Demi Rayakan Lebaran, Wanita Ini Nekat Naik Motor Sendiri Tangerang-Jepara
Ulfiatun, perempuan asal Jepara, rela mengendarai sepeda motor seorang diri menempuh jarak 642 km dari Tangerang. Lalu seperti apa kisah perjalanan mudiknya?
Lebaran adalah momen spesial di mana kita bisa berkumpul bersama keluarga tercinta. Demi momen itu, kita rela menempuh perjalanan jauh yang melelahkan ke kampung halaman. Tak peduli seperti rintangan yang dihadapi di jalan, mudik ke kampung halaman sudah menjadi harga mati yang harus dijalani.
Hal inilah yang diyakini betul oleh Ulfiatun. Perempuan asal Desa Clering, Kecamatan Donoharjo, Kabupaten Jepara ini rela mengendarai sepeda motor seorang diri dari Tangerang. Lalu seperti apa kisah perjalanan mudiknya? Berikut selengkapnya:
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Bawa Barang Bawaan Banyak
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Untuk menandai bahwa dia merupakan pemudik, Ulfiatun menghiasi sepeda motornya dengan boneka katak dan boks motor yang posisinya lebih tinggi dari tempat duduknya. Hal ini dimaksudkan agar kendaraan yang berada di belakang mudah mengetahuinya.
“Iya memang sengaja saya pasang boneka dan stiker pantul cahaya dengan posisi lebih tinggi dari tempat duduk agar kendaraan di belakang mengetahui bahwa ada kendaraan roda di depannya,” kata Ulfiatun dikutip dari ANTARA pada Rabu (19/4).
Walaupun hanya menggunakan sepeda motor, namun ia harus membawa barang bawaan yang cukup banyak mulai dari sepatu, pakaian, serta oleh-oleh dari Tangerang. Ia mengaku berangkat dari Tangerang pada hari Selasa (18/4) pukul 14.00 WIB bersama rombongan pemudik sepeda motor lainnya yang juga tujuan Jawa Tengah. Namun saat sampai Brebes mereka saling berpisah dan pergi menuju tujuan masing-masing.
Ibarat RA Kartini
Brilio ©2021 Merdeka.com
Selama perjalanan tersebut, Ulfiatun mengaku hanya sekedar istirahat saat merasa kelelahan. Baginya, yang terpenting adalah ia bisa segera sampai di kampung halaman.
Ia memilih mudik dengan motor karena dinilai lebih murah dibandingkan dengan naik bus yang tiketnya sangat mahal. Walau penuh risiko, namun perempuan 46 tahun itu membuktikan diri bahwa badannya cukup fit untuk berkendara motor dari Tangerang hingga Jepara dengan selamat.
Kondisi keuangan yang kurang mendukung nyatanya tidak menyurutkan niat Ulfiatun bersepeda motor sejauh 642 demi bertemu keluarga. Dikutip dari ANTARA, keberanian Ulfiatun ini mirip dengan tekad yang dimiliki RA Kartini yang dikenal pantang menyerah dalam memperjuangkan hak-hak kaum perempuan.