Dapat Penghargaan Baznas Award 2024, Ini Sederet Prestasi Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo
Selama berkiprah di pemerintahan, Kustini mencatatkan sejumlah pencapaian dan prestasi.
Selama berkiprah di pemerintahan, Kustini mencatatkan sejumlah pencapaian dan prestasi.
Dapat Penghargaan Baznas Award 2024, Ini Sederet Prestasi Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo
Pada Kamis (29/2), Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mendapat penghargaan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Republik Indonesia.
Ia menjadi salah satu kepala daerah dari 58 bupati se-Indonesia yang menerima penghargaan Baznas Award dengan kategori Kepala Daerah Pendukung Pengelolaan Zakat Terbaik.
“Penghargaan ini merupakan hasil dari upaya kita bersama dalam pengelolaan zakat agar dapat disalurkan kepada penerima manfaat,” kata Kustini dikutip dari ANTARA.
-
Kenapa Siti Purwanti meninggal? Diketahui bahwa mendiang Siti Purwanti telah lama menderita penyakit jantung dan gagal ginjal.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Siapa Aipda Purnomo? Purnomo tercatat sebagai anggota kepolisian Polres Lamongan.
-
Kapan Purwanto meninggal dunia? Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Purwanto meninggal dunia pada Selasa (5/12) pukul 20.05 WIB.
-
Kenapa Prasasti Huludayeuh penting? Di masa itu, Prabu Siliwangi melalui program kerajaannya memiliki sejumlah proyek terkait infrastruktur seperti parit untuk kebutuhan pertahanan ibu kota Pakuan, membuat monumen gunungan, menggencarkan perkerasan jalan, menyelamatkan hutan lindung dan sebagainya.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
Penghargaan ini menjadi pelengkap berbagai prestasi yang pernah diraih Bupati Sleman itu. Apa saja prestasi tersebut?
Foto: Instagram @kustinisripurnomo
Kustini menghabiskan masa kecilnya di keluarga Islami berlatar belakang Nadlatul Ulama. Ia menempuh pendidikan sarjana di UIN Sunan Kalijaga Jurusan Ushuluddin.
Ia pernah aktif pada beberapa lembaga dan organisasi antara lain Pimpinan Daerah Aisyiyah Kabupaten Sleman, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Kabupaten Sleman, Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman, Ketua Perwosi Kabupaten Sleman, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Kabupaten Sleman, dan masih banyak lagi.
Selama menjabat sebagai Bupati Sleman, Kustini menaruh perhatian besar terhadap masalah-masalah UMKM, perempuan, pendidikan, penanggulangan kemiskinan, pertanian, infrastruktur, reformasi birokrasi, dan pariwisata.
Ia merupakan inisiator batik motif khas Kabupaten Sleman, yaitu batik motif parijotho salak. Guna memperkenalkan motif batik tersebut, Kustini mencetuskan gerakan Beli Batik Sleman pada tahun 2020. Kustini juga mengusulkan Batik Motif Parijotho Salak sebagai seragam saat berangkat haji. Usulan itu diterima dan masih berjalan hingga sekarang.
- Sukses Wujudkan Kemandirian Pangan, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Raih Merdeka Awards 2024
- Sukses Ciptakan Kemandirian Pangan, Gubernur Sulut Olly Dondokambey Sabet Penghargaan Merdeka Awards 2024
- Bupati Dadang Supriatna Raih Penghargaan Pemimpin Daerah Awards 2024
- Ratusan Tokoh dan Lembaga Raih Baznas Awards 2024
Pada masa pemerintahannya, Kustini menggalakkan Petani Millenial. Program ini merupakan komitmennya untuk meningkatkan kualitas petani di Sleman.
Di samping itu Kustini juga mengusung program Wifi Sleman untuk Sesarengan dengan memasang Wifi gratis di 1.212 padukuhan. Saat ini Wifi gratis telah dipasang di 579 padukuhan.
Selama berkiprah di pemerintahan, Kustini mencatatkan sejumlah pencapaian dan prestasi. Pada tahun 2010, saat menjabat sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Sleman, ia mendapat penghargaan Juara Tertib Administrasi (Madya III).
Pada tahun 2012, saat menjabat sebagai Ketua TP PKK Kustini meraih Juara III Tertib Administrasi (Utama III). Selanjutnya pada tahun 2014 Kustini meraih juara Utama II PKDRT sebagai Ketua TP PKK. Pada tahun 2017, ia meraih Juara Utama III PAAR sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Sleman.
Pada tahun 2019, Kustini meraih dua penghargaan. Pertama, Penghargaan Pakarti Madya III Tingkat Nasional untuk kategori Pelayanan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat IVA Test. Kedua, menjadi pencetus boneka Salma sebagai souvenir khas Kabupaten Sleman dalam kapasitasnya sebagai Ketua Dekranasda.