Calon Bupati Terkaya di Sumsel Berjanji Sumbangkan Gajinya Jika Terpilih
Gaji Bupati yang diperkirakan sekitar Rp6 juta per bulan akan digunakan untuk mendukung pembangunan di 229 desa di Musi Banyuasin.
Calon Bupati Musi Banyuasin, Lucianty, menarik perhatian publik dengan total kekayaan yang mencapai Rp490 miliar. Jumlah tersebut melebihi kekayaan calon-calon Gubernur Sumatera Selatan dan kepala daerah lainnya di provinsi tersebut.
Bahkan, kekayaan Ketua Partai Kebangkitan Nasional (PKN) Sumsel ini hanya 10 persen dari harta rivalnya, Muhammad Thoha, yang memiliki kekayaan sebesar Rp45 miliar.
Lucianty berencana untuk menggunakan gaji Bupati yang diperkirakan sekitar Rp6 juta per bulan untuk mendukung pembangunan di 229 desa di Musi Banyuasin selama masa jabatannya yang akan datang.
"Seluruh gaji saya akan saya hibahkan untuk desa-desa di Musi Banyuasin. InsyaAllah, saya melakukannya dengan tulus sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat," ungkapnya pada Sabtu (5/10).
Perempuan yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumsel periode 2008-2011 ini merasa yakin dengan pilihannya, karena merasa sudah cukup dengan apa yang dimilikinya. Dia menganggap dirinya beruntung jika diberikan kesempatan untuk mengabdi kepada masyarakat dan memajukan daerah Musi Banyuasin.
Lucianty menegaskan bahwa pencalonannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Musi Banyuasin bukanlah untuk mengejar kekayaan.
"Seorang pemimpin harus menyelesaikan urusan pribadinya sebelum terjun ke dalam kompetisi. Saya sudah bersyukur atas pencapaian saya selama ini. Kini saatnya saya berkontribusi sepenuhnya untuk masyarakat Muba yang kita cintai," katanya.
M. Haekal Al-Haffafah, seorang pengamat politik dari Universitas Sriwijaya (Unsri), memberikan apresiasi terhadap niat Lucianty untuk mendonasikan seluruh gajinya jika terpilih sebagai Bupati Musi Banyuasin untuk periode 2025-2030.
"Sebagai seorang perempuan, Lucianty memiliki empati yang kuat. Kebijakan ini mencerminkan kepeduliannya terhadap masyarakat di desa-desa yang mungkin belum mendapat perhatian yang layak. Jarang ada calon Bupati yang berani berkomitmen seperti ini," ujarnya.
Menurutnya, kepemimpinan perempuan seringkali lebih inklusif dan mampu menjangkau kelompok-kelompok yang terpinggirkan. Terlebih lagi, di Musi Banyuasin yang selama ini dikuasai oleh laki-laki, Lucianty hadir sebagai simbol keberanian dan bukti bahwa perempuan dapat menjadi pemimpin yang kompeten.
Haekal menambahkan bahwa kepemimpinan perempuan di sektor politik dapat memberikan dampak yang signifikan, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Pelaksana Tugas Bupati Musi Banyuasin
"Lucianty menunjukkan bahwa perempuan memiliki posisi dan peran yang krusial dalam dunia politik. Ini menjadi teladan yang sangat berarti bagi perempuan-perempuan lainnya di Musi Banyuasin," ujarnya.
Ketua Tim Pemenangan Koalisi Serasan Sekate, Beni Hernedi, menekankan latar belakang Lucianty sebagai seorang pengusaha sukses, yang mencerminkan kemampuannya dalam mengelola sumber daya secara efektif.
Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Musi Banyuasin ini menyatakan bahwa pengalaman Lucianty di sektor bisnis dapat memberikan sumbangsih yang signifikan terhadap pengelolaan anggaran daerah yang transparan dan efisien, serta menambah nilai ekonomi bagi Musi Banyuasin.
Menurut Beni, total kekayaan Lucianty yang mencapai Rp490 miliar adalah hasil dari akumulasi kinerja dan produktivitasnya selama bertahun-tahun. "Ini menunjukkan bahwa Lucianty memiliki kemampuan dalam memanfaatkan sumber daya secara optimal, yang dapat diterapkan dalam pengelolaan pemerintahan di Musi Banyuasin," jelasnya.