Tim Gegana Selidiki Ledakan di Markas KAMI Menteng
Heru mengatakan ledakan tersebut disebut low explosive, karena dampak dari ledakan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kerusakan fisik di sekitar lokasi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto menyampaikan jika Tim Gegana Polri telah diterjunkan untuk menyelidiki peristiwa ledakan di depan markas Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), di Jl Dr Kusumaatmaja, Menteng, Jakarta Pusat.
"Sekarang kita panggil tim Jibom (penjinak bom) untuk memastikan ledakan itu apa, tetapi dari BB (barang bukti) yang dikumpulkan ada serpihan kertas seperti yang digunakan sebagai casing atau pembungkus. Bahan bakunya sedang diambil Tim Gegana dan prediksi kita ledakan ini low," kata Heru saat dikonfirmasi, Rabu (23/12).
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kapan Ki Joko Bodo meninggal? Pada 22 November 2022, ia tutup usia di usia 58 tahun.
-
Kapan embung di Kebumen itu dibangun? Embung itu terletak di daerah perbukitan, tepatnya di Desa Giritirto, Kecamatan Karanggayam, Kebumen. Selintas tidak ada yang salah dengan pembangunan embung itu. Namun sejak dibangun pada tahun 2018 lalu, embung itu tidak bisa digunakan untuk kepentingan warga.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Kapan Hari Brimob diperingati? Bangsa Indonesia memperingati Hari Brimob setiap tanggal 14 November.
Heru mengatakan ledakan tersebut disebut low explosive, karena dampak dari ledakan tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kerusakan fisik di sekitar lokasi.
"Karena lantainya tidak rusak, kanan kirinya tidak rusak. Jadi tidak ada kerusakan yang riil. Begitu juga korban manusia itu tidak ada. Jadi ini adalah low explosive," jelasnya.
"Tetapi setelah ini dari Tim Gegana akan melakukan uji lab untuk membuktikan bahannya itu terbuat dari apa," lanjut Heru.
Namun, Heru tidak menyebut jika rumah yang menjadi lokasi terjadi ledakan merupakan kantor KAMI. Namun ia mengatakan berdasarkan laporan yang diterima dari data kelurahan pemilik rumah itu bernama Muhammad Fuad Asrori.
"Kejadiannya sekitar siang tadi jam 12.00 Wib dilaporkan oleh warga ke Polsek sekitar jam 14.00 Wib. Tadi siang kita sudah cek dan benar ada bekas ledakan," kata Heru.
Kendati belum ada laporan dari pemilik rumah, Heru mengatakan bila kepolisian akan tetap melanjutkan pemeriksaan. Itu untuk mengetahui bahan baku peledak tersebut.
"Beberapa saksi masih kita minta keterangan dan kami akan mencari kira-kira ledakan ini dilemparkan dari mana dan oleh siapa. Ini masih proses," jelasnya.
Ledakan Diduga Karena Petasan
Sebelumnya, Telah terjadi ledakan di depan markas Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), di Jalan Dr. Kusumaatmaja, Menteng, Jakarta Pusat (23/12).
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Komisaris Ghozali Luhulima membenarkan ledakan yang terjadi di markas KAMI. Ia menduga kalau ledakan berasal dari petasan, bukan sebuah bom.
"Petasan itu, petasan kertas. Kejadian itu tadi (siang)," kata Ghozali saat dikonfirmasi, Rabu (23/12).
Ia pun menyampaikan jika sampai saat ini pihaknya masih belum mengetahui petunjuk pelaku pelempar petasan tersebut. Dan masih menyelidiki kejadian ledakan itu
"Kami masih belum tahu, masih proses lidik," katanya.
Sementara terkait insiden ledakan yang berada di depan pintu masuk sekretariat KAMI, Ghozali sudah memastikan jika tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut.
"Kertas semua. Enggak ada yang luka," ujarnya.
(mdk/eko)