Dua Desa di Banyumas Masuk 15 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara, Ini Keunggulannya
Penilaian yang paling menonjol adalah pada pengelolaan BUMDes pada kedua desa wisata itu.
Penilaian yang paling menonjol adalah pada pengelolaan BUMDes pada kedua desa wisata itu.
Dua Desa di Banyumas Masuk 15 Besar Lomba Desa Wisata Nusantara, Ini Keunggulannya
Dua desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, masuk 15 besar untuk kategori berbeda dalam ajang Lomba Desa Wisata Nusantara 2023. Lomba itu diselenggarakan Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
-
Di mana Desa Wisata Cisaat berada? Desa Cisaat di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, baru-baru ini mendapat gelar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
-
Bagaimana pemandangan di Desa Wisata Ciasihan? Mengutip Instagram Disparbud Jabar, Selasa (3/10), hal pertama yang bisa ditemui dan dirasakan saat menginjakan kaki di desa wisata Ciasihan adalah pemandangannya yang cantik dan berhawa sejuk.
-
Bagaimana desa wisata ini dikelola? “Konsep pengembangan desa wisata di Kaduela dikelola secara mandiri dan melibatkan pemberdayaan masyarakat setempat sebagai kunci keberhasilan,” terang Iim
-
Dimana lokasi Desa Wisata Ciasihan? Lokasinya berada di Kecamatan Pamijahan dan berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak.
-
Bagaimana Desa Purwabakti dikelola sebagai desa wisata? Saat ini, pariwisata di Desa Purwabakti dikelola melalui divisi Pariwisata Desa, Badah Usaha Milik Desa (BUMDes - Purwabakati).
-
Di mana Desa Wisata Nusa berada? Mengutip jadesta.kemenparekraf.go.id, Desa Wisata Nusa berada di Kabupaten Aceh Besar, Aceh bergerak dan mengembangkan desa wisata berbasis masyarakat.
Kedua desa yang masuk nominasi itu adalah Desa Melung di Kecamatan Kedungbanteng dan Desa Karangkemiri di Kecamatan Karangwelas. Desa Melung masuk 15 besar kategori I Desa Sangat Tertinggal/Tertinggal/Berkembang, sementara Desa Karangkemiri masuk 15 Besar Kagegori II Desa Maju/Mandiri.
Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas, Wardoyo, mengatakan bahwa aspek penilaian dalam lomba itu cukup banyak. Namun yang paling menonjol adalah desa wisata itu pengelolaannya di bawah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Khusus untuk Desa Melung, selain ada destinasi wisata Pagubugan, juga ada Rumah Singgah Maria. Hal ini jadi bukti nyata adanya kerukunan umat beragama di dalam objek pengelolaan wisata."
kata Wardoyo terkait potensi Desa Wisata Melung.
Sedangkan untuk Desa Karangkemiri, Wardoyo mengatakan kalau desa tersebut punya keunggulan dari aspek pengelolaan dan penataan kawasan wisatanya. Dalam hal ini, Desa Karangkemiri mengembangkan wahana wisata edukasi dan outbound “Candi” yang dikelola BUMDes setempat.
Ia melanjutkan, sebenarnya saat 45 besar ada dua desa lain yang masuk, yaitu Desa Panembangan di Kecamatan Cilongok dan Desa Pancasan di Desa Ajibarang.
Wardoyo mengatakan bahwa Banyumas menjadi satu-satunya kabupaten di Indonesia yang berhasil menembus 15 besar untuk dua kategori dalam lomba tersebut karena kabupaten lain hanya satu kategori.
(Foto: Banyumaskab.go.id)
- Mengenal Desa Wisata Huta Tinggi, Menikmati Indahnya Alam dan Belajar Budaya Dekat Danau Toba
- Serunya Menonton Reak di Desa Wisata Cinunuk Bandung, Tempat Belajar Budaya Sunda yang Mengasyikkan
- Serunya Berkunjung ke Desa Wisata Jangglengan Sukoharjo, Bisa Lihat Lomba Kano di Sungai
- Kesal Warungnya Diasapi Pria yang Bakar Sampah, Aksi Wanita Ini Curi Perhatian
Bagi Wardoyo, keberhasilan tersebut merupakan bukti adanya sinergi antara Dinporabudpar Kabupaten Banyumas dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermandes) setempat dalam pengembangan serta pembinaan desa wisata di daerah itu.
“Sinergitas ini menjadi salah satu penekanan dan penilaian. Apalagi dua desa wisata tersebut dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Banyumas,” kata Wardoyo.