7 Fakta Penyakit Pes yang Telan Ribuan Nyawa di Jawa, Tak Kalah Ngeri dari Corona
Wabah Virus Corona telah menelan lebih dari 3.000 jiwa di seluruh dunia. Virus Corona memang berbahaya, namun dulu pada awal abad ke-20 pernah ada wabah mengerikan yang menelan ribuan jiwa di Jawa. Wabah itu bernama Pes.
Melalui pidatonya pada Senin (2/3), Presiden Jokowi mengumumkan sudah ada dua WNI yang positif terkena Virus Corona, dan sudah menjalani perawatan.Hingga hari ini, Kamis (5/3), Virus Corona telah menelan lebih dari 3.000 jiwa di seluruh belahan dunia. WHO menyebut ada 2.984 kasus kematian di China, dan 214 di luar China.
Wabah pandemi ini masih terus berlangsung hingga saat ini. Hampir setiap negara memperketat keamanannya, terutama di pintu keluar masuk antar negara. Sebelumnya, ada wabah MERS, flu burung juga pernah meresahkan dunia.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Jauh sebelum wabah-wabah itu, pada awal abad ke-20 di Pulau Jawa, pernah terserang wabah mengerikan yang menelan ratusan ribu jiwa. Wabah itu bernama Pes. Berikut 6 fakta wabah Pes yang tak kalah ngeri dari Virus Corona.
Impor Beras dari Burma
2020 liputan6.com
Pada Tahun 1910, krisis pangan melanda Jawa. Waktu itu, persediaan beras berkurang drastis. Oleh karena itu, pemerintah Hindia Belanda mengimpor beras dari Burma. Namun saat itu Burma sedang dilanda wabah Pes yang mematikan.
Wabah Pes pada umumnya menyerang tikus. Namun wabah itu juga bisa menular ke manusia. Dikutip dari Historia.id, lewat beras-beras impor itu wabah Pes dibawa dari Burma ke Jawa. Namun saat itu petugas kapal tidak curiga banyak tikus-tikus mati di kapal.
Menular Lewat Gigitan Kutu Tikus
2020 liputan6.com
Pes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersinia Pestis. Walaupun pada umumnya menjangkit hewan, namun bakteri itu juga dapat menular ke manusia. Salah satu penularannya adalah lewat gigitan kutu tikus atau melakukan kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi Pes.
Dikutip dari Liputan6.com, selain kutu pada tikus, wabah pes juga dapat menular melalui hewan lain seperti anjing, kucing, bajing, marmut, dan kelinci. bakteri itu juga dapat masuk melalui luka terbuka pada manusia yang terpapar darah binatang yang terinfeksi.
Kutu Tikus Berkembang Biak di Gudang Beras
2020 liputan6.com
Ketika sampai di Indonesia, kutu-kutu tikus yang terkena wabah Pes kemudian berkembang biak di gudang beras di Malang. Udara Malang yang lembab membuat perkembang biakan kutu-kutu itu berlangsung lebih cepat. Namun tak ada kecurigaan saat ditemukan banyak tikus mati.
Historia.id menyebut, kecurigaan itu baru muncul saat 17 orang di Desa Turen meninggal setelah kena demam selama beberapa hari. Mulai saat itulah Pes mulai mewabah di Jawa.
Membunuh Ribuan Nyawa
2020 liputan6.com
Pada Maret 1911, wabah Pes kemudian menjalar ke kota-kota lain di sekitar Malang seperti Blitar, Kediri, Tulungagung dan Madiun. Pada akhir tahun tersebut, tercatat 2.000 orang meninggal akibat Pes.
Lima tahun kemudian, Pes mewabah di Kota Semarang. Tikus-tikus berkutu yang terkena Pes turun di kota itu melalui kapal dagang dari Surabaya. Di kota itu, penyakit Pes menyerang perkampungan yang kotor dan lembab. Tercatat antara Oktober 1916 sampai Desember 1917, ratusan orang meninggal karena Pes di Semarang.
Warga Diisolasi
2020 liputan6.com
Untuk mencegah penularan Pes semakin parah, BGD, Dinas Kesehatan Publik Hindia Belanda mendatangkan dokter dari Eropa dan memberikan vaksin. Selain itu, BGD mengeluarkan aturan apabila ada satu anggotanya yang terkena Pes, maka seluruh anggota keluarga harus tinggal di barak isolasi selama 15 hari.
Dalam praktiknya, apabila ada satu orang terkena Pes, tidak hanya seluruh anggota keluarganya yang diisolasi, namun seluruh warga desa. Akibatnya, banyak orang yang menolak untuk diisolasi.
Rumah Dibakar
2019 Merdeka.com/Bram Salam
Selain dengan isolasi, salah satu cara membasmi wabah Pes adalah dengan membakar rumah orang yang terinfeksi wabah itu. Di Malang, warga dipaksa untuk membakar rumahnya sendiri yang diduga jadi sarang tikus.
Dilansir dari website Kemendikbud, bahkan pada 1910 ada seorang anak yang terkena wabah Pes ikut dibakar hidup-hidup bersama rumahnya yang dianggap sarang tikus.
Jasa Dr. Tjipto Mangunkusumo
2020 liputan6.com
Saat wabah Pes melanda Malang di tahun 1910, banyak dokter Belanda yang tidak mau mengobati warga yang terkena Pes. Geram karena hal itu, Dr. Tjipto Mangunkusumo pergi ke Malang dengan mendaftarkan diri menjadi dokter dinas agar bisa mengobati penduduk yang terkena Pes. Tanpa memakai masker, ia tanpa rasa takut masuk ke pedalaman-pedalaman Malang untuk membasmi wabah itu.
Dilansir dari Kemendikbud.go.id, atas keberaniannya melawan Pes, pada tahun 1912 Dr. Tjipto mendapatkan penghargaan Ridder in De Orde van Oranje Nassaudari Ratu Wilhelmina. Namun penghargaan itu kemudian dikembalikannya lagi karena ia tidak diizinkan menangani wabah Pes di Solo.