Inspiratif, Kedai Kopi di Jepara Beri Minuman Gratis untuk Petugas PPKM Darurat
Walaupun di tengah masa pandemi yang sulit, Albani, seorang pemilik kedai kopi di Jepara rela membagikan kopi gratis pada para petugas patroli PPKM darurat yang sedang bertugas.
Di saat masa pandemi seperti saat ini, kondisi masyarakat menjadi serba sulit. Berbagai sektor usaha harus ditutup, jualan dibatasi, dan banyak pengangguran baru di mana-mana.
Walaupun begitu, kondisi tersebut tak menghalangi Albani, seorang pemilik kedai kopi di Jepara untuk berbagi kebaikan. Di saat waktunya berjualan kopi dibatasi, ia justru membagikan kopi gratis pada para petugas patroli PPKM darurat yang sedang bertugas.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Untuk memberi kopi gratis ini saya dibantu oleh pelaku kopi yang lain. Saya di-support karena selama PPKM ini banyak promo kopi,” kata Albani dikutip dari Liputan6.com pada 10 Juli 2021. Berikut selengkapnya:
Membantu di Tengah Kesulitan
©2021 liputan6.com
Albani tidak memungkiri, kedai kopi yang ia kelola sebenarnya tak luput dari dampak pandemi. Bahkan ia mengaku sudah merumahkan dua orang staf-nya selama pandemi. Demi menekan pengeluaran, ia pun terpaksa berjualan kopi sendiri tanpa bantuan karyawan.
Walaupun merasa dirugikan, ia tetap taat aturan dalam berdagang. Protokol kesehatan dan aturan-aturan selama masa PPKM darurat ia jalankan seperti memakai masker dan tutup lebih awal. Tak hanya itu, ia pun juga tak segan membagi-bagikan kopi jualannya kepada para petugas patroli.
“Seperti yang saya tulis di Instagram, entah ini sarkasme atau apa. Daripada dagangan kita nggak laku, mending kopi ini untuk mereka yang sedang patroli saja,” kata Albani dikutip dari Liputan6.com.
Dibantu Teman-teman
©2021 liputan6.com
Dalam menjalankan misi sosialnya itu, Albani mendapat dukungan dari teman-temannya. Setiap hari mereka memberikan sebanyak 70 cup kopi kepada petugas. Namun ia memperkirakan jumlahnya bisa terus bertambah tergantung jumlah petugas yang terlibat.
“Saat ini fokus di Kota Jepara dulu. Dari Polres Jepara kemudian digabungkan dengan TNI, Satpol PP, dan Damkar. Dalam pembagiannya kami langsung menyerahkan ke kantor Polres Jepara. Kami dibantu tiga orang yang menyerahkan langsung ke sana,” terang Albani.
Bagi Kopi hingga PPKM Berakhir
©2021 liputan6.com
Albani mengatakan, ia akan terus membagikan kopi hingga masa PPKM darurat berakhir. Mengenai kondisi sulit yang tak kunjung menemui titik terang, ia berharap masa pandemi segera usai dan ada solusi bagi para pelaku kopi.
“Kami butuh bantuan dari pemerintah, tapi kami tak berharap banyak. Padahal bahan baku kita berputar terus. Susu yang biasa digunakan itu hanya bisa digunakan dalam waktu sehari dua hari saja. Daripada busuk, lebih baik kami bagikan kepada aparat,” kata Albani dikutip Merdeka.com dari Liputan6.com pada Minggu (18/7).