Kerja dari Rumah, Difabel Asal Jogja Berhasil Menang Kontes Logo Luar Negeri
Andika Syaifuddin merupakan seorang difabel Cerebral Palsy (CP). Kerja otaknya lebih lambat dari orang-orang pada umumnya. Namun ia berusaha untuk hidup mandiri. Kini ia bisa menghidupi kebutuhan sehari-hari dari pekerjaannya sebagai desain grafis.
Andika Syaifuddin merupakan seorang difabel Cerebral Palsy (CP). Kerja otaknya lebih lambat dari orang-orang pada umumnya. Ia melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari dengan kursi roda.
Kalau melakukan aktivitas yang membuatnya capek, biasanya badannya langsung panas.
Untuk membuat kondisinya tetap fit, sang ibu, Sri Asiyah, memberikan berbagai macam obat yang harus diminum Andika.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Begitulah Andika dirawat sejak kecil. Oleh karena itu, saat dewasa ia bertekad untuk membalas kebaikan hari orang tuanya.
“Ya Allah, semoga nanti kalau aku punya kerjaan bisa ngasih orang tua, bisa menyekolahkan adik, bisa untuk biaya kuliah. Alhamdulillah sekarang bisa ngasih orang tua,” kata Andika dikutip dari kanal YouTube Pecah Telur.
Lalu seperti apa perjuangan Andika sebagai seorang penyandang CP untuk bisa hidup mandiri? Berikut selengkapnya:
Belajar Desain Grafis
©YouTube/Pecah Telur
Andika mulai belajar ilmu desain grafis pada umur 18 tahun saat dia masuk balai rehabilitasi. Setelah sekian lama belajar desain grafis, temannya mengajak Andika untuk ikut lomba kontes logo.
“Jadi kan belajar komputer itu kan dari jam 8 sampai jam 11, setelah itu aku belajar corel lihat di YouTube. Sampai ditunggu satpam, aku bilang nanti dulu pak aku tak belajar dulu. alhamdulillah akhirnya aku menang kontes,” kata Andika dikutip dari kanal YouTube Pecah Telur.
Pendapatan Hasil Desain
©YouTube/Pecah Telur
Dalam sebulan, pendapatan Andika dari hasil mendesainnya naik turun mulai dari Rp1,5-5 juta per bulan. Namun saat menang kontes, ia bisa memperoleh hadiah hingga 500 USD. Hingga kini pendapatan itu bisa digunakan Andika untuk membeli laptop baru hingga motor.
“Alhamdulillah kalau masalah finansial aku sedikit bisa mandiri. Kadang aku nggak enak loh mas kalau minta tolong orang lain. Meskipun kondisiku seperti ini, aku ya ingin mandiri. Aku ingin ke mana-mana sendiri, ada kebebasan gitu lo, ada kemerdekaan di diri sendiri gitu,” kata Andika.
Kesulitan Saat Mendesain
©YouTube/Pecah Telur
Sebagai seorang difabel, Andika tidak bisa bekerja sebagaimana orang-orang umumnya bekerja. Saat memencet tombol keyboard, ia tidak bisa menggunakan jarinya oleh karena itu harus dibantu dengan potongan bekas sandal jepit.
“Dulu kan aku terinspirasi dari Mas Habibi. Sama-sama difabel inspirasiku. Pas di pondok itu kan dia cuma pakai satu tangan tapi beliau bisa digital marketing gitu. Aku pengen kayak gitu, tapi lebih ke versiku, lebih ke desain gitu,” kata Andika.