Ayat Tentang Riba dalam Alquran, Ketahui Tahapan Penurunannya
Biasanya praktik riba tersebut sering ditemui pada kegiatan utang-piutang yang terjadi di masyarakat. Dalam islam, praktik ini dilarang karena mempunyai nilai haram. Terdapat beberapa ayat tentang riba dalam Alquran yang telah telah menjelaskan masalah ini.
Islam memberikan pedoman berbagai aturan yang berkaitan dengan permasalahan yang ada di kehidupan sehari. Mulai dari aturan yang berkaitan dengan ibadah, pendidikan, politik, juga sosial dan kemasyarakatan. Bukan hanya itu, aturan yang berkaitan dengan masalah ekonomi juga menjadi aspek penting yang tidak luput dari pandangan Islam.
Dikatakan aspek penting, karena ekonomi atau berbagai hal yang berhubungan dengan transaksi sangat erat dengan aktivitas keseharian manusia. Mengingat berdagang merupakan salah satu mata pencaharian yang banyak dilakukan oleh masyarakat. Islam memberikan pedoman dan pandangan baik tentang berbagai praktik ekonomi yang terjadi pada kegiatan manusia.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kenapa bantuan pangan diberikan di Jateng? âBantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah kepada masyarakat. Hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih membutuhkan,â kata Nana.
-
Siapa yang mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap bencana kekeringan di Jateng? Namun Pak Suharyanto mengingatkan masyarakat bahwa meski tidak ada dampak El Niño, namun bencana kekeringan di Jawa Tengah masih mungkin terjadi, sehingga tetap perlu waspada.
-
Siapa yang menerima bantuan pangan di Jateng? Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana warga Jateng merayakan kemenangan Timnas Indonesia? Setelah pertandingan selesai, mereka larut dalam euforia. Beberapa warga menyalakan kembang api untuk merayakan kemenangan bersejarah itu.
Salah satu praktik ekonomi yang sering dibahas dalam pandangan Islam adalah riba. Riba merupakan suatu kelebihan pada satu komoditas tanpa disertai nilai tukar yang terjadi di dalam akad pertukaran barang dengan barang. Selain itu, praktik riba juga sering ditemui ketika seseorang sengaja memberikan beban tagihan tambahan kepada orang lain sebagai konsekuensi penundaan pembayaran pada jatuh tempo secara lunas.
Biasanya praktik riba tersebut sering ditemui pada kegiatan utang-piutang yang terjadi di masyarakat. Dalam islam, praktik ini dilarang karena mempunyai nilai haram. Terdapat beberapa ayat tentang riba dalam Alquran yang telah telah menjelaskan masalah ini. Tentu masyarakat muslim perlu memahami konsep ini dengan baik agar terhindari dari berbagai macam praktik riba yang membawa banyak kerugian.
Dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum beberapa ayat tentang riba dalam Alquran dan berbagai informasi lainnya yang perlu diketahui.
Mengenal Riba
©2019 Merdeka.com/Azzura Zurae
Sebelum mengetahui ayat tentang riba dalam Alquran, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan praktik riba. Riba adalah adalah setiap tambahan yang tidak dibenarkan atas nilai barang yang diserahkan terhadap nilai pembanding.
Dalam hal ini, praktik kegiatan riba yang dilarang dan diharamkan dalam agama Islam adalah riba yang berkaitan dengan perdagangan, khususnya barter atau pertukaran barang dengan barang.
Ayat Tentang Riba dalam Al Quran
Setelah mengetahui pengertiannya, terdapat ayat tentang riba yang telah dijelaskan dalam Alquran. Ayat tentang riba ini terdapat pda QS. Al Baqarah ayat 278. Dalam ayat ini, Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan tinggalkanlah apa yang tersisa dari riba!” (QS Al-Baqarah: 278)
Dalam ayat tersebut, dapat dipahami bahwa Allah memerintahkan setiap umat muslim untuk meninggalkan perilaku riba. Dalam ayat ini, Allah juga memberikan pernyataan tegas bahwa kegiatan riba mengandung nilai haram dengan berbagai kerugian yang bisa ditimbulkan.
Namun sayangnya, ayat ini belum sempat dijelaskan kembali oleh Nabi Muhammad SAW hingga akhirnya meninggal. Sehingga dalam hal ini, ayat tentang riba ini memiliki pengertian mutlak. Meskipun begitu, dalam perkembangan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, diperlukan penelitian dari para ulama dan ahli fiqih untuk mengkaji ayat tentang riba tersebut.
Tahap-Tahap Turunnya Ayat Tentang Riba
©2020 Merdeka.com
Setelah mengetahui ayat tentang riba dalam Alquran, perlu diketahui pula bahwa terdapat beberapa tahapan turunnya ayat ini pada masyarakat. Tahap-tahap turunnya ayat tentang riba ini juga tercantum dengan jelas dalam Alquran. Berikut tahap-tahap atau urutan turunnya ayat tentang riba dalam Alquran yang perlu diketahui:
1. Tahap pertama : turunnya ayat tentang riba tahap pertama yaitu ketika Allah menunjukkan sisi negatif dari riba seperti yang tercantum dalam QS. Ar Rum ayat 39.
2. Tahap kedua : tahap kedua dalam turunnya ayat tentang riba yaitu ketika Allah mengecam kegiatan riba sebagai perbuatan haram. Dalam hal ini, Allah mengecam berbagai praktik riba yang dilakukan oleh masyarakat Yahudi. Hal ini tidak lain berkaitan dengan aspek kezaliman yang ditimbulkan akibat praktik riba pada masyarakat tersebut. Penjelasan ini tercantum dalam QS. An-Nisa’ ayat 160-161.
“Maka disebabkan kedhaliman orang Yahudi, maka kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan disebabkan mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang batil. Dan Kami telah menjadikan untuk orang-orang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.” (QS an-Nisa: 160-161)
3. Tahap ketiga : tahap ketiga urutan ayat tentang riba adalah Allah memberikan isyarat keharaman pada kegiatan riba. Dalam hal ini, Allah menunjukkan bahwa kegiatan riba merupakan suatu perbuatan haram yang memberikan banyak kerugian. Penjelasan ini tercantum dalam QS Al Imran ayat 130.
4. Tahap keempat : urutan ayat tentang riba dalam Al Quran yang terakhir yaitu tercantum pada QS Al Baqarah ayat 278 – 280. Dalam hal ini, Allah berfirman bahwa riba dinyatakan sebagai perubatan haram secara mutlak yang sebaiknya dihindari.
“Wahai orang-orang yang beriman, tinggalkanlah apa yang tersisa dari riba, jika kalian adalah orang-orang yang beriman. Maka jika kalian tidak meninggalkan, maka umumkanlah perang kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka jika kalian bertaubat, maka bagi kalian adalah pokok harta kalian. Tidak berbuat dhalim lagi terdhalimi. Dan jika terdapat orang yang kesulitan, maka tundalah sampai datang kemudahan. Dan bila kalian bersedekah, maka itu baik bagi kalian, bila kalian mengetahui.” (QS al-Baqarah: 278-280).
Pokok Kandungan
Setelah mengetahui urutan atau tahapan turunnya ayat tentang riba dalam Alquran, perlu diperjelas kembali pokok kandungan pada dalil riba yang terakhir yaitu QS. Al Baqarah ayat 278 – 280. Berikut beberapa poin penting yang perlu diketahui untuk memahami ayat tentang riba tersebut:
- Allah memerintahkan umat muslim untuk meninggalkan berbagai hal yang tersisa dari transaksi riba. Hal yang tersisa yang dimaksud di sini adalah sisa tagihan yang belum dilunasi dan awalnya dilakukan dengan jalan ribawi.
- Jika tidak mau meninggalkan sisa transaksi riba tersebut, maka termasuk sikap yang menentang Allah dan Rasulnya.
- Allah memerintahkan untuk mengambil pokok harta yang dipinjamkan sehingga umat muslim tidak saling berbuat dzolim, antara yang memberi utang dan yang menerima utang.
- Allah memerintahkan untuk bershadaqah sebagai cara baik untuk memungut atau mengambil sisa riba dan harta orang lain dengan jalan dzolim.