Untuk biaya hidup, ibu dan anak jadi pengedar sabu
Mayoritas pelanggan mereka kaum hawa.
Biaya hidup yang semakin tinggi, membuat seorang ibu bernama Nurjanah (45) dan anaknya, Angga Nugraha (22), terpaksa menjual narkoba jenis sabu untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Keduanya diciduk anggota Polsek Koja di lokasi yang berbeda.
Polisi mengamankan Angga saat melakukan transaksi dengan Munarni (42) yang hendak membeli barang haram tersebut di dekat rumah kontrakannya Jalan Lagoa Terusan, Lagoa, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, siang tadi sekitar pukul 12.00 WIB.
Tidak lama setelah menciduk Angga, selang 1 jam kemudian petugas Polsek Koja menciduk ibunda Angga, Nurjanah yang berada di dalam rumah kontrakannya.
Selain menciduk kedua pengedar sabu tersebut, petugas Polsek Koja juga mengamankan seorang pembeli yang tengah melakukan transaksi bersama Angga, Munarni (42).
Kapolsek Koja, Kompol TB Simangunsong mengatakan, penangkapan tersebut berawal dari informasi warga sekitar kontrakan keduanya yang resah dengan aktivitas transaksi narkoba di perkampungan mereka.
"Laporan yang kita terima, banyak pembeli sabu yang keluar-masuk dari rumah itu (kontrakan Nurjanah). Laporan itu kita tindak lanjutin langsung," jelas Simangunsong kepada wartawan, Senin (2/2) sore di kantornya.
Simangunsong mengungkapkan, sebelum ibu dan anak penjual sabu diringkus, pihaknya terlebih dahulu melakukan pengintaian. Beberapa petugas ditempatkan di sekitar rumah milik Nurjanah.
"Saat kita intai, pelanggan Nurjanah, kebanyakan kaum hawa. Setelah kita pastikan aktivitas di sana, kita langsung bergerak ke lokasi," jelas Simangunsong.
Setelah itu, pihaknya langsung meringkus Angga dan pelanggannya, Munarni. Saat diringkus, dua pelaku tidak melakukan perlawanan.
"Pukul 2 siang tadi, di lokasi yang sama, Nurjanah kita ciduk. Dia (Nurjana) merupakan perpanjangan tangan bandar sabu yang saat ini masih kita incar," jelas Simangunsong.
Sementara itu, Nurjanah menyangkal barang haram tersebut merupakan miliknya.
"Itu cuma titipan Pak. Bukan punya saya, saya cuma disuruh menjual," jelas Nurjanah.
Nurjanah mengaku, barang haram miliknya itu didapatnya dari seorang pria berinisial A yang berdomisili di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara. Ia menuturkan, setiap sabu yang diterimanya sudah tersedia dalam bentuk paket.
"Pria itu dulu tetangga saya. Awalnya saya kenal lewat istrinya, karena istrinya teman saya dulu," jelasnya.
"Saya terpaksa menjadi kurir, karena terdesak kebutuhan ekonomi. Kalau mengharapkan uang dari suami saya yang hanya sebagai kuli panggul pasti kurang. Setiap minggu, dari menjual sabu, setidaknya saya bisa mengantongi keuntungan hingga 400 ribu, dari 10 paket sabu yang dititipkan ke saya," timpalnya kemudian.
Dari tangan kedua tersangka, Polsek Koja mengamankan barang bukti berupa 8 paket sabu seberat 2 gram yang apabila dirupiahkan senilai Rp 1,6 juta.
Akibat perbuatannya tersebut, Nurjanah, Angga serta pembeli sabu terpaksa harus mendekam di balik jeruji besi dan dikenakan Pasal 112 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman kurungan selama 15 tahun.
Baca juga:
Jaksa Agung puji BNN ungkap sindikat narkoba Silvester
Panik saat motornya dirazia, AN diciduk kedapatan bawa ganja
Jelang eksekusi hukuman mati, pemerintah Australia panggil dubes RI
Dites urine cek narkoba, 250 PNS Pemkot Jakarta Utara senang
Dites, banyak pelajar di Bali campur urinenya dengan air
Polisi tangkap 7 kurir narkoba di kalangan sopir angkot Lampung
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.