Dinkes Semarang Temukan 148 Kasus Obesitas Anak, Ini Faktanya
Akhir-akhir ini, kasus obesitas pada anak sedang tinggi-tingginya. Di Semarang, dinas kesehatan setempat menemukan setidaknya 148 kasus anak yang mengalami obesitas berdasarkan hasil skrining dari puskesmas di wilayah tersebut selama Januari-Februari 2023.
Akhir-akhir ini, kasus obesitas pada anak sedang tinggi-tingginya. Di Semarang, dinas kesehatan setempat menemukan setidaknya 148 kasus anak yang mengalami obesitas berdasarkan hasil skrining dari puskesmas di wilayah tersebut selama Januari-Februari 2023.
“Pada tahun 2021, kami punya data ada 1.120 kasus anak obesitas. Kemudian pada tahun 2022 sudah tercatat ada 3.259 kasus,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr. Abdul Hakam dikutip dari ANTARA pada Kamis (2/3).
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Menurut Hakam, walau angkanya meningkat dari tahun sebelumnya, bukan berarti fakta sebenarnya kasus obesitas anak di Semarang naik. Menurutnya, faktor lain yang harus diperhatikan dari kenaikan angka itu adalah pemantauan yang dilakukan lebih luas.
Berikut selengkapnya:
Rutin Skrinning Berkala
©www.dailymail.co.uk
Hakam menjelaskan, indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) normal seseorang berada di angka 18,3 hingga 23. Apabila BMT seseorang sudah di atas angka 23, maka ia sudah didiagnosa terkena obesitas.
Terkait hal ini, Hakam mengatakan bahwa puskesmas selalu mengadakan skrining secara berkala, termasuk dalam hal ini obesitas dengan cakupan yang lebih luas dan sampel yang lebih banyak sehingga temuan yang diperoleh banyak.
“Skrining itu juga tidak mudah. Paling enak di sekolah. Kalau di kampung kan nggak mudah ngumpulin orang. Ini di SMP, SMA, universitas, dan kantor-kantor sudah mulai kami melakukan pemeriksaan berat badan, tinggi badan, dan gula darah,” kata Hakam.
Cara Mencegah Obesitas
© foxnews.com
Untuk mencegah obesitas, Hakam meminta masyarakat untuk memperhatikan gizi anak-anaknya secara seimbang. Salah satu caranya dengan memilih makanan yang sesuai dengan program Piringku, yaitu sepertiga nasi, sepertiga lauk dan sepertiga sayur serta buah-buahan.
Selain itu, masyarakat juga perlu melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit berjalan dalam sehari untuk menjaga agar tidak obesitas. Kemudian menghindari pola hidup “mager” (males gerak) yang sangat berisiko menyebabkan obesitas. Terkait balita, ia mengharapkan para balita tidak sering-sering digendong.
“Biarkan saja mereka aktif merangkak ke sana ke mari. Jangan banyak digendong karena justru obesitasnya tidak bisa turun,” ujar Hakam.