Kasus Pembunuhan ASN di Semarang Masih Jadi Misteri, Begini Analisis Pantauan CCTV
Sudah hampir sebulan sejak ia dikabarkan hilang, kasus pembunuhan Iwan Budi Prasetyo tak juga menemui titik terang. Bukti demi bukti baru terkumpul. Tapi siapa dalang di balik kasus pembunuhan itu tetap jadi misteri. Terbaru polisi menganalisa hasil temuan rekaman CCTV sebelum korban ditemukan meninggal.
Sudah hampir sebulan sejak ia dikabarkan hilang, kasus pembunuhan Iwan Budi Prasetyo tak juga menemui titik terang. Bukti demi bukti baru terkumpul. Tapi siapa dalang di balik kasus pembunuhan itu tetap jadi misteri.
Terbaru, polisi mengumpulkan rekaman CCTV perjalanan korban menuju tempat dia ditemukan tewas. Lantas seperti apa analisis polisi terhadap kumpulan rekaman CCTV ini?
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Bagaimana tanggapan Wali Kota Semarang terkait ada anak buahnya yang ditemukan meninggal dunia? Berikut selengkapnya:
Perjalanan Korban Menuju TKP
©YouTube/Liputan6
Dari berbagai rekaman CCTV yang terkumpul, tampak rangkaian perjalanan korban menuju kantor di pagi hari pada tanggal 24 Agustus 2022. Pada Senin (19/9) siang tim gabungan Polda Jateng dan Bareskrim Mabes Polri melakukan analisa CCTV yang merekam perjalanan dari rumah menuju TKP.
Dari penelusuran CCTV, tampak korban meninggalkan rumahnya di daerah Tembalang dengan maksud hendak menuju kantor. Pada pukul 06.45, korban melintas di SPBU Sumurboto, kemudian melintas di Hotel Noorman Jatingaleh. Beberapa menit kemudian korban melintas di Pertigaan Akpol Semarang. Pada potongan kamera CCTV terakhir, tepatnya pukul 07.24, korban melintas di Jalan Marina.
Diduga kuat korban dihabisi pelaku di lahan kosong sekitar Pantai Marina karena korban tidak terlihat sama sekali keluar dari kawasan itu.
Perjalanan Tidak Normal
©YouTube/Liputan6
Dari hasil data CCTV, polisi menyimpulkan korban dibunuh di Pantai Marina pada 24 Agustus 2022 saat perjalanan menuju Kantor Bapenda Kota Semarang. Namun korban tidak pernah tiba di kantor karena rute yang dilintasi tidak normal. Apalagi untuk menuju ke kantor, korban tidak perlu melintasi Jalan Raya Marina mengingat kantornya yang berada di Jalan Pemuda.
“Sekitar 32 menit perjalanan dari rumah menuju TKP. Kami sedang berusaha secepatnya untuk menghadirkan tersangka,” kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (21/9).
Wali Kota Semarang Sampaikan Duka Cita
©YouTube/Liputan6
Terkait musibah yang terjadi pada Iwan, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi datang ke rumah duka untuk menyampaikan bela sungkawa. Pria yang akrab disapa Hendi itu menyampaikan duka pada istri dan anak korban.
Hendi berjanji akan membiayai pendidikan keempat anak korban hingga selesai. Selain itu seluruh hak kepegawaian korban akan diberikan kepada ahli waris.
“Kita semuanya berduka cita. Saya minta pada Bu Iwan dan keluarganya agar bisa kuat. Mendoakan selalu almarhum mudah-mudahan dilapangkan jalan menuju surga,” kata Hendi dikutip dari YouTube Liputan 6.
Penguburan jenazah Iwan Budi sedianya dilakukan pada Selasa (20/9) pagi. Namun prosesi itu ditunda pada Rabu (21). Istri dan anak-anak korban berharap polisi segara meringkus pelaku dan mengungkap motif pembunuhan keji itu.