6 Fakta Gempa Magnitudo Gunungkidul Yogyakarta, Mirip Gempa Selatan Malang
Daryono juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa di Selatan Yogyakarta.
Gempa bumi mengguncang wilayah Yogyakarta, Senin (28/6) pagi. Gempa yang terjadi ini dirasakan oleh masyarakat Yogyakarta.
Berdasarkan data dari BMKG, gempa terjadi pada pukul 05.15 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,3. Pusat gempa bumi berasal dari 55 km barat daya Gunungkidul, Yogyakarta.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan gempa Jogja terjadi? Peristiwa gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006 menyisakan pengalaman traumatik bagi sebagian warga Yogyakarta, khususnya mereka yang tinggal di Kabupaten Bantul. Guncangan gempa yang begitu kuat menyebabkan banyak rumah runtuh.
-
Kenapa publik jadi perhatian sama kabar Jeanneta? Jeanne jadi perhatian publik gara-gara kabar cerai ini.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
Sedangkan pusat gempa bumi berada di kedalaman 48 kilometer. Menurut BMKG, gempa ini diprediksi tidak berpotensi tsunami.
Melansir dari cuitan @DaryonoBMKG, dikatakan bahwa hingga pukul 05.50 WIB monitoring BMKG belum menunjukkan adanya gempa susulan.
"Hingga pukul 05:50 WIB pagi ini, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock) di selatan Yogyakarta," tulisnya.
Lokasi Gempa
Melansir dari kanal BMKG, pusat gempa berada di laut 55 km barat daya Gunung Kidul. Adapun wilayah yang dirasakan meliputi III-IV Gunung Kidul, III Purworejo, III Trenggalek, III Tulung Agung, III Nganjuk, II-III Sleman, II-III Yogyakarta, II Klaten, II Banjarnegara, II Malang, dan II Solo.
Mirip dengan Gempa Selatan Malang
Melihat ground motionnya yang kuat padahal magnitudo relatif kecil dengan spektrum guncangan yang luas, gempa selatan Yogyakarta mag 5,3 pagi ini tampaknya berpusat di dalam lempeng (intraslab) pada kedalaman menengah mirip dengan gempa selatan malang 10 April dan 21 Mei 2021.
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) June 27, 2021
Melansir dari akun Twitter Daryono selaku Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengatakan bahwa magnitudo yang terjadi kecil tetapi gempa yang berpusat di Gunungkidul ini memiliki spektrum guncangan cukup luas.
"Melihat ground motionnya yang kuat padahal magnitudo relatif kecil dengan spektrum guncangan yang luas, gempa selatan Yogyakarta mag 5,3 pagi ini tampaknya berpusat di dalam lempeng (intraslab) pada kedalaman menengah mirip dengan gempa selatan malang 10 April dan 21 Mei 2021," tulis Twitter @DaryonoBMKG.
Bukan Gempa Megathrust
Daryono BMKG juga mengatakan bahwa gempa yang terjadi di Selatan Yogyakarta ini bukan termasuk gempa megathrust.
"Gempa selatan Yogyakarta Mag 5,1 pagi ini bukan gempa megathrust, karena tidak bersumber di bidang kontak antar Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia (subduksi landai-dangkal), tapi hiposenternya agak dalam sedikit memauki Zona Benioff (subduksi mulai menukik)," tulisnya lagi.
Jenis Gempa Menengah
Dgn memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Yogyakarta Mw5,1 pagi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi/patahan dlm Lempeng Indo-Australia yg tersubduksi ke bawah P. Jawa dgn mekanisme pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault). pic.twitter.com/gLWAkoqmHb
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) June 27, 2021
Daryono melanjutkan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi atau patahan dalam lempeng Indo-Australia.
"Dgn memperhatikan lokasi episenter dan kedalamannya, gempa selatan Yogyakarta Mw5,1 pagi ini merupakan jenis gempa menengah akibat adanya deformasi/patahan dlm Lempeng Indo-Australia yg tersubduksi ke bawah P. Jawa dgn mekanisme pergerakan naik-mendatar (oblique thrust fault)," lanjutnya.
Warga Berhamburan Keluar Rumah
Guncangan gempa ini sempat membuat warga berhamburan keluar rumah. Salah satunya adalah Wisang Seto, warga Kasihan, Kabupaten Bantul, DIY.
Mengutip merdeka.com, Wisang mengatakan saat itu dirinya tengah tertidur dan segera terbangun karena guncangan gempa. Dia kemudian melarikan diri keluar rumah.
Senada dengan Wisang, Lukman warga Gamping yang saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di Shelter UII, Sleman pun mengaku kaget dengan gempa yang terjadi. Lukman menuturkan dirinya sempat lari keluar kamar isolasi karena gempa.
"Saya di lantai 3 kamar isolasinya. Tadi pas gempa tempat tidur kayak digoyang-goyang. Tadi langsung lari keluar pas ada gempa," ungkapnya.
Lukman menuturkan jika tidak hanya dirinya yang sempat keluar kamar isolasi mandiri karena gempa. Sejumlah penghuni kamar isolasi pun juga keluar dari kamar.
"Tadi pada keluar kamar, gak cuma saya. Tapi ya gak jauh keluar kamarnya. Terus pas sudah gempanya gak kerasa ya kembali masuk kamar lagi," tutupnya.
Belum Ada Kerusakan
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa Mw5,1 di selatan Yogyakarta. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) June 27, 2021
Daryono juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa di Selatan Yogyakarta. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.