18 Oktober Hari Kesadaran Gangguan Perkembangan Bahasa, Waspadai Risikonya pada Anak
Gangguan perkembangan bahasa rentan terjadi pada anak yang bisa berlanjut hingga dewasa.
Memperhatikan perkembangan anak dari bayi merupakan hal penting yang perlu dilakukan setiap orang tua. Salah satunya memperhatikan perkembangan motorik halus, seperti berbicara. Di mana anak dari bayi harus mulai diajak berbicara, agak bendahara katanya luas sehingga mendukung kemampuan bicara dengan baik.
Namun, perlu diwaspadai salah satu gangguan yang cukup berisiko pada anak, yaitu gangguan perkembangan bahasa. Gangguan ini bisa terjadi pada siapa saja, dan bisa terbawa hingga usia anak dewasa. Tepat pada hari ini 18 Oktober, diperingati Hari Kesadaran Gangguan Perkembangan Bahasa. Berikut, kami rangkum berbagai informasi pentingnya.
-
Apa yang di peringati pada tanggal 10 November? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Dimana Balai Bahasa Jateng pindah? Kepala Balai Bahasa Jateng Syarifuddin menjelaskan gedung Balai Bahasa Jateng telah pindah ke Jalan Diponegoro, Kabupaten Semarang, dengan lahan seluas 1,47 hektare.
-
Apa yang dirayakan setiap tanggal 10 Oktober? Setiap tanggal 10 Oktober, masyarakat dunia memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia.
-
Apa yang dirayakan di Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November? Setiap tanggal 10 November, masyarakat Indonesia memperingati Hari Pahlawan. Tujuan peringatan ini untuk menghargai dan menghormati jasa-jasa para pahlawan yang gugur memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
-
Dimana Monumen Lingga berada? Letaknya persis di tengah alun-alun, dan bisa diakses oleh semua orang.
-
Dimana bahasa Sansekerta berkembang? Penggunaan bahasa ini tidak hanya berkembang di negara India, tetapi beberapa negara juga memakainya untuk beberapa simbol tertentu atau semboyan.
Sejarah Hari Kesadaran Gangguan Perkembangan Bahasa
Pertama, akan dijelaskan sejarah 18 Oktober diperingati sebagai Hari Kesadaran Gangguan Perkembangan Bahasa. Hari Kesadaran Gangguan Perkembangan Bahasa Sedunia diperingati setiap tanggal 18 Oktober untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap gangguan perkembangan bahasa pada anak-anak yang bisa berlanjut hingga dewasa. Gangguan ini sering kali melibatkan kesulitan dalam memahami atau menggunakan bahasa lisan dan tulisan, yang bisa mempengaruhi kemampuan komunikasi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya deteksi dini dan intervensi tepat waktu, karena penanganan yang cepat dan tepat dapat membantu individu dengan gangguan bahasa berkembang secara optimal.
Sejarah peringatan ini berawal dari upaya para ahli bahasa, terapis, dan organisasi kesehatan untuk menggarisbawahi perlunya perhatian global terhadap gangguan bahasa. Di berbagai negara, kampanye, konferensi, dan kegiatan sosial diadakan pada tanggal 18 Oktober untuk mendukung individu dengan gangguan bahasa serta mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap tantangan yang dihadapi mereka. Peringatan ini juga berfungsi sebagai platform bagi para peneliti dan profesional di bidang perkembangan bahasa untuk berbagi pengetahuan dan inovasi terbaru dalam penanganan gangguan ini.
Mengenal Gangguan Perkembangan Bahasa dan Gejalanya
Setelah mengetahui sejarah 18 Oktober Hari Kesadaran Gangguan Perkembangan Bahasa, berikutnya dijelaskan pengertian dan gejala. Gangguan Perkembangan Bahasa adalah kondisi di mana individu, terutama anak-anak, mengalami kesulitan dalam memahami, memproduksi, atau menggunakan bahasa secara efektif sesuai dengan usia perkembangannya.
Gangguan ini bisa terjadi tanpa adanya masalah fisik atau neurologis yang jelas, dan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berbicara, memahami kata-kata, menyusun kalimat, serta menggunakan bahasa dalam komunikasi sehari-hari. Gangguan ini dapat berdampak pada perkembangan sosial, emosional, dan akademik jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala yang perlu diperhatikan:
- Keterlambatan Bicara: Anak terlambat memulai berbicara dibandingkan anak-anak seusianya.
- Kosakata Terbatas: Kesulitan mengingat atau menggunakan kosakata yang sesuai dengan usia.
- Kesulitan Mengikuti Instruksi: Sulit memahami instruksi sederhana atau percakapan sehari-hari.
- Pengucapan Kata Tidak Jelas: Mengucapkan kata-kata secara tidak benar atau sulit dimengerti.
- Kesulitan Membentuk Kalimat: Sulit menyusun kata-kata menjadi kalimat yang benar atau bermakna.
- Kesulitan Memahami Pertanyaan atau Kalimat: Tidak bisa mengerti pertanyaan atau kalimat yang lebih kompleks.
- Frustrasi Saat Berkomunikasi: Anak sering tampak frustrasi atau bingung saat mencoba berkomunikasi.
- Ketergantungan pada Gerakan atau Isyarat: Mengandalkan gerakan tubuh atau isyarat untuk berkomunikasi daripada menggunakan kata-kata.
Penyebab Gangguan Perkembangan Bahasa
Setelah mengetahui sejarah 18 Oktober Hari Kesadaran Gangguan Perkembangan Bahasa, selanjutnya penting juga diketahui faktor penyebabnya, sebagai berikut:
- Faktor Genetik: Gangguan perkembangan bahasa bisa diturunkan secara genetik. Jika ada anggota keluarga yang memiliki riwayat kesulitan berbicara atau berbahasa, risiko gangguan ini pada anak menjadi lebih tinggi.
- Masalah Pendengaran: Anak yang memiliki gangguan pendengaran, seperti tuli sebagian atau tuli total, sering mengalami kesulitan dalam belajar bahasa karena mereka tidak bisa mendengar kata-kata dengan jelas. Gangguan pendengaran ini bisa menghambat kemampuan anak untuk meniru bunyi dan kata.
- Keterlambatan Perkembangan Umum: Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan secara umum, seperti keterlambatan motorik atau kognitif, juga cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa. Hal ini bisa terjadi karena kemampuan kognitif dan bahasa saling berhubungan.
- Kurangnya Stimulasi Lingkungan: Anak-anak yang tidak mendapatkan stimulasi yang cukup dalam bentuk percakapan, bacaan, atau interaksi verbal lainnya dapat mengalami keterlambatan bahasa. Lingkungan yang kurang mendukung perkembangan bahasa dapat memperlambat kemampuan anak dalam berbicara dan berkomunikasi.
- Gangguan Perkembangan Saraf: Gangguan seperti autisme atau cerebral palsy dapat menyebabkan gangguan perkembangan bahasa. Pada kondisi ini, anak sering mengalami kesulitan dalam berkomunikasi secara verbal atau non-verbal, yang mempengaruhi kemampuan berbahasa mereka.
- Kelainan pada Struktur Mulut atau Lidah: Kelainan fisik pada struktur mulut, lidah, atau langit-langit, seperti bibir sumbing, dapat mengganggu kemampuan anak untuk mengucapkan kata-kata dengan benar, yang pada akhirnya berdampak pada perkembangan bahasa.
- Masalah Emosional atau Psikologis: Trauma emosional, seperti pengalaman buruk di masa kecil atau hubungan yang tidak stabil dengan pengasuh, dapat mempengaruhi perkembangan bahasa. Anak yang mengalami tekanan emosional mungkin lebih sulit untuk belajar dan menggunakan bahasa.
- Lahir Premature dan Berat Lahir Rendah: Anak-anak yang lahir prematur atau memiliki berat badan lahir rendah berisiko mengalami keterlambatan perkembangan bahasa. Kondisi ini dapat mempengaruhi perkembangan otak, yang berperan penting dalam kemampuan berbahasa.
- Paparan Dua Bahasa Secara Simultan: Meski bukan penyebab langsung gangguan bahasa, anak yang tumbuh di lingkungan bilingual mungkin menunjukkan keterlambatan awal dalam berbicara karena mereka harus memproses dua sistem bahasa secara bersamaan. Namun, ini biasanya bersifat sementara dan tidak dianggap sebagai gangguan perkembangan bahasa jika tidak ada masalah lain.
Cara Mencegah Gangguan Perkembangan Bahasa
Setelah mengetahui sejarah 18 Oktober Hari Kesadaran Gangguan Perkembangan Bahasa, terakhir akan dijelaskan cara pencegahan yang perlu dilakukan, sebagai berikut:
- Berbicara Secara Aktif dengan Anak: Ajak anak berbicara sejak dini, bahkan saat mereka masih bayi. Berbicara secara aktif dan sering dengan anak dapat membantu mereka mengenal suara, kata, dan pola bahasa. Semakin sering mereka mendengar bahasa, semakin cepat mereka akan memahami dan belajar menggunakannya.
- Membacakan Buku Secara Rutin: Membacakan buku kepada anak adalah cara yang efektif untuk memperkenalkan kosakata baru dan struktur kalimat. Pilih buku yang sesuai dengan usia mereka dan buat kegiatan membaca menjadi menyenangkan agar anak lebih tertarik dan terstimulasi.
- Memberikan Stimulasi Melalui Lagu dan Permainan: Bernyanyi lagu-lagu anak-anak dan bermain permainan verbal dapat membantu anak belajar berbicara. Lagu dengan lirik sederhana dan berulang, serta permainan yang melibatkan kata-kata, dapat mempercepat perkembangan bahasa anak sambil membuatnya menyenangkan.
- Menjaga Interaksi Sosial yang Aktif: Biarkan anak berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa lainnya. Interaksi sosial dapat membantu anak memahami cara berbicara dalam berbagai konteks dan meningkatkan keterampilan komunikasi mereka. Anak yang sering berinteraksi dengan orang lain cenderung lebih cepat belajar bahasa.
- Mengurangi Waktu Penggunaan Gadget: Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar, seperti menonton TV atau menggunakan gadget, dapat menghambat perkembangan bahasa. Batasi waktu layar anak dan ganti dengan aktivitas yang melibatkan interaksi verbal langsung.
- Membantu Anak dengan Instruksi Jelas dan Sederhana: Gunakan kalimat yang sederhana dan jelas saat berbicara dengan anak. Ini membantu mereka memahami bahasa dengan lebih mudah dan belajar cara menyusun kalimat. Selain itu, beri instruksi yang singkat untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap perintah.
- Pantau Perkembangan Bahasa Anak Secara Teratur: Amati perkembangan bahasa anak secara teratur. Jika ada tanda-tanda keterlambatan, seperti keterlambatan bicara atau kesulitan memahami instruksi, konsultasikan dengan ahli seperti dokter anak atau terapis bahasa untuk deteksi dini dan intervensi yang tepat.
- Lingkungan Rumah yang Positif dan Mendukung: Ciptakan lingkungan yang positif, di mana anak merasa didukung dalam berbicara dan berekspresi. Anak-anak yang merasa didengarkan dan diapresiasi cenderung lebih percaya diri dalam berbicara dan belajar bahasa.
- Pengenalan Multibahasa Secara Bertahap: Jika anak tumbuh dalam lingkungan bilingual atau multibahasa, kenalkan bahasa secara bertahap dan konsisten. Hal ini akan membantu mereka tidak bingung dan tetap belajar bahasa dengan cara yang natural dan tidak terbebani.