Wagub DKI: Warga Asing Perlu Diberi Vaksin
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan Pemprov DKI turut memberi perhatian terhadap warga negara asing untuk melakukan vaksinasi. Hanya saja, keputusan gratis tidaknya masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan Pemprov DKI turut memberi perhatian terhadap warga negara asing untuk melakukan vaksinasi. Hanya saja, keputusan gratis tidaknya masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.
"Semua warga Jakarta, bahkan warga asing kan harus kita perhatikan. Harus ada sisi kemanusiaan, masa karena warga asing kita enggak beri vaksin," kata Riza di Balai Kota, Kamis (16/9) malam.
-
Apa itu Vaksin Herpes Zoster? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah. Vaksin Herpes Zoster sendiri perlu didapatkan oleh kelompok usia 50 tahun ke atas.
-
Apa yang dimaksud dengan vaksinasi untuk kucing? Vaksinasi adalah salah satu cara untuk melindungi kucing dari berbagai penyakit menular.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kenapa vaksin Herpes Zoster penting? Vaksin Herpes ZosterSangat penting bagi masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan mendapatkan vaksin Herpes Zoster. Hal ini agar kondisi seperti yang dijelaskan sebelumnya bisa dicegah.
-
Bagaimana vaksin polio memberikan kekebalan terhadap virus? Vaksin bekerja dengan memperkenalkan virus yang dilemahkan atau sudah mati ke dalam tubuh manusia. Dalam respons terhadap vaksinasi tersebut, tubuh akan menghasilkan antibodi untuk melawan virus polio.
Namun, selagi belum ada kebijakan dari pemerintah pusat, Pemprov DKI mengoptimalkan capaian target vaksinasi terhadap warganya.
Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id yang diakses pada Jumat (17/9) pukul 07.45 WIB, masih ada 3.087.955 warga ber-KTP DKI Jakarta belum mendapatkan vaksin dosis pertama. Sementara target DKI sebanyak 8.941.211 warga.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, memilih merek vaksin menjadi pemicu warga menunda melaksanakan vaksinasi.
"Ada juga yang mau menunggu vaksin tertentu, belum vaksin karena dia menunggu vaksin yang dia rasa nyaman," ucap Anies saat menghadiri vaksinasi masal oleh NasDem, Kamis (9/9).
Alasan lain warga ber-KTP Jakarta tercatat masih belum vaksin karena perpindahan domisili.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berujar, terdapat warga ber-KTP Jakarta menetap di daerah tertentu namun tidak mencabut kependudukan Jakartanya. Sehingga secara sistem, imbuh Anies, warga tersebut masih dianggap belum menerima vaksin.
Untuk itu, ia meminta seluruh RT/RW bergerak aktif memeriksa status vaksinasi warganya dan mendorong agar mendatangi sentra vaksin bagi yang terdeteksi belum mendapatkan vaksin.
"Jadi sekarang itu sedang ada screening Kelurahan RT RW untuk mengecek siapa warga setempat yang belum mendapat vaksin," tandasnya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menetapkan kebijakan baru terkait vaksinasi Covid-19 yang secara efektif diberlakukan mulai hari ini. Dari kebijakan tersebut berisi seluruh fasilitas kesehatan menyediakan berbagai macam merek vaksin termasuk Moderna dan Pfizer.
"Mulai hari ini, layanan vaksinasi jenis Moderna dan Pfizer tersedia di seluruh faskes dan sentra vaksin di Jakarta," ucap Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti, Kamis (16/9).
Widya menerangkan, untuk vaksin merek Moderna, dapat disuntikkan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa dikhususkan KTP Jakarta. Sedangkan, untuk jenis Pfizer, hanya disediakan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan dan fasilitas kesehatan di bawah naungan Kementerian Kesehatan, serta faskes TNI/Polri yang bisa menyuntikkan untuk warga negara Indonesia.
"Faskes di luar itu, hanya bisa menyuntikkan Pfizer bagi WNI ber-KTP DKI Jakarta dan domisili di Jakarta," terangnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan Pemprov DKI turut memberi perhatian terhadap warga negara asing untuk melakukan vaksinasi. Hanya saja, keputusan gratis tidaknya masih menunggu kebijakan pemerintah pusat.
"Semua warga Jakarta, bahkan warga asing kan harus kita perhatikan. Harus ada sisi kemanusiaan, masa karena warga asing kita enggak beri vaksin," kata Riza di Balai Kota, Kamis (16/9) malam.
Namun, selagi belum ada kebijakan dari pemerintah pusat, Pemprov DKI mengoptimalkan capaian target vaksinasi terhadap warganya.
Berdasarkan data dari corona.jakarta.go.id yang diakses pada Jumat (17/9) pukul 07.45 WIB, masih ada 3.087.955 warga ber-KTP DKI Jakarta belum mendapatkan vaksin dosis pertama. Sementara target DKI sebanyak 8.941.211 warga.
Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, memilih merek vaksin menjadi pemicu warga menunda melaksanakan vaksinasi.
"Ada juga yang mau menunggu vaksin tertentu, belum vaksin karena dia menunggu vaksin yang dia rasa nyaman," ucap Anies saat menghadiri vaksinasi masal oleh NasDem, Kamis (9/9).
Alasan lain warga ber-KTP Jakarta tercatat masih belum vaksin karena perpindahan domisili.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berujar, terdapat warga ber-KTP Jakarta menetap di daerah tertentu namun tidak mencabut kependudukan Jakartanya. Sehingga secara sistem, imbuh Anies, warga tersebut masih dianggap belum menerima vaksin.
Untuk itu, ia meminta seluruh RT/RW bergerak aktif memeriksa status vaksinasi warganya dan mendorong agar mendatangi sentra vaksin bagi yang terdeteksi belum mendapatkan vaksin.
"Jadi sekarang itu sedang ada screening Kelurahan RT RW untuk mengecek siapa warga setempat yang belum mendapat vaksin," tandasnya.
Untuk itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menetapkan kebijakan baru terkait vaksinasi Covid-19 yang secara efektif diberlakukan mulai hari ini. Dari kebijakan tersebut berisi seluruh fasilitas kesehatan menyediakan berbagai macam merek vaksin termasuk Moderna dan Pfizer.
"Mulai hari ini, layanan vaksinasi jenis Moderna dan Pfizer tersedia di seluruh faskes dan sentra vaksin di Jakarta," ucap Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti, Kamis (16/9).
Widya menerangkan, untuk vaksin merek Moderna, dapat disuntikkan bagi seluruh warga negara Indonesia tanpa dikhususkan KTP Jakarta. Sedangkan, untuk jenis Pfizer, hanya disediakan di rumah sakit milik Kementerian Kesehatan dan fasilitas kesehatan di bawah naungan Kementerian Kesehatan, serta faskes TNI/Polri yang bisa menyuntikkan untuk warga negara Indonesia.
"Faskes di luar itu, hanya bisa menyuntikkan Pfizer bagi WNI ber-KTP DKI Jakarta dan domisili di Jakarta," terangnya.
Baca juga:
968.360 Vaksin AstraZeneca dari Prancis Tiba di Indonesia
57 Persen Pelajar di Banten Telah Disuntik Vaksin Covid-19
Vaksin AstraZeneca Bantuan Prancis Kembali Tiba di Indonesia
Bukti Vaksinasi WNI dan WNA dari Luar Negeri Dapat Terdata di PeduliLindungi
Capaian Vaksinasi 4 Kelurahan Jakarta di Bawah 60 Persen
Pemda Diminta Percepat Penuntasan Vaksinasi Pendidik untuk Mendukung PTM Terbatas