Usai daftar KPU, Ahok ngaku terima fitnah & sasaran black campaign
Ahok merasa difitnah dengan beredarnya rangkaian foto di media sosial yang menunjukkan sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang memasang spanduk berisi dukungan kepada Ahok dan Djarot. Sebab akibat gambar tersebut muncul tudingan dirinya memanfaatkan aparat untuk memasang spanduk.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa difitnah dengan beredarnya rangkaian foto di media sosial yang menunjukkan sejumlah anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang memasang spanduk berisi dukungan kepada Ahok dan Djarot. Sebab akibat gambar tersebut muncul tudingan dirinya memanfaatkan aparat untuk memasang spanduk.
Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, foto tersebut merupakan bukti jika Satpol PP telah melakukan penertiban terhadap spanduk yang mendukungnya. Bahkan sebenarnya foto tersebut telah ada dari pertengahan Juni tahun ini.
"Itu fitnah, itu adalah tahun 2016 bulan Juni. Waktu itu ada sebagian orang-orang pasang spanduk Ahok-Djarot, lalu saya perintahkan dibuka. Kamu lihat fotonya, itu lagi sobek atau pasang? Lagi sobek," kata Ahok di Kantor DPP Partai NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/9).
Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, ada oknum yang berusaha melakukan kampanye hitam setelah dirinya mendaftarkan diri ke KPU DKI. Dia malah menilai aksi semacam ini adalah bentuk tidak kreatifnya oknum tersebut untuk menjatuhkan dirinya.
"Itu adalah black campaign yang pengecut dan tidak kreatif. Itu kita perintahkan buka. Itu dibalikin seolah-olah dipasang. Kalau pasang kan nempel, orang ini disobek kok," tutupnya.
Untuk diketahui, dalam foto tersebut bertuliskan, 'Baru juga diumumkan 18 September 2016, belum resmi daftar dan jadwal kampanye, SUDAH LANGGAR ATURAN. Sejak kapan Satpol PP malah pasang spanduk kampanye? Biasanya Satpol PP itu tugasnya tertibkan dan turunkan spanduk kampanye yang langgar aturan keindahan kota. Mana Bawaslu/Panwaslu? Apa sudah disuap Ahok?,'
-
Kapan Pilkada DKI 2017 dilaksanakan? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Di mana kampanye akbar Prabowo-Gibran diadakan? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka tembus di atas 51 persen usai kampanye akbar terakhir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (10/2/2024).
-
Kapan Pilkada DKI 2017 putaran kedua dilaksanakan? Pemungutan Suara Putaran Kedua (19 April 2017):Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
-
Siapa saja kandidat di Pilkada DKI 2017 putaran kedua? Putaran kedua mempertemukan pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandiaga.
Baca juga:
Buruh dan korban gusuran demo minta KPU tolak pendaftaran Ahok
Massa tolak pencalonan Ahok geruduk KPU DKI Jakarta
Ganjar yakin Ahok perbaiki gaya bicara usai dipilih Mega buat pilgub
'Ahok masih dianggap baik kepemimpinannya walaupun mulutnya begitu'
Harapan Mega di Pilgub DKI: Demokrasi, aman, stabil