Cara Mendukung Korban Kekerasan Seksual, Perhatikan Cara Komunikasi
Cara mendukung korban kekerasan seksual perlu diterapkan oleh masyarakat. Mulai dari menjadi pendengar yang baik, memberikan empati, memberikan validasi atas apa yang dirasakan, hingga memberikan beberapa rekomendasi perawatan yang dibutuhkan korban.
Dalam beberapa waktu terakhir, terdapat banyak kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang terjadi di Indonesia. Mulai dari kekerasan seksual yang dialami dalam hubungan pacaran, pasangan suami istri, hingga yang terakhir kekerasan seksual yang melibatkan kelompok usia anak.
Ini menjadi salah satu fenomena yang kian hari kian mengkhawatirkan. Di mana perempuan menjadi pihak yang sering kali dirugikan. Di sisi lain, belum adanya payung hukum yang mengatur masalah pelecehan dan kekerasan seksual semakin menyulitkan pihak yang menjadi korban.
-
Apa saja titik-titik rangsangan yang bisa memicu gairah seksual? Dalam hubungan intim, ada banyak cara untuk meningkatkan gairah dan kenikmatan, salah satunya adalah dengan menyentuh area tertentu di tubuh yang dikenal sebagai zona erogen. Zona erogen adalah area tubuh yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual dan dapat menimbulkan sensasi kenikmatan atau rangsangan ketika disentuh. Mengetahui titik-titik ini tidak hanya akan membuat pengalaman bercinta menjadi lebih menyenangkan, tetapi juga membantu kita lebih mengenal tubuh pasangan dengan lebih baik.
-
Bagaimana rangsangan payudara memengaruhi gairah seksual wanita? Sebuah penelitian oleh Roy Levin dari University of Sheffield dan Cindy Meston dari University of Texas menemukan bahwa merangsang payudara atau puting payudara meningkatkan gairah seksual sekitar 82 persen dari wanita yang diikutsertakan dalam penelitian tersebut.
-
Kapan perubahan dalam interaksi seksual menjadi tanda selingkuh? Perubahan dalam interaksi seksual, baik berupa penurunan maupun peningkatan yang tidak biasa, dapat menjadi indikasi adanya perselingkuhan dalam sebuah hubungan. Apabila pasangan tiba-tiba menunjukkan kurangnya minat atau sebaliknya, menunjukkan gairah yang berlebihan, ini bisa menjadi petunjuk adanya orang ketiga.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan seksual? Korban penyandang disabilitas tidak bisa berteriak atau menolak. Dia merasa takut dan ketergantungan," katanya.
-
Dimana kekerasan seksual itu terjadi? Tersangka melakukan kekerasan seksual di sekitar rumah dan di kebun.
Belum lagi, stigma buruk masyarakat terhadap korban pelecehan seksual yang kerap menyudutkan, membuat korban cenderung menutup diri dan ragu untuk memperjuangkan keadilan. Dengan begitu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk memiliki pemikiran terbuka dan memberikan empati yang sepantasnya didapatkan oleh korban.
Dalam hal ini, terdapat beberapa cara mendukung korban kekerasan seksual perlu diterapkan oleh masyarakat. Mulai dari menjadi pendengar yang baik, memberikan empati, memberikan validasi atas apa yang dirasakan, hingga memberikan beberapa rekomendasi perawatan yang dibutuhkan korban.
Cara mendukung korban kekerasan seksual dapat diterapkan pada orang di lingkungan terdekat, beberapa cara ini juga perlu dilakukan pada siapa saja yang menjadi korban pelecehan seksual. Dengan begitu, Anda turut membantu meringankan beban korban dan mendukung perjuangan keadilan untuknya.
Dilansir dari The New York Times, berikut kami merangkum beberapa cara mendukung korban pelecehan seksual yang perlu Anda ketahui.
Menjadi Pendengar yang Baik
© healthista.com
Cara mendukung korban kekerasan seksual yang pertama adalah menjadi pendengar yang baik untuk bercerita. Jika Anda melihat pasangan atau teman atau orang di lingkungan Anda tampak kesulitan, sampaikan pada mereka bahwa Anda Anda jika mereka perlu bicara.
Mereka mungkin juga ingin mengungkapkan kemarahan, frustrasi, ketakutan, atau kesedihan terlebih dahulu tentang peristiwa yang sedang mereka alami. Sehingga jangan memaksa teman Anda untuk menceritakan kisahnya jika mereka belum bersedia.
Perlu dipahami, tugas Anda tidak untuk membuat mereka merasa lebih baik atau menghilangkan rasa sakit yang mereka alami. Tugas Anda hanyalah mendengarkan dengan baik. Ketika mereka siap untuk bercerita, usahakan untuk mendengar ceritanya dengan penuh perhatian.
Selain itu, berikan pula empati dan validasi atas perasaan yang mereka rasakan. Dalam hal ini, Anda bisa menyampaikan kata-kata seperti:
- "Terima kasih sudah berbagi cerita."
- "Kamu tidak bisa disalahkan atas apa yang terjadi padamu."
- "Kamu tidak pantas menerima apa yang terjadi padamu."
- "Aku minta maaf ini terjadi padamu."
- “Itu adalah pelecehan, bukan seksualitas yang sehat.”
- "Saya mendukung Anda dalam proses penyembuhan Anda."
- "Saya menghormati Anda untuk mengatasi ini."
Beberapa kalimat tersebut dapat menyampaikan pesan pada korban bahwa Anda mempercayai apa yang mereka ceritakan. Kalimat tersebut juga menunjukkan bahwa Anda turut prihatin dan mendukung korban untuk masa pemulihan.
Edukasi Diri Sendiri
Cara mendukung korban kekerasan seksual berikutnya adalah mengedukasi diri sendiri. Dari cerita pengalaman korban, Anda bisa memahami bahwa kejadian tersebut tidak mudah dilalui siapapun yang mengalaminya dan membawa dampak psikis besar yang dirasakan korban.
Peristiwa kekerasan seksual tersebut juga bisa mempengaruhi korban dalam bersikap. Penyintas bisa saja melompat atau tegang ketika mendengar kata-kata, melihat tindakan, mendengar suara, melihat gerakan tubuh, atau mencium bau tertentu, yang sangat mungkin mengirim sinyal-sinyal yang mengingatkan mereka pada peristiwa kekerasan seksual yang dialami.
Selain itu, penyintas kekerasan seksual juga kerap merasa malu atas apa yang menimpa mereka. Mereka mungkin berpikir harga diri mereka rusak atas peristiwa yang dialami. Dalam hal ini, penyintas pelecehan seksual laki-laki dapat merasakan rasa malu yang berbeda, karena pelecehan seksual laki-laki tidak sering dibahas, dan membawa stigma yang berbeda.
Beberapa hal tersebut bisa menjadi pengetahuan dan pelajaran bagi diri sendiri, bahwa orang yang mengalami kekerasan seksual mempunyai masalah yang tidak mudah. Mereka juga membutuhkan dukungan untuk membantu proses penyembuhan dari rasa trauma yang dialami.
Berikan Dukungan Berkelanjutan
©2018 Merdeka.com/Pexels
Cara mendukung korban kekerasan seksual yang terakhir yaitu dengan memberikan dukungan berkelanjutan. Selain menjadi pendengar yang baik serta memberikan ruang bagi mereka untuk merasakan perasaan yang sedang dialami, Anda juga bisa menanyakan apakah teman Anda membutuhkan sesuatu dari Anda. Terkadang, mereka tidak mempunyai jawaban atas pertanyaan tersebut, namun dengan bertanya itu sudah cukup menunjukkan dukungan pada mereka.
Anda juga bisa menanyakan apakah mereka membutuhkan bantuan profesional untuk membantu proses penyembuhan. Jika iya, Anda bisa mencarikan beberapa rekomendasi perawatan, seperti psikoterapi, terapi seks, kelompok pendukung, atau kontak profesional yang bisa dihubungi.
Dalam hal ini, Anda perlu memberikan ruang leluasa bagi korban untuk menentukan keputusannya sendiri. Jangan memaksa mereka jika mereka belum siap atau mau untuk mencoba perawatan. Perlu diingat bahwa empati selalu menjadi kunci dari sikap Anda dalam mendukung penyintas kekerasan seksual.