Ada Batu yang Tak Boleh Dipindah, Ini Fakta Menarik Puncak Botorono Bukit di Antara Gunung Sumbing dan Sindoro
Di puncak Bukit Botorono, terdapat dua batu yang dikeramatkan penduduk setempat. Sebelum sampai di bukit, pengunjung dianjurkan untuk mengucapkan salam.
Puncak Botorono merupakan sebuah bukit yang terletak di Desa Petarangan, Kecamatan Kledung, Temanggung. Bila dilihat dari peta, lokasi bukit itu berada persis di antara Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro. Untuk menuju ke puncak Bukit Botorono, kita harus melewati jalan cor semen yang menanjak cukup curam.
Melalui video yang diunggah pada 9 Agustus 2024 lalu, kanal YouTube Cerita Desa Indonesia berkesempatan untuk mengunjungi bukit itu. Tapi begitu sampai di atas bukit, ternyata suasananya cukup sepi dan tampak tidak ada pengunjung lain.
-
Di mana Bukit Santiong terletak? Obyek wisata yang terletak di Subang, Jawa Barat ini menawarkan panorama alam yang begitu menawan.
-
Dimana lokasi Bukit Cendono? Bukit Cendono berlokasi di Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
-
Kapan Bukit Turgo terbentuk? Dilansir dari Jogjaprov.go.id, usia Bukit Turgo ditaksir mencapai 138 ribu tahun.
-
Dimana letak Bukit Turgo? Di lereng Gunung Merapi sisi barat daya, terdapat sebuah bukit kecil yang dikenal dengan nama Bukit Turgo.
-
Kenapa Bukit Turgo disakralkan? Selain disakralkan, makam Syekh Jumadil Qubro di puncak Bukit Turgo juga memiliki panorama alam yang indah.
-
Apa saja destinasi yang bisa dinikmati di Bukit Cendono? Spot wisata ini memiliki beberapa destinasi, seperti kali pikatan, camp ground, sunrise view, dan puncak Cendono.
Berikut selengkapnya:
Sejarah Puncak Botorono
Secara bahasa, Botorono berasal dari dua kata berbahasa Jawa yaitu “Boto” yang berarti batu dan “Rono” yang artinya mencari tempat ke berbagai daerah.
Penamaan itu berasal dari sebuah kisah yang konon terjadi pada zaman Kerajaan Majapahit. Waktu itu seorang pria bernama Mbah Brojo sedang melakukan pencarian ke berbagai daerah untuk menghentikan masa pagebluk yang berkepanjangan. Ia kemudian menemukan tempat bersemedi dan melakukan ritual dengan menata batu di tempat tersebut.
Saat menetap di tempat itu, Mbah Brojo memiliki tiga keturunan yaitu Mbah Brojo Sakti, Mbah Brojo Suro, dan Mbah Brojo Bromo.
Batu yang Dikeramatkan
Tempat dulu Mbah Brojo dan keturunannya pernah bermukim disimbolkan dalam bentuk tatanan batu yang terletak di area bukit sisi barat.
- Disiapkan Jadi Cagar Budaya, Ini Fakta Menarik Situs Prasejarah Gunung Srobu
- Menguak Fakta Gunung Kelam, Bongkahan Batu Monolit Terbesar di Dunia yang Ada di Kalbar
- Terbentuk dari Letusan Gunung Berapi, Simak Fakta Menarik Danau Maninjau di Sumatra Barat
- Langsung Menghadap Danau Toba, Ini Fakta Menarik Gunung Sibuatan di Kabupaten Karo
Seain Mbah Brojo, di bukit itu juga pernah tinggal Mbah Bergolo. Saat tinggal di sana ia punya keturunan yaitu Mbah Brahmo dan Mbah Brahmo Wijoyo. Tempat Mbah Bergolo pernah bermukim kini disimbolkan dalam bentuk tatanan batu yang terletak di area bukit sisi barat.
Sampai sekarang, keberadaan batu-batu itu dikeramatkan. Batu yang berada di area bukit tidak boleh dipindahkan dan tidak boleh pula digunakan sebagai tempat duduk apalagi tempat buang air kecil. Selain itu tidak boleh buang air kencing di wilayah tersebut.
Punya Pemandangan Alam yang Indah
Dari puncak Bukit Botorono, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang memukau. Di utara ada Gunung Sindoro yang tinggi menjulang, sementara di sebelah selatan ada Gunung Sumbing.
Di puncak bukit itu pula terdapat berbagai wahaya seperti spot selfie, tempat duduk, dan gardu pandang. Dari atas bukit itu pula, wisatawan juga bisa melihat Kota Parakan dari ketinggian.
Dikutip dari Nativeindonesia.com, Puncak Bukit Botorono sendiri memiliki ketinggian 1.300 mdpl. Karena di puncak itu terdapat petilasan, sebelum menjajaki puncak pengunjung dianjurkan untuk mengucapkan salam terlebih dahulu.