Wagub DKI: Kami akan Beri Sanksi Pemudik Akali Aturan Mudik
Riza berujar, bahwa pemerintah dapat mendeteksi segala kecurangan yang dilakukan warga terkait hasil tes swab antigen ataupun penerimaan vaksinasi Covid-19.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengimbau agar warga Jakarta membiasakan bersikap jujur setiap pemerintah mengeluarkan kebijakan. Imbauan ini, seiring pengingat agar calon pemudik Jakarta tidak memanipulasi data booster dan hasil tes swab antigen atau PCR.
"Saya sudah mengingatkan agar kita harus hidup terbiasa dengan jujur dan melaksanakan sesuai aturan dan ketentuan hidup disiplin dan tertib," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Rabu (20/4).
-
Mengapa arus mudik di Pelabuhan Merak mengalami peningkatan? Lisye menyebut pemudik yang meninggalkan Jabodetabek mengarah ke Merak telah mengalami peningkatan sebesar 2,35% dari lalin normal.
-
Kapan puncak arus mudik diperkirakan terjadi? "Kemudian dari data yang kami dapatkan sampai sejauh ini puncak arus mudik diperkirakan akan terjadi pada H-4 Lebaran, ada sekitar 125 ribu penumpang kereta api saat ini yang sudah membeli di H-4 tersebut," katanya seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa orang Indonesia melakukan mudik? Momentum Lebaran dipandang baik untuk merajut silaturrahim dengan sanak saudara membuat tradisi mudik awet hingga kini.
-
Kapan biasanya orang-orang mudik? Mudik merupakan tradisi pulang kampung yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia menjelang Hari Lebaran.
-
Kapan Gunawan tertinggal rombongan mudik? Di tengah perjalanan, Senin (8/4) sekira pukul 02.00 WIB saat sopir istirahat, ia pergi ke toilet. Namun saat kembali, mobil yang ditumpanginya sudah pergi.
Dia berujar, bahwa pemerintah dapat mendeteksi segala kecurangan yang dilakukan warga terkait hasil tes swab antigen ataupun penerimaan vaksinasi Covid-19.
"Tidak mudah bagi siapa saja yang ingin membohongi atau memanipulasi pasti akan ketahuan. Kita tahu praktik-praktik itu selama ini itu pasti terungkap dan akan diberi sanksi dan kena itu siapa saja," tandasnya.
Sebelumnya, Riza mengingatkan warga Jakarta tidak berlaku curang saat melakukan perjalanan mudik. Contoh tindakan curang yang dimaksud adalah memanipulasi data untuk memenuhi syarat perjalanan mudik seperti hasil tes antigen atau telah mendapatkan vaksin dosis ketiga, booster.
Sebagaimana diketahui, pemerintah memberikan syarat bagi pelaku perjalanan mudik agar telah mendapatkan vaksinasi booster. Jika baru mendapatkan vaksin dosis kedua, maka wajib melampirkan tes swab antigen atau PCR dengan hasil non reaktif terhadap Covid-19.
"Kepada warga Jakarta yang mudik untuk memastikan mendapatkan vaksin ketiga atau booster. Jangan sampai berbohong atau memanipulasi data," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (19/4).
Riza mengatakan, jika kondisi badan sedang tidak cukup baik untuk melakukan perjalanan jauh, maka sebaiknya perjalanan mudik ditunda di hari berikutnya sampai badan cukup kuat melakukan perjalanan jauh.
Agar mendapatkan hasil pasti, Riza juga menyarankan agar melakukan tes antigen atau PCR.
"Kalau dirasa kurang sehat atau kurang fit segera antigen atau PCR atau periksa ke dokter," ujarnya.
(mdk/fik)