Tujuan Pernikahan dan 5 Manfaatnya dalam Islam, Mengamalkan Sunnah Rasul
Dalam setiap agama, tentu saja sebuah pernikahan mempunyai tujuan yang jelas dan baik keberadaannya. Tujuan pernikahan ini juga terdapat dalam agama dan ajaran Islam. Dikatakan bahwa menikah bukan hanya dijadikan sebagai pemersatu dua individu lawan jenis yang saling mencintai saja.
Pernikahan merupakan salah satu fase dalam kehidupan yang telah menjadi pilihan bagi sebagian besar masyarakat. Biasanya sepasang kekasih akan melanjutkan hubungan yang lebih berkomitmen melalui pernikahan yang sah. Dalam hal ini, baik laki-laki maupun perempuan sudah bersedia untuk menjadi teman hidup dan menghabiskan sisa hidup bersama.
Dalam setiap agama, pernikahan mempunyai tujuan yang jelas dan baik keberadaannya. Tujuan pernikahan ini juga terdapat dalam agama dan ajaran Islam. Dikatakan bahwa menikah bukan hanya dijadikan sebagai pemersatu dua individu lawan jenis yang saling mencintai saja. Lebih dari itu, pernikahan dalam agama islam bertujuan untuk menjaga diri dari maksiat hingga dapat mengamalkan ajaran Rasulullah SAW.
-
Kapan Perang Kamang terjadi? Perang Belasting yang berlangsung di Kamang ini kemudian disebut juga dengan peristiwa Perang Kamang yang terjadi sekira tahun 1908.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Kenapa ucapan pernikahan penting? Tak sekedar mengikat janji suci, kedua pasangan juga akan berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan orang terdekat mereka.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Kapan Dastia Prajak menikah? Dastia Prajak mengakhiri masa lajangnya pada Maret 2021.
Dengan begitu, tidak heran jika pernikahan disebut sebagai suatu hal yang sakral. Artinya setiap orang termasuk umat muslim, tidak boleh menyepelekan dan main-main dengan pernikahan. Sebisa mungkin pernikahan dilakukan satu kali seumur hidup dengan pasangan dikasihi. Dilansir dari situs Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat, berikut kami telah merangkum manfaat dan tujuan pernikahan dalam Islam yang perlu dipahami oleh seluruh umat muslim.
Menjaga Diri dari Perbuatan Maksiat
©2020 MBC
Tujuan pernikahan dalam Islam yang pertama adalah untuk menjaga diri dari perbuatan maksiat. Seperti diketahui, berpacaran menjadi suatu budaya tersendiri yang telah diikuti oleh sebagian besar masyarakat, baik anak muda hingga dewasa. Dalam hal ini, budaya pacaran dinilai mampu meningkatkan hawa nafsu antara perempuan dan laki-laki yang menjalani hubungan tersebut.
Dengan alasan tersebut, tidak heran banyak pasangan melakukan tindakan-tindakan yang dinilai tidak sesuai dalam ajaran Islam. Akibatnya baik laki-laki maupun perempuan yang melakukan tindakan tersebut akan mendapatkan dosa. Meskipun sebagian orang dapat menahan atau menghindarinya, namun godaan akan selalu datang dan bisa menyeret siapapun untuk melakukan hal yang tidak baik.
Dengan begitu, dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda, “Wahai para pemuda, barang siapa dari kamu telah mampu memikul tanggul jawab keluarga, hendaknya segera menikah, karena dengan pernikahan engkau lebih mampu untuk menundukkan pandangan dan menjaga kemaluanmu. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, karena puasa itu dapat mengendalikan dorongan seksualnya.”
Dari hadist tersebut dapat dipahami, bahwa Rasulullah menganjurkan untuk lebih baik menikah agar terhindari dari perbuatan maksiat. Dan bagi orang yang merasa belum mampu, maka bisa dicegah dengan melaksanakan ibadah puasa untuk mengendalikan nafsu syahwatnya.
Mengamalkan Ajaran Rasulullah
Tujuan pernikahan daslam Islam selanjutnya adalah untuk mengamalkan ajaran Rasulullah SAW. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa pernikahan merupakan ibadah sunah yang disarankan Nabi. Jika ibadah ini dilakukan maka akan mendapatkan pahala, namun jika tidak maka tidak mendapatkan apa-apa.
Namun seperti hadist yang telah disebutkan sebelumnya bahwa Nabi Muhammad menganjurkan bagi pasangan pemuda untuk menikah agar terhindar dari perbuatan maksiat. Dan bagi pemuda yang belum mampu alangkah lebih baik untuk menunaikan ibadah puasa supaya godaan hawa nafsu dapat dihindari. Ini merupakan salah satu amalan sunah Rasul yang baik untuk diteladani.
Regenerasi Umat Islam yang Unggul
©Pixabay/blankita_ua
Berikunta, tujuan pernikahan dalam Islam juga bermaksud untuk menciptakan generasi umat Islam yang unggul. Artinya, sepasang umat muslim yang telah menikah bisa mendapatkan buah dari pernikahan seorang anak yang sholeh dan sholihah. Di sini, sepasang orang tua bisa mendidiknya agar tumbuh menjadi anak yang baik, bijaksana, cerdas, serta berguna bagi masyarakat.
Dalam tujuan pernikahan ini, Rasulullah pernah bersabda dalam suatu riwayat hadist : “Nikahilah wanita-wanita yang bersifat penyayang dan subur (banyak anak), karena aku akan berbangga-bangga dengan (jumlah) kalian dihadapan umat-umat lainnya kelak pada hari qiyamat.” (Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, At Thabrany dan dishahihkan oleh Al Albany)
Mendapatkan Kenyamanan
Tujuan pernikahan salam Islam yang tidak boleh dilupakan adalah untuk mendapatkan kenyamanan. Bukan hanya untuk menjalankan syariat agama saja, namun pernikahan juga mempunyai tujuan untuk memberikan kenyamanan bagi diri sendiri. Dikatakan bahwa dengan pernikahan, seseorang bisa mendapatkan kenyamanan dan kedamaian dalam menjalani kehidupan di dunia.
Dalam hal ini, Allah berfirman pada QS Ar-Rum ayat 21. “Dan di antara ayat-ayat-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu merasa nyaman kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu mawadah dan rahmah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”
Membina Rumah Tangga Islami dan Menerapkan Syariat
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/Pressmaster
Tujuan pernikahan dalam Islam yang terakhir tentu saja untuk membina rumah tangga yang islami dan sesuai dengan syariat. Dalam hal ini, pernikahan bisa menjadi upaya kecil untuk bisa menciptakan keluarga yang baik, damai, dan sesuai dengan sunah serta ajaran Islam. Dalam QS At-Tahrim ayat 6, Allah pun berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakaranya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Dengan membangun rumah tangga Islami, bisa menjadi upaya baik untuk menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, damai, dan positif. Dengan begitu, generasi-generasi penerus yang menjadi buah dari pernikahan dapat tumbuh menjadi anak yang baik dengan latar belakang keluarga yang positif.