4 Potret Lawas Tentara Pelajar saat Pembebasan Kota Solo, Prajurit Ini Jadi Sorotan
Pembebasan Kota Solo pada 12 November 1949 merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam konflik Belanda-Indonesia. Di antara kesatuan yang ikut berjuang, ada kesatuan Tentara pelajar yang rata-rata anggotanya masih berusia SMP hingga SMA. Momen pembebasan Kota Solo mereka sambut dengan berfoto ria.
Pembebasan Kota Solo pada 12 November 1949 merupakan salah satu peristiwa bersejarah dalam konflik Belanda-Indonesia. Dalam peristiwa itu, pasukan TNI dan kesatuan pejuang lainnya mengambil alih wilayah Solo dari militer Belanda setelah ratusan tahun lamanya.
Dengan gagahnya, pasukan TNI memasuki Kota Solo membawa bendera merah putih untuk bertemu petinggi militer Belanda yang sudah berjanji menyerahkan tangsi militer mereka di kota itu. Setelah momen itu, pasukan Belanda angkat kaki dari Kota Solo. Momen ini disambut suka cita oleh pasukan TNI dan kesatuan lainnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Di antara kesatuan yang ikut berjuang melawan Belanda itu, ada kesatuan Tentara Pelajar yang para anggotanya rata-rata masih berusia SMP hingga SMA. Momen suka cita itu mereka gunakan untuk berfoto ria.
Lalu seperti apa potret mereka saat pembebasan Kota Solo? Berikut selengkapnya:
Bangga Bisa "Tawuran" dengan Belanda
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Dalam salah satu momen, tampak para anggota pasukan Tentara Pelajar ikut memasuki Kota Solo. Tampilan mereka begitu unik, mengenakan baju seragam hitam, topi, bahkan beberapa di antaranya mengenakan kacamata hitam.
Dalam satu wawancara yang pernah dilakukan pemilik akun YouTube Album Sejarah Indonesia dengan salah satu di antara mantan Tentara Pelajar, rata-rata dari mereka bangga bisa “tawuran” dengan Belanda.
Tetap Berjaga
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Dikutip dari akun YouTube Album Sejarah Indonesia, foto-foto tersebut merupakan hasil jepretan fotografer Belanda, Th. Van de Burgt. Tampak dalam salah satu foto tiga orang prajurit Tentara Pelajar sedang berpose di depan sebuah halaman luas yang diduga merupakan Alun-Alun Selatan Kota Solo.
Lalu di foto lain ada beberapa anggota pasukan yang tetap waspada dengan senjata mereka untuk memastikan kondisi tetap aman terkendali. Di beberapa titik, mereka sudah memasang senjata mesin berat yang sewaktu-waktu bisa diluncurkan. Diketahui bahwa senjata itu diambil dari pesawat tempur peninggalan Jepang.
Euforia Suka Cita
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Raut muka kebahagiaan tak bisa disembunyikan dari wajah para anggota Tentara Pelajar. Di salah satu sudut Kota Solo, di antara bangunan-bangunan yang tengah tutup, mereka merayakan hari kemenangan itu dengan berfoto ria. Salah satu dari mereka dengan bangga mengibarkan bendera merah putih.
Seperti diketahui, kesatuan Tentara Pelajar yang lebih dikenal dengan nama Brigade XVII tersebar di seluruh Pulau Jawa, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Yogyakarta, hingga Jawa Timur.
Prajurit Pembawa Gitar jadi Sorotan
©YouTube/Album Sejarah Indonesia
Satu dari beberapa prajurit yang berfoto jadi sorotan. Tampak dia menggunakan topi koboi, baju putih, serta membawa gitar, berbeda dari para prajurit lainnya yang membawa senapan. Keberadaan prajurit bergitar itu mengundang komentar warganet yang melihat foto-foto itu di kanal YouTube Album Sejarah Indonesia.
“Gitar itu mungkin satu-satunya yang menjadi pelipur kelelahan mereka di sela-sela pertempuran. Tak ada hiburan lain selain bertempur demi bangsa dan negara. Berteriak merdeka saja mereka merdu apalagi bernyanyi,” tulis @antokkristanto9901.
“Melihat TP yang bersenjatakan gitar adalah yang sangat menarik dan kagum plus heran karena dalam suasana perjuangan bersenjata tapi beliau tampil dengan senjata khusus yakni alat musik gitar, keren banget,” tulis @sonytriwibawa260.
“Kayaknya yang bawa gitar itu time traveler mas, penyusup dari masa depan. Tapi perjuangan itu perlu hiburan juga biar nggak tegang-tegang amat, meski perang dinikmati saja,” tulis @raflidr1517.