78 Makam Ulama di Wonosobo Ini Ternyata Palsu, Begini Kisah di Baliknya
Di Wonosobo, terdapat makam para wali yang ternyata palsu. Makam-makam itu muncul secara misterius tahun 2022.
Makam-makam para wali tersebar pada berbagai daerah di Pulau Jawa mulai dari daerah pesisir pantai, pegunungan, pedesaan, hingga kawasan padat penduduk di pusat kota. Di tempat-tempat itu mereka berdakwah mengajarkan Islam ke tengah masyarakat. Saat mereka meninggal, mereka dimakamkan di tempat mereka berdakwah. Makam mereka biasanya ramai peziarah. Bahkan pada tanggal tertentu diadakan haul untuk mengenang sosok para ulama atau wali itu.
Namun ternyata di beberapa daerah, keaslian apakah makam itu makam wali atau bukan masih diragukan. Di Desa Ngalian, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo terdapat makam-makam para wali dan ulama yang ternyata palsu. Atas temuan tersebut makam-makam itupun dibongkar paksa oleh warga. Berikut kisah selengkapnya:
-
Apa pengertian dari Makmum Masbuk? Makmum masbuk adalah makmum yang terlambat datang saat shalat berjamaah. Artinya, mereka bergabung dengan shalat berjamaah setelah imam sudah memulai shalat.
-
Apa itu Pesut Mahakam? Pesut Mahakam merupakan satwa asli Indonesia yang berhabitat di Provinsi Kalimantan Timur.
-
Kapan Teuku Nyak Makam wafat? Teuku Nyak Makam meninggal pada 21 Juli 1896. Tepat pada hari ini adalah 128 tahun wafatnya Teuku Nyak Makam yang patut dikenang oleh masyarakat Indonesia.
-
Apa yang ditemukan di dalam makam tersebut? Prasasti tersebut diukir dengan sangat ahli dalam huruf-huruf yang sangat teratur. Makam tersebut sudah sangat tua dan terabaikan ketika letusan Guung Vesuvius terjadi pada 79 M sehingga monumen tersebut terkubur hingga ke bangku.
-
Kapan Pesut Mahakam melahirkan? Pada musim kawin yakni antara bulan Desember hingga Juni, Pesut jantan akan bersaing dengan pejantan lainnya untuk mendapatkan betina. Lalu, masa kehamilan Pesut kurang lebih 9 sampai 14 bulan lamanya.
-
Apa isi kalimat yang ditemukan di dinding makam itu? Kalimat itu membuat Agostini bertanya-tanya, terutama bagaimana bahasa Persia Pertengahan dapat ditemukan di wilayah Beit She’arim. bagi orang-orang Yahudi setelah pengepungan dan penghancuran Kota Yerusalem pada 70 Masehi. Banyak orang Yahudi dan bangsa-bangsa lain datang ke wilayah itu. Beit She’arim pun menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa.
Pembongkaran Paksa
Dalam video yang dipublikasikan oleh YouTube Liputan6, terlihat warga beramai-ramai membongkar makam tersebut. Mereka sudah yakin kalau makam itu palsu sehingga mereka tidak ragu untuk membongkar makam. Mereka juga meminta pada dinas terkait untuk memberi pencerahan mengenai asal muasal makam palsu itu.
Tak hanya makam paling besar yang berada di sebuah pendopo, makam yang berada di sekitarnya juga dibongkar warga.
“Memang makam ini sebenarnya tidak ada dan ini sudah terselesaikan dengan baik. Saya mohon pada dinas terkait untuk bisa memberikan pencerahan kalau di sini tidak ada makam wali,” kata salah seorang warga yang membongkar makam itu.
Makam Abal-Abal
Sebelumnya banyak laporan warga yang masuk soal 78 makam ulama dan wali di kompleks tersebut yang palsu. Hal itu dibuktikan dengan tidak adanya bukti sejarah dan ilmiah. Tim yang terjun menyelidiki keaslian makam justru menemukan fakta kalau tempat itu hanyalah kolam dan taman terbuka hijau.
“Awal mulanya ini berdasarkan laporan masyarakat dan mantan kepala desa yang dulu mengatakan bahwa tanah itu bekas kolam ikan untuk penanggulangan stunting. Kemudian pada tahun 2022 saat sudah ganti kades malah jadi makam wali. Sudah kita cek di data dokumen ternyata makam tersebut abal-abal,” kata salah satu anggota tim pembongkar makam, Arga Balarama.
- Kisah Mbah Kiai Jangkrik, Sang Pendekar Sakti dari Pelosok Wonosobo
- Makam Mahasiswi Baru Meninggal Dibongkar, Polisi Buru Pelaku
- Doa Walimatussafar Umroh dan Artinya, Mohon Perlindungan
- Wakapolri dan Istri Ziarah ke Makam Ulama Asal Yaman, Ada Momen Tiba-Tiba Tangan Sang Jenderal Diciumi Sosok 'Lucu'
Muncul Tiba-Tiba
Kemunculan makam tersebut berawal pada tahun 2022. Warga melaporkan ada temuan sebanyak 78 nisan makam di tempat tersebut. Jasad yang dimakamkan di tempat itupun disebut-sebut merupakan para ulama dan wali.
Namun kini lokasi itu telah dihancurkan dan ditutup agar warga tidak lagi ke makam untuk berziarah.
“Itu sebenarnya tanah kosong, tanah sempadan sungai dan izin tata ruangnya tidak ada. Itu sepenuhnya ruang terbuka hijau,” lanjut Arga seperti dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (4/9).