telah disita polisi sesaat setelah kejadian sebagai barang bukti. Namun, ketika proses pemakaman, keluarga Yosafat melihat kalau Mobil HRV yang disita telah dipakai oleh I.
Tidak hanya itu, kecurigaan keluarga itu semakin diperkuat setelah teman korban lainnya mengungkapkan dugaan bahwa Yosafat tidak tewas akibat kecelakaan tunggal.
"Bukan angkot yang ugal-ugalan yang nyerempet adik aku. Tapi kemungkinan temennya sendiri. Saksi mata di lokasi kejadian bilang gak ada angkot. Yang ada mobil HRV, Xpander, sama mobil kecil lain," tulisnya.
Sampai berlanjut pada keterangan terakhir dari keluarga, kalau I sudah mengakui sebagai pihak yang telah menabrak Yosafat. Keluarga pun setuju untuk dilakukan ekshumasi untuk autopsi ulang korban.
"Sampai saat ini, I masih dianggap sebagai saksi. Kami pun belum mendapatkan cerita kronologi yang seutuhnya dari pihak kepolisian. Semua info yg kami dapatkan hanya mengarah ke I sebagai pelakunya," tulis kembali akun @Jourahs.