Alami Kebutaan Total, Kisah Pemuda yang Sukses Tembus PTN Ini Bikin Haru
Meski lahir dengan keterbatasan, Muhammad Irsyad tidak pernah menyerah dalam meraih mimpinya. Pemuda yang sejak lahir sudah mengalami kebutaan total itu selalu berusaha menunjukkan pada orang-orang bahwa ia bisa menjadi yang terbaik. Memasuki tahun terakhirnya di SMA, dia berkeinginan untuk bisa berkuliah di UGM.
Meski lahir dengan keterbatasan, Muhammad Irsyad tidak pernah menyerah dalam meraih mimpinya. Pemuda yang sejak lahir sudah mengalami kebutaan total itu selalu berusaha menunjukkan pada orang-orang bahwa ia bisa menjadi yang terbaik. Irsyad pun bisa membuktikannya dengan menjadi siswa yang unggul di sekolah.
Memasuki tahun terakhirnya di SMA, pemuda asal Kabupaten Solok Selatan, Sumbar itu berkeinginan untuk bisa berkuliah di UGM. Kedua orang tuanya sempat ragu dengan pilihan tersebut. Namun kini dia membuktikannya dengan terdaftar sebagai salah satu calon mahasiswa di kampus tersebut.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Untuk belajar tentu ada kesulitan-kesulitan tertentu, tapi saya ingin membuktikan kepada orang lain bahwa saya tetap bisa berprestasi walau ada keterbatasan,” kata Irsyad dikutip dari Ugm.ac.id pada Rabu (9/9).
Teman-teman Banyak Menolong
©Ugm.ac.id
Meski merupakan siswa berprestasi, Irsyad kerap kali mengalami kesulitan ketika belajar. Namun dia memiliki teman dan keluarga yang terus mendukungnya, terutama saat ia harus menggunakan buku pelajaran saat belajar.
“Ada teman-teman yang bantu. Saya tidak bisa membaca materi yang ada di buku. Maka ditolong oleh teman yang membacakan,” ungkap Irsyad.
Ingin Masuk UGM
Memasuki tahun terakhir di SMA, Irsyad berkeinginan untuk dapat kuliah di UGM. Pada awalnya kedua orang tuanya sempat ragu dengan pilihan tersebut. Apalagi dengan kuliah di UGM, Irsyad harus hidup sendiri di tempat yang baru dan jauh dari rumah.
Namun Irsyad terus berusaha meyakinkan mereka kalau dia sudah siap menghadapi tantangan yang akan muncul di kemudian hari dan belajar untuk hidup mandiri. Berkat restu dari orang tua, Irsyad-pun memantapkan diri untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru di UGM.
Hanya Mengandalkan Internet
Untuk itulah ia kemudian mulai mengumpulkan informasi terkait proses seleksi dan hal-hal yang harus disiapkan. Selama proses tersebut, dia hanya mengandalkan internet untuk mempelajari segala sesuatu tentang seleksi ini, termasuk untuk mencari materi-materi yang dapat ia pelajari sebagai persiapan mengikuti UTBK.
“Saya tidak mengikuti bimbingan belajar, jadi saya hanya bisa rajin-rajin membaca latihan soal yang ditemukan di internet dan mencari video-video di YouTube,” terang Irsyad.
Merasa Haru dan Bangga
threeas.files.wordpress
Hari ujian UTBK pun tiba. Setelah menanti beberapa minggu, Irsyad akhirnya menerima informasi bahwa dirinya lulus sebagai calon mahasiswa UGM.
Karena itulah, rasa haru dan bangga menyelimutinya karena kini ia menyandang status sebagai mahasiswa UGM. Dengan antusiasme dan semangat baru ia menunggu kesempatan untuk mengukir segudang prestasi lainnya.
“Kalau ada keinginan, jalan pasti selalu ada. Kita hanya perlu menanamkan keinginan itu dalam hari,” ungkapnya.
Ingin Bangun Daerah
Dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Irsyad menyadari di daerahnya menghadapi berbagai macam persoalan sosial mulai dari ketimpangan ekonomi hingga ketidakmerataan pendidikan. Karena itulah ia berkeinginan untuk menjalani pendidikan di UGM sebagai bekal untuk membangun daerahnya.
“Di sini banyak anak-anak yang tidak bersekolah karena kekhawatiran biaya atau kurangnya dorongan dari orang tua. Saya ingin berkontribusi menyelesaikan permasalahan seperti ini dan membantu masyarakat,” tutur Irsyad dikutip dari Ugm.ac.id.