Cara Mensucikan Benda dari Najis dalam Islam, Dicuci Tujuh Kali
Cara mensucikan najis sudah diatur dalam Islam. Begini caranya.
Cara mensucikan najis sudah diatur dalam Islam.
Cara Mensucikan Benda dari Najis dalam Islam, Dicuci Tujuh Kali
Dari kejadian ini, masih terdapat pro dan kontra di masyarakat tentang langkah yang lebih bijak dalam mensucikan benda terkena najis. Dalam hal ini, Islam telah memberikan aturan jelas bagaimana cara mensucikan benda dari najis dalam Islam, yaitu dengan dicuci sebanyak tujuh kali. Lalu bagaimana penjelasan lengkapnya, dilansir dari NU Online, berikut kami merangkum cara mensucikan benda dari najis dalam Islam, bisa disimak.
-
Apa saja bentuk cara mensyukuri nikmat Allah? Ada banyak sekali kenikmatan yang diberikan Tuhan mulai dari kita lahir hingga saat ini. Itu semua perlu disyukuri agar membuat Anda lebih bahagia dan tenang. Lantas bagaimana cara mensyukuri nikmat Allah yang lain? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut: Mensyukuri Nikmat Allah dengan Hati Cara mensyukuri nikmat Allah yang pertama adalah dengan hati yang bahagia. Itu dilakukan dengan cara mengakui serta meyakini jika semua nikmat yang dirasakan semata-mata datang dari Allah SWT. Bersyukur dengan hati membuat kita merasakan ketulusan dari nikmat yang telah Tuhan berikan selama hidup, termasuk iman.
-
Bagaimana cara mencukur bulu kemaluan yang dianjurkan dalam Islam? Cara mencukur bulu kemaluan dalam Islam, perlu dilakukan sesuai sunah. Berikut tata cara mencukur bulu kemaluan yang baik dan sehat menurut Islam, bisa dipraktikkan:1. Mandi dengan Air HangatSebelum mencukur bulu kemaluan, disarankan untuk mandi terlebih dahulu dengan air hangat. Mandi ini bertujuan untuk membersihkan dan melembutkan area sekitar kemaluan agar mencukur lebih mudah dilakukan. 2. Membaca BasmallahSebelum memulai proses mencukur, bacalah Basmallah, yaitu "Bismillahirrahmanirrahim" yang artinya "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang". Dengan membaca Basmallah, kita berharap mendapatkan keberkahan dalam melaksanakan tindakan mencukur ini. 3. Pangkas dengan Gunting Kecil DahuluSebelum menggunakan pisau cukur, sebaiknya pangkas bulu kemaluan terlebih dahulu dengan gunting kecil. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi risiko memotong kulit. Pisau cukur juga dapat digunakan, namun lebih disarankan untuk pertama-tama memangkas bulu dengan gunting kecil. 4. Oleskan Krim Cukur atau MinyakSebelum mulai mencukur, oleskan krim cukur atau minyak pada area yang akan dicukur. Hal ini akan membantu melunakkan bulu dan mengurangi iritasi ketika mencukurnya. Pastikan memilih krim cukur atau minyak yang halal dan tidak mengandung bahan-bahan haram.
-
Bagaimana cara mengusir jin menurut ajaran Nabi Muhammad? Dikisahkan oleh Ibnu Mas‘ud, suatu malam (pendapat lain mengatakan di malam isra-mi’raj) Rasulullah SAW didatangi Jin Ifrit yang membawa obor api di tangannya. Melihat adanya Jin Ifrit, Rasulullah SAW kemudian membaca ayat-ayat Al-Quran. Akan tetapi, tak ada reaksi apa-apa yang terjadi pada Jin Ifrit. Justru jin tersebut semakin mendekat. Maka Malaikat Jibril menawarkan kepadanya,"Maukah jika aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau membacanya, maka ia akan jatuh tersungkur dan obornya akan mati?" (HR. Malik, an-Nasa’i, ath-Thabrani, dan yang lain). Tidak lama kemudian Malaikat Jibril mengajarkan beberapa kalimat. Setelah Rasulullah SAW membaca doa tersebut, Jin Ifrit langsung tersungkur dan obor apinya pun turut padam.
-
Bagaimana cara membaca doa terhindar dari hutang dalam Islam? Berikut doa terhindari dari hutang dan artinya, bisa disimak:Allâhumma innî a‘ûdzu bika minal hammi wal ḫazan(i). Wa a‘ûdzu bika minal ‘ajzi wal kasal(i). Wa a‘ûdzu bika minal jubni wal bukhl(i). Wa a‘ûdzu bika min ghalabatid daini wa qahrir rijâl(i)
-
Bagaimana cara kata sifat menjelaskan atau mengubah kata benda? Kata sifat juga dimaknai sebagai kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda atau kata ganti menjadi lebih spesifik, karena kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti.
-
Bagaimana cara mengusir tokek dalam Islam? Imam Ibnu Katsir mengatakan dalam Qashash Al-Anbiyaa, perintah membunuh tokek ini disebutkan dalam riwayat Imam Bukhari dalam Bab Kisah Para Nabi bagian Firman Allah, "Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan-Nya." (QS An Nisa: 125)Dari Ubaidillah bin Musa (Ibnu Salam), dari Ibnu Juraij, dari Abdul Hamid bin Jubair, dari Said bin Musayib, dari Ummu Syuraik yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW memerintahkan untuk membunuh tokek, lalu beliau mengatakan, "Karena dahulu tokek itu pernah meniup-niupkan api kepada Ibrahim."
Jenis Najis dalam Islam
Sebelum mengetahui cara mensucikan benda dari najis, perlu dipahami terlebih dahulu jenis najis dalam Islam. Najis dalam Islam dibagi menjadi tiga macam yaitu mughalladhah, mukhaffafah, dan mutawassithah. Foto: pixabay.com
Najis mughalladhah adalah najis anjing dan babi beserta anakan salah satu dari keduanya. Sementara najis mukhaffafah adalah najis dari air kecing bayi laki-laki yang belum makan selain air susu ibu, dan belum sampai usia dua tahun. Sedangkan mutawassithat adalah najis-najis lainnya selain yang sudah disebutkan. Masing-masing najis ini memiliki aturan tersendiri tentang cara mensucikannya. Artinya, jika Anda atau barang Anda terkena najis dari ketiga jenis tersebut, maka cara mensucikannya tidak dilakukan dengan cara yang sama, melainkan harus mengikuti syariat yang telah diatur dalam Islam.
Cara Mensucikan Benda dari Najis
Setelah mengetahui jenis najis, berikutnya akan dijelaskan bagaimana cara mensucikan benda dari najis. Seperti disebutkan, Anda perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis najis apa yang mengenai Anda atau benda yang Anda miliki. Selanjutnya, Anda perlu mengikuti aturan yang diberikan dalam Islam. Foto: pixabay.com
Berikut beberapa cara mensucikan benda dari najis dalam Islam, perlu diperhatikan: Najis mughalladhah Cara mensucikan benda dari najis mughalladhah pertama, Anda perlu mencampur air dan debu secara bersamaan kemudian basuhkan pada tempat yang terkena najis. Cara ini dilakukan sebelum benda dibasuh dengan air. Jika wujud najis sudah hilang secara kasat mata, tidak ada lagi warna, bau, dan rasa najis, baru kemudian dibasuh dengan iar sebanyak tujuh kali.
Najis mukhaffafah Cara mensucikan benda dari najis mukhaffafah dengan memercikkan air yang kuat di tempat yang terkena najis. Air yang dipercikkan juga lebih banyak dari air kencing bayi yang menjadi sumber najis. Jika najis mengenai baju Anda, maka setelah dipercikkan air, baju diperas kemudian dikeringkan. Dalam cara ini, tidak disyariatkan apakah air yang digunakan harus mengalir atau tidak. Najis mutawassithah Cara mensucikan benda dari najis mutawassithah adalah dengan menghilangkan terlebih dahulu najis ‘ainiyah-nya. Ketika sudah tidak ada lagi warna, baru, dan rasa dari najis yang tersisa, Anda kemudian bisa menyiram tempat yang terkena najis dengan air suci atau air bersih.
Sebagai contoh, jika anak bayi buang air di lantai ruang tamu, hal pertama yang dilakukan adalah membersihkan najis ‘ainiyah dengan membuang kotoran terlebih dahulu. Setelah bersih, kemudian siram lantai dengan air di tempat yang terkena najis saja. Foto: pixabay.com