Warga tuntut Pemprov DKI copot papan reklame di semua JPO
Warga tuntut Pemprov DKI copot papan reklame di semua JPO. Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mensinyalir robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu karena keberadaan papan reklame. Pemasangannya diduga telah menyalahi aturan, di mana penyangganya dipasang di area yang tidak tepat.
Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mensinyalir robohnya jembatan penyeberangan orang (JPO) di Pasar Minggu karena keberadaan papan reklame. Pemasangannya diduga telah menyalahi aturan, di mana penyangganya dipasang di area yang tidak tepat.
Pelanggaran itu tak hanya terjadi di kawasan Pasar Minggu saja, ada sejumlah papan reklame yang juga diduga melakukan pelanggaran. Salah satunya berada di Jl KH Abdulla Syafei, Tebet, Jakarta Selatan. Papan tersebut nampak menutupi sebagian pemandangan di atas JPO. Papan reklame yang masih kosong tersebut nampak coretan tinta semprot putih.
Meski begitu, bagi sebagian warga keberadaannya cukup menguntungkan. Salah satunya Masrofah (25), salah seorang pegawai di kawasan Tebet, Jakarta Selatan.
Masrofah mengaku nyaman dengan keberadaan reklame tersebut, sebab dia tidak akan terkena terpaan panas atau angin kencang. Namun, dia menyadari kenyamanan tak selalu berbanding lurus dengan keamanan.
"Adem sih kalau ada reklame yang tinggi kayak gitu, cuma ya kalau akibatnya bisa buat roboh kayak kejadian kemarin, ya mending dicopot aja dulu reklamenya ganti yang sesuai," ujarnya kepada merdeka.com, Senin (26/9).
Meski begitu, dia mengaku tidak mengetahui perihal peraturan pemasangan papan reklame di JPO. Peraturan itu baru diketahuinya pasca-robohnya JPO di Pasar Minggu.
"Enggak tahu. Baru tahu kalau ternyata ada peraturan soal itu," kata dia.
Senada dengan Masrofah, seorang ibu paruh baya, Sukeri (42) berharap agar JPO bisa memberi rasa keamanan dan kenyamanan. Ibu rumah tangga itu mengaku lebih memilih menggunakan JPO, ketimbang menyebrang lewat jalan besar, alasannya tidak lain adalah keamanan.
"Ya mending menyebrang lewat sini (JPO) di bawah kan banyak motor mobil," ujar ibu Sukeri saat berbincang dengan merdeka.com di JPO Pasar Gembrong.
Dia sendiri mengaku tidak takut menggunakan JPO Pasar Gembrong, meski terdapat anak tangga yang sudah rusak serta lantai JPO yang sering bergoyang.
"Lillahi ta'ala aja saya mah. Daripada lewat bawah saya lebih aman lewat sini," imbuhnya.
Adanya kejadian JPO Pasar Minggu membuat Ibu Sukeri lebih waspada lagi jika menggunakan JPO, terlebih lagi jika hujan turun.
"Licin kalau hujan, jadi ya hati hati aja kalau lewat pelan-pelan," pungkasnya.
Baca juga:
Ahok klaim bakal bantu biayai sekolah anak korban JPO ambruk
JPO Pasar Minggu roboh, salah siapa?
Kritik keras Wakil Walikota Depok ke Ahok, warganya jadi korban JPO
Ahok: JPO tidak boleh ditutupi banyak iklan
Lilis meninggal karena JPO Pasar Minggu, 3 anaknya jadi yatim piatu
-
Apa yang terjadi di Pasar Tanah Abang saat salat Jumat berlangsung? Sementara, aktivitas perdagangan pun terhenti sejenak selama ibadah salat Jumat berlangsung.
-
Kapan Pasar Batu Akik Tepecik aktif? Pasar Batu Akik Tepecik ini merupakan pusat perdagangan obsidian, sejenis batu akik, dan produk pertanian. Obsidian digunakan dalam pembuatan perkakas dan senjata.
-
Kapan Pasar Loak Lemahwungkuk buka? Pasar ini diketahui hadir setiap hari Minggu, mulai pagi hingga siang dengan pilihan barang yang komplet.
-
Kapan Pasar Dondong ramai pengunjung? Suami dari Ibu Martini mengatakan kalau Pasar Dondong ramai pada musim-musim tertentu. Dulu pasar itu bisa ramai sampai jam 9 pagi. Tapi sekarang jam 7 pagi pasar itu sudah sepi.
-
Siapa yang berburu takjil di Pasar Lama Serang? Lapak demi lapak perlahan diserbu pembeli yang sengaja berburu lebih awal agar tidak kehabisan.
-
Apa yang ditemukan di Pasar Batu Akik Tepecik? Pasar Batu Akik Tepecik ini merupakan pusat perdagangan obsidian, sejenis batu akik, dan produk pertanian. Obsidian digunakan dalam pembuatan perkakas dan senjata.