Hanya Muncul Setahun Sekali, Begini Serunya Berburu Ungker di Pelosok Hutan Jati Blora
Setiap setahun sekali, warga Blora akan beramai-ramai menuju kawasan hutan jati yang tak jauh dari rumah mereka untuk berburu ungker
Setiap setahun sekali, warga yang tinggal di Kecamatan Sambong, Blora, akan beramai-ramai menuju kawasan hutan jati yang tak jauh dari rumah mereka untuk berburu ungker. Ungker sendiri merupakan bentuk kepompong dari ulat jati.
Keberadaan ungker di hutan jati biasanya hanya diitemukan sekali dalam setahun. Biasanya ungker akan muncul pada hari pertama turunnya hujan pada musim hujan.
-
Kenapa kuliner Bogor patut dicoba? Sebab, cita rasa makanan yang ditawarkan di Kota Bogor pasti nggak akan mengecewakan lidahmu.Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor. Tetapi, apabila kamu bingung harus mencicipi mulai dari mana dulu, mungkin rekomendasi kuliner satu ini akan dapat membantu kamu. Yuk, intip apa saja makanan enak di Bogor yang wajib dicoba!
-
Di mana bubur asyura menjadi kuliner khas? Bubur Asyura merupakan kuliner khas Kalimantan Selatan yang dibuat khusus untuk memperingati Tahun Baru Islam.
-
Apa yang membuat toge goreng menjadi kuliner khas Bogor? Makanan Khas Bogor Sebelumnya perlu diketahui jika toge goreng merupakan kuliner khas Bogor, Jawa Barat. Ada banyak spot menyantap toge goreng di Kota Hujan tersebut. Mengutip YouTube Street Foods Village, salah satu tempat yang menyediakan menu toge goreng adalah di Warung Ibu Rum Berkah, kawasan rest area Gunung Mas, Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor.
-
Di mana kamu bisa menemukan makanan khas Bogor? Dari yang rasanya pedas, manis, gurih, hingga kuliner yang anti mainstream dapat kamu temui dengan mudah di Kota Bogor.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Apa itu sate blengong? Sate blengong merupakan kuliner unik dari Brebes dan tak ditemukan di tempat lain.
Pohon yang ada banyak ungkernya diketahui dari warna daun yang tampak menguning dari kejauhan. Melalui sebuah video yang diunggah pada 15 Oktober 2024, pemilik kanal YouTube Sahabat Al Arif Blora berkesempatan ikut berburu ungker bersama warga lainnya.
Seperti apa keseruannya? Berikut selengkapnya:
Lebih Berharga dari Emas dan Berlian
Warga biasanya berburu ungker dengan cara mengecek daun-daun yang berguguran satu per satu. Saat kanal YouTube Sahabat Al Arif mengunjungi tempat itu, belum banyak ungker yang bisa diperoleh warga.
Satu daun yang berguguran biasanya terdapat banyak ungker. Ungker itu ukurannya sangat kecil, kira-kira tak sampai setengahnya ukuran jari orang dewasa. Bagi mereka, nilai ungker lebih berharga dibandingkan emas dan berlian. Selain hanya muncul setahun sekali, tak semua hutan di Blora bisa ditemukan ungker.
“Sudah sejak zaman dulu saya berburu ungker di sini,” kata seorang warga yang ditemui Sahabat Al Arif. Ungker-ungker yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam karung.
- Berseragam Lengkap Bintang Dua TNI Tangani Kebakaran Lahan, Berjibaku sama Prajurit Padamkan Api
- Kisah Unik Desa Tempuran Blora, Banyak Warganya yang Jadi Polisi dan Tentara
- 100 Hektare Kawasan Hutan Lindung Danau Toba Terbakar
- Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora
Jadi Lauk Makan Siang
Biasanya ungker dijual seharga Rp150 ribu per kilogram atau Rp25 ribu satu gelas. Saat Sahabat Al Arif makin masuk ke dalam hutan, makin banyak ditemukan warga yang berburu ungker. Bahkan ada dua orang warga yang saat ditemui sedang makan siang dengan nasi dan lauk ungker.
Menurut salah seorang warga, belum banyak hutan di sekitar Blora yang banyak ditemukan ungker. Hal ini tak lepas dari hujan yang terjadi. Kalau hujannya hanya sebentar atau curah hujannya masih kecil, biasanya ungker masih belum bisa ditemukan.
“Kayaknya hutan di sekitar sini, baru di sini saja yang sudah ditemukan ungker,” kata warga itu.
Sebagai Sarana Refreshing
Makin masuk ke dalam, makin banyak saja ditemukan warga yang berburu ungker. Walaupun berada di dalam hutan, mereka tak khawatir akan keberadaan hewan liar. Menurut mereka, hewan-hewan itu sudah tidak ditemukan lagi di sana.
Tak hanya warga sekitar, mereka yang datang berburu ungker berasal dari berbagai tempat di seluruh penjuru Kabupaten Blora. Mereka rela berangkat pagi-pagi dari rumah mereka untuk berburu ungker.
Rupanya tak semua warga menjadikan ungker hasil buruan mereka untuk mereka konsumsi atau mereka jual lagi. Beberapa dari mereka justru tidak suka makanan itu dan hanya menjadikan aktivitas berburu ungker sebagai kegiatan refreshing semata.