Alasan Kenapa Babi Haram dalam Islam, Lengkap Beserta Penjelasannya
Agama Islam melarang mengonsumsi beberapa daging hewan karena dianggap najis dan haram hukumnya. Salah satu daging hewan yang haram dikonsumsi adalah babi. Ada banyak sekali alasan kenapa babi haram yang penting untuk diketahui setiap Muslim.
Agama Islam melarang mengonsumsi beberapa daging hewan karena dianggap najis dan haram hukumnya. Salah satu daging hewan yang haram dikonsumsi adalah babi. Ada banyak sekali alasan kenapa babi haram yang penting untuk diketahui setiap Muslim.
Islam memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap makanan halal, syubhat, dan haram. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam salah satu surat Alquran, yang artinya:
-
Apa saja adab makan dalam Islam? Berikut ini adalah beberapa adab makan dan minum dalam Islam dan penjelasannya: Makan dan minum dengan tangan kanan: Menurut ajaran Islam, makan dan minum harus dilakukan dengan tangan kanan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kebersihan dan penghormatan terhadap makanan dan minuman yang dikonsumsi.Makan dengan santun dan tenang: Saat makan, sebaiknya dilakukan dengan santun dan tenang. Jangan makan tergesa-gesa atau berbicara dengan mulut penuh karena hal tersebut tidak sopan dan mengganggu orang lain.
-
Bagaimana cara makan yang dianjurkan Rasulullah? Makanlah dengan tiga jari dan jangan sampai menjilat jari jemarinya. Hal ini telah disebutkan dalam salah satu hadist yang berarti:“Dahulu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam makan dengan tiga jari dan menjilati tangannya setelah makan sebelum beliau bersihkan.” (HR. Muslim)
-
Bagaimana cara duduk makan Rasulullah yang dianjurkan? Posisi duduk yang dianjurkan pada saat makan adalah menekuk kedua lutut dan menduduki bagian dalam telapak kaki, atau menegakkan betis dan paha kanan serta menduduki kaki yang kiri.
-
Apa yang dilarang dalam syariat Islam terkait konsumsi makanan dan minuman? Dari Ibnu Abbas r.a., bahwa Nabi Muhammad saw. melarang pengembusan napas dan peniupan (makanan atau minuman) pada bejana.
-
Kenapa ibu hamil dalam Islam dianjurkan untuk menghindari makanan dan minuman haram? Wanita hamil dalam Islam diwajibkan menjaga kesehatan diri sendiri dan bayi yang dikandungnya, termasuk dalam pemilihan makanan dan minuman. Salah satu prinsip utama yang harus dipegang teguh adalah menghindari konsumsi makanan dan minuman yang diharamkan dalam ajaran Islam.
-
Kenapa resep makanan bumil penting bagi ibu hamil? Dari banyaknya sumber bahan pangan, setidaknya ibu hamil mendapatkan nutrisi yang lengkap guna tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
Artinya, "Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang," (QS. Al-Baqarah [2]: 173).
Tidak ada perkara yang sia-sia yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Di balik pengharaman mengonsumsi daging babi, ada beberapa fakta ilmiah yang mendukung hal ini. Berikut beberapa alasan kenapa daging haram dalam Islam yang dilansir dari NU Online:
Hukum Mengonsumsi Daging Babi
boldsky.com
Seperti yang sudah diketahui, bahwa mengonsumsi daging babi adalah haram. Ada dua pendapat mengenai keharaman babi, yakni keharamannya hanya sebatas daging babi dan keharamannya mencakup seluruh organ tubuh babi.
Mengutip dari NU Online, pandangan Dawud Az-Zhahiri menyatakan bahwa keharaman babi hanya sebatas dagingnya. Sementara itu, menurut Ibnu Hazm, haram memakan sesuatu apa pun dari babi, seperti rambut, kulit, dan organ tubuh lainnya.
Dengan mengikuti mayoritas ulama, dapat disimpulkan bahwa keharaman babi bukan hanya sebatas dagingnya, tetapi mencakum semua organ tubuhnya yang ain. Maka dari itu, ada baiknya setiap muslim menghindari makanan yang mengandung unsur babi karena itu diharamkan.
Alasan Kenapa Babi Haram
©Shutterstock/gkrphoto
Pengharaman babi tidak hanya pada dagingnya, namun juga termasuk rambut, kulit, tulang, lemak, dan anggota tubuh lainnya. Jika diamati, babi termasuk hewan yang biasa mengonsumsi kotorannya sendiri dan benda-benda najis lainnya.
Konsumsi babi dalam bentuk apa pun, baik itu pork chops, bacon, atau ham memiliki efek berbahaya bagi tubuh. Maka dari itu, babi adalah makanan haram bagi umat Islam.
Beberapa jenis cacing yang terdapat pada babi antara lain taenia solium, trichinella spiralis, fasciolopsis buski, dan clonorchis sinensis. Di mana cacing-cacing tersebut dianggap sangat membahayakan tubuh. Selain itu, ada beberapa alasan kenapa babi haram lainnya, di antaranya:
Infeksi Cacing Pita
Daging babi memiliki infeksi cacing pita atau taeniasis. Cacing pita ini jika masuk ke perut manusia akan menetas menjadi larva. Selanjutnya, larva akan melanjutkan perjalanan menuju usus dan masuk ke peredaran darah. Selain itu, cacing pita juga dapat menyebar ke bagian lain dalam tubuh, seperti otot, mata, dan otak.
Ada beberapa gejala jika seseorang terinfeksi cacing pita, di antaranya diare, sakit perut, sembelit, dan mual muntah. Nantinya, infeksi cacing pita tersebut bisa menyebabkan benjolan kecil di bawah kulit.
Kontaminasi Bakteri
Daging babi memiliki risiko bakteri Yersinia enterocolitica yang sangat berbahaya. Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh manusia, dapat menyebabkan demam dan penyakit saluran pencernaan. Selain itu, daging babi juga cenderung susah dicerna sehingga dapat memperlambat proses pencernaan tubuh.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging babi olahan yang diproses seperti ham, bacon, dan sosis dapat menjadi salah satu pemicu kanker. Periset menemukan bahwa mengonsumsi 50 gram olahan daging ini setiap hari bisa meningkatkan risiko terserang kanker kolorektal.
Tidak Memiliki Kelenjar Keringat
Tidak hanya terkontaminasi bakteri, babi juga tidak memiliki kelenjar keringat. Ini artinya, babi tidak bisa membuang toksin atau racun dalam tubuh. Maka dari itu, daging babi dianggap lebih beracun daripada daging lainnya.
Selain itu, babi merupakan hewan yang memiliki kebiasaan makan apa pun. Tak hanya tumbuh-tumbuhan saja, babi juga sangat menyukai daging. Bahkan, tidak jarang memakan feses atau bahkan bayinya sendiri. Hal inilah yang kemudian memengaruhi kandungan nutrisi di dalamnya.