Wagub DKI Sebut Pembangunan Sumur Resapan di Kolong Tol Tak Merusak Konstruksi Tiang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan sumur resapan yang menjadi kritik publik di media sosial sudah berdasarkan pertimbangan ahli konstruksi. Riza meyakini sumur resapan di bawah jembatan pintu keluar tol Cempaka Putih, Jakarta Putih, itu tidak membahayakan konstruksi tiang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan sumur resapan yang menjadi kritik publik di media sosial sudah berdasarkan pertimbangan ahli konstruksi. Riza meyakini sumur resapan di bawah jembatan pintu keluar tol Cempaka Putih, Jakarta Putih, itu tidak membahayakan konstruksi tiang.
"Sumur resapan sudah diatur secara teknis oleh ahlinya ada pakarnya sudah diperhitungkan. Tidak akan mengganggu apalagi merusak konstruksi. Diperhitungkan daya dukung tanahnya," kata Riza di Balai Kota, Kamis (4/3).
-
Kapan hasil PSU DPD RI Sumbar diumumkan? Perolehan suara itu dibacakan langsung oleh Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen pada Sabtu, (20/7) siang.
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan KM Rezki tenggelam? Peristiwa tenggelamnya KM Rezki diperkirakan terjadi sekira pukul 13.25 WITA, Sabtu, 2 Desember 2023.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
Sebelumnya, ramai di media sosial tentang kritik pembuatan sumur resapan. Isi kritik tersebut karena dianggap membahayakan konstruksi tiang penyangga jembatan tol.
Dosen Departemen Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia bidang Manajemen Sumber Daya Air, Toha Saleh menjelaskan sejatinya sumur resapan di bawah tol jembatan tidak membahayakan selama memperhitungkan jarak sumur dengan tiang, dan kedalaman sumur.
"Kalau begitu sih enggak terlalu membahayakan karena bor pile pondasi tol itu cukup dalam sedangkan sumur resapan itu paling cuma 2 meteran dan itu juga sifatnya bukan (menampung) air masif," kata Toha kepada merdeka.com, Kamis (4/3).
Ia menyebutkan, minimal jarak sumur resapan dengan tiang adalah 2-3 meter. Jarak itu pun masih memperhitungkan penyangga atau material yang tertanam bersama tiang.
"Kalau pakainya pelat, berarti ada lebar tertentu yang harus diamankan dari dasar pondasinya," kata Toha.
Toha menyebutkan, sejatinya sumur resapan di bawah bangunan bukan kali ini saja dilakukan. Beberapa bangunan di Jakarta diyakini memiliki sumur resapan di bawahnya. Kondisi itu tidak aneh sebab, sumur resapan di bawah bangunan kebanyakan memiliki jalur air untuk menampung air agar meresap ke dalam tanah.
Dalam konteks sumur resapan di bawah jembatan tol, Toha mengatakan harus ada saluran air yang mengarah ke sumur resapan tersebut
"Harus dibuat saluran penunjang supaya air masuk ke jalur tersebut, itu juga ada hitungannya kapasitas sumurnya berapa, salurannya juga harus dibuat seperti apa, jangan terlalu besar tapi sumurnya sempit jadi overflow," jelasnya.
Toha menambahkan dibanding membuat sumur resapan di kolong jembatan tol, sebaiknya Pemprov DKI memanfaatkan lahan menganggur itu sebagai ruang hijau. Selain memiliki fungsi yang sama, menampung air, ruang hijau menambah estetika konstruksi dibanding sumur resapan.
"Masalahnya karena itu di daerah Cempaka Putih air tanahnya juga sudah jenuh jadi untuk daerah Jakarta Pusat ke Utara atau ke Timur itu sudah jenuh jadi kalau untuk sumur resapan itu enggak terlalu efektif," pungkasnya.
(mdk/gil)