Kini Tampil dengan Wajah Baru, Ini Sejarah Pasar Johar Semarang
Pasar Johar merupakan bangunan sarat bersejarah di Kota Semarang. Bahkan pada tahun 1930, Pasar Johar menjadi pasar termegah se-Asia Tenggara. Namun pasar sarat sejarah itu tidak bisa digunakan lagi setelah pada tahun 2015 dilanda kebakaran hebat.
Pasar Johar merupakan bangunan sarat bersejarah di Kota Semarang. Bahkan pada tahun 1930, Pasar Johar menjadi pasar termegah se-Asia Tenggara. Namun pasar sarat sejarah itu tidak bisa digunakan lagi setelah pada tahun 2015 dilanda kebakaran hebat.
Setelah enam tahun berlalu, pada Rabu (5/1), Pasar Johar diresmikan kembali oleh Presiden Joko Widodo. Pasar itupun diharapkan akan bangkit kembali seperti pada masa jayanya.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
“Saya titip jaga kebersihannya, jaga keamanannya sehingga pasar ini betul-betul menjadi pasar yang bersih, rapi, tertata, dan tidak menjadi kotor dan berbau. Dengan mengucapkan Bismillah, Pasar Johar saya resmikan,” kata Jokowi, mengutip dari Merdeka.com.
Lantas seperti apa sejarah Pasar Johar sendiri? berikut selengkapnya:
Hadiah Sunan Pandanaran
©2022 fimela.com
Sebelum Pasar Johar berdiri, dulunya tempat itu merupakan tempat orang berdagang di depan penjara sebelah timur Alun-Alun Semarang. Melansir dari Fimela.com, para pedagang itu melayani para keluarga tahanan yang ingin membesuk anggota keluarga mereka di penjara. Mereka menunggu di bawah deretan pohon johar yang teduh.
Waktu itu, barang yang dijual adalah hasil bumi berupa buah-buahan, jagung, ketela pohon, dan pisang. Karena tidak mengganggu lalu lintas kota, keberadaan para pedagang itu dibiarkan begitu saja. Akhirnya pada tahun 1931, pemerintah berencana membangun pasar yang lebih besar dengan menggabungkan pasar-pasar kecil yang sudah ada.
Karena itulah kemudian bangunan penjara dirobohkan dan pohon-pohon johar ditebang. Tempat itu dipilih menjadi lokasi pasar karena lokasinya yang strategis.
Pembangunan Pasar Johar
©2022 fimela.com
Pada tahun 1933, Thomas Karsten, seorang arsitek dari Belanda, diminta mendesain sebuah bangunan pasar sentral. Setelah melalui kajian mendalam dengan mempertimbangkan kondisi iklim, cuaca, dan perilaku masyarakat Semarang, Pasar Johar dibangun.
Dengan rancangan Thomas Karsten, sinar matahari bisa masuk ke seluruh penjuru pasar tanpa ada efek panas yang ditimbulkan. Dengan arsitektur dan manajemen yang bagus, pada tahun 1955 bangunan Pasar Johar disebut-sebut yang terbaik se-Asia Tenggara.
Harga Terjangkau
©2022 fimela.com
Dalam perkembangannya, Pasar Johar semakin membesar. Para pedagang tak hanya warga asli Semarang namun juga mereka yang dari luar. Percampuran tradisi dan budaya terjadi di pasar itu.
Selain itu, barang-barang yang diperdagangkan di Pasar Johar cukup terjangkau dan bisa ditawar pula. Pasar itu pun menjadi sentra perdagangan di Provinsi Jawa Tengah.
Alami Kebakaran
©2015 Merdeka.com
Pada 9 Mei 2021, Pasar Johar mengalami kebakaran hebat. Kebakaran itu disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik yang terjadi di lantai 1 kios bagian depan. Karena kebakaran itu, 4.917 dari 8.000 pedagang kehilangan tempat berjualan. Kerugian dari kebakaran itu ditaksir mencapai Rp3 triliun lebih.