Jadi Kawasan Budaya di Pekalongan, Ini Keunikan Kota Tua Jetayu
Selain batiknya, wisatawan yang berkunjung ke sana juga bisa menikmati bangunan kuno yang penuh sejarah sekaligus Instagramable.
Pekalongan adalah salah satu kota besar yang ada di pesisir pantai utara Jawa Tengah. Di kota itu banyak hal-hal unik yang bisa ditemukan.
Selain batiknya, wisatawan yang berkunjung ke sana juga bisa menikmati bangunan kuno yang penuh sejarah sekaligus Instagramable.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Di mana petugas pemilu di Jateng meninggal dunia? Di Klaten, Jawa Tengah, seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah sempat bertugas di TPS 04 Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno. Ia bernama Dewi Indriyani (43), sebelumnya diketahui bahwa ia memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Selain Dewi, ada satu lagi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang meninggal dunia usai bertugas. Petugas KPPS bernama Joko Basuki (55) bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11 Desa Tegalrejo, Kecamatan Cepet, Klaten.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Siapa yang diduga berselingkuh dalam berita tersebut? Tersandung Dugaan Selingkuh, Ini Potret Gunawan Dwi Cahyo Suami Okie Agustina Gunawan Dwi Cahyo suami Okie Agustina kini sedang menjadi sorotan usai foto diduga dirinya menyebar di sosial media.
-
Siapa yang yakin bahwa PKB punya kekuatan di Jateng? “Bukan satu Provinsi didominasi oleh satu partai. PKB ini punya kekuatan yang tidak kalah besar di Jateng. jadi kami makin optimis dalam beberapa perjalanan hari ini bahwa perubahan itu kuat sekali,”
Kawasan bersejarah itu bernama Kota Tua Jetayu Pekalongan. Banyak hal yang bisa dijumpai di kota tua ini, terutama bangunan-bangunan tuanya. Namun masing-masing bangunan tua itu menyimpan cerita sejarah.
Banyak Bangunan Heritage
©jatengprov.go.id
Dilansir dari Jatengprov.go.id, bangunan heritage di Pekalongan memang tersebar di berbagai kawasan. Namun banyak bangunan heritage yang berada di kawasan Kota Tua Jetayu.
Bangunan itu antara lain Kantor Pos, Gereja Protestan, Gedung Societet, Gedung Balai Kota (kini Museum Batik), bekas kantor DPU (kini digunakan sebagai kantor Batik TV), Gedung Pertani, dan rumah mantan pembantu Gubernur yang dibangun pada tahun 1850.
Tak hanya menyimpan bangunan heritage yang bernuansa klasik, kawasan Kota Tua Jetayu biasanya juga menjadi pusat kegiatan masyarakat. Banyak acara-acara baik bertaraf nasional maupun internasional yang diselenggarakan di sana. Setiap pagi, tempat itu juga dijadikan area berolahraga oleh warga maupun anak-anak sekolah yang letaknya tak jauh dari sana.
Selain itu, karena terdapat banyak bangunan tua, kawasan Kota Tua Jetayu menjadi lokasi ideal bagi wisatawan untuk mendapatkan foto-foto yang instagramable. Apalagi para wisatawan juga bisa melakukan napak tilas untuk mempelajari sejarah masing-masing bangunan secara langsung.
Saksi Bisu Sistem Tanam Paksa
©Kotomono.co
Di antara gedung-gedung tua yang berdiri di Kota Tua Jetayu, ada satu gedung yang menjadi saksi bisu sistem tanam paksa. Warga Pekalongan mengenalnya dengan nama Gedung Pertani. Dulunya, gedung itu dibangun Belanda untuk mengatur keuangan dari hasil perdagangan gula antara Hindia-Belanda dengan Kerajaan Hindia Belanda.
Perlu diketahui, Gedung Pertani juga menjadi saksi bisu sistem tanam paksa yang ditetapkan Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu. Pada waktu itu, warga di Pekalongan “dipaksa” untuk menanam komoditas gula.
Demi kelancaran transaksi pengiriman uang maupun transaksi lainnya, Pemerintah Hindia Belanda waktu itu mendirikan Gedung Pertani sekitar akhir abad ke-19. Setelah beroperasi cukup lama, bank itu akhirnya ditutup menjelang kedatangan Jepang, tepatnya tahun 1941.
Kampung Pecinan
©Kotomono.co
Tak hanya keunikan bangunannya, masih di Kawasan Jetayu ada kawasan Kampung Cina. Dulunya ada sebuah gapura yang menjadi penanda pintu masuk ke Kampung Pecinan ini. Saat malam, gapura ini akan menjadi tempat penjaga mengawasi orang yang keluar masuk kampung tersebut.
Ketika Tahun Baru Imlek, warga di kampung ini akan mengadakan Festival Pintu Dalem yang merujuk pada keberadaan gapura ini.
Sayangnya, kini gapura itu sudah dibongkar karena proyek pelebaran jalan. Selain gapura, di kawasan itu ada Rumah Jaksa dan RUmah Kediaman Keluarga Kapitan Thao, orang yang dulu begitu terpandang di tengah masyarakat Cina.