Kisah Haru Perjuangan Nenek Buta Huruf Mencari Keadilan, 10 Tahun Pertahankan Warisan
Mbah Sumiatun adalah seorang nenek buta huruf yang tinggal di Desa Balerejo, RT 05 RW 02 Kecamatan Dempet, Demak. Walaupun usianya telah lanjut, namun ia tak pernah berhenti berjuang untuk melawan ketidakadilan. Dilansir dari Liputan6.com (12/3), Mbah Sumiatun telah 10 tahun berjuang melawan ketidakadilan.
Kisah haru datang dari seorang perempuan paru baya asal Demak. Mbah Sumiatun adalah seorang nenek buta huruf yang tinggal di Desa Balerejo, RT 05 RW 02 Kecamatan Dempet, Demak. Walaupun usianya telah lanjut, namun ia tak pernah berhenti berjuang untuk melawan ketidakadilan.
Dilansir dari Liputan6.com (12/3), Mbah Sumiatun telah 10 tahun berjuang melawan ketidakadilan. Ia mencoba mengambil kembali sawah yang menjadi warisan dari orang tuanya. Segala upaya telah dilakukannya untuk mendapatkan kembali haknya itu. Namun sampai sekarang, usahanya itu belum menemukan hasil. Berikut 5 fakta kisah harunya.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Siapa saja yang hadir dalam sosialisasi Balai Bahasa DIY tentang ujaran kebencian? Acara dihadiri oleh 47 peserta dari berbagai lembaga seperti binmas polres kabupaten/kota, humas Setda DIY, bidang kepemudaan kabupaten/kota, dinas komunikasi dan informatika provinsi/kabupaten/kota dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) kabupaten/kota.Lalu hadir pula, dinas DP3AP2KB provinsi/kabupaten/kota, MKKS kabupaten/kota, Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DIY, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) serta Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II Yogyakarta.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
Berjuang Selama 10 Tahun
2020 liputan6.com
Tanah yang hendak diperebutkannya kembali itu merupakan tanah warisan kedua orangtuanya. Sewaktu masih hidup, suaminya yang bekerja membanting tulang di sawah itu. Namun pada tahun 2010 seorang pria bernama Mustofa diduga menipu Sumiatun dengan menjanjikan bantuan ternak bebek.
Dilansir dari Liputan6.com (12/3), kejadian itu membuat beban pikiran Suami Mbah Tun bertambah. Tiga tahun kemudian, suaminya meninggal dunia sehingga dia harus mengarungi kerasnya kehidupan seorang diri.
Sempat Takut Bertemu Orang
2020 liputan6.com
Kasus sengketa yang berlarut-larut itu membuat Mbah Sumiatun takut bertemu orang. Tiap ada orang yang bersepatu dan bermobil ia langsung dilanda rasa trauma.
Ndak betah tinggal di rumah.
"Dia hanya ingin mengungsi karena ketakutan. Kalau ada yang mendampingin begini ia baru mau menerima tamu. Lebih-lebih kalau tamunya itu orang asing dan bermobil," kata Endang, menantu Mbah Sumiatun, dikutip dari Liputan6.com (12/3).
Sering Sakit-Sakitan
Permasalahan sengketa tanah yang berlarut-larut itu membuat Mbah Sumiatun jadi sering sakit-sakitan. Apalagi kalau ditanya soal kenapa sawahnya bisa hilang.
Dulu sewaktu masih hidup, suaminya yang sedang sakit-sakitan sering ia tinggal ke pengadilan untuk menghadiri persidangan.
"Kula teng pengadilan pun ping pinten-pinten. Mbah Kakung gerah kula tinggal teng griya. Mangkat esuk wangsul sampun surup. Ngaten terus dugi Mbah Kakung Seda (Saya ke pengadilan sudah berulang kali. Mbah Kakung sakit saya tinggal di rumah. Berangkat pagi, pulang malam. Begitu terus sampai Mbah Kakung meninggal),"ujar Sumiatun dikutip dari Liputan6.com (12/3).
Tanah Terancam Eksekusi
Dilansir dari Liputan6.com, pada awalnya sawah dengan luas 8.250 meter persegi itu sebenarnya bersertifikat Hak Milik Nomor 11 atas nama Sumiatun.
Namun ternyata kini tanahnya itu sudah menjadi hak tanggungan di sebuah bank dengan atas nama Mustofa. Tanah itupun kini juga terancam kena eksekusi oleh seorang pemilik lelang bernama Dedy Setyawan Hartono.
Dukungan Koalisi Advokat
Untuk melawan ketidakadilan itu, Koalisi Advokat Peduli Demak memberi dukungan pada Mbah Sumiatun. Dengan kekuatan 21 pengacara, koalisi itu siap membantu Sumiatun untuk melayangkan gugatan pembatalan proses lelang sawahnya. Eksekusi itu rencananya akan dilakukan pada Kamis (19/3).
Namun di hari itu juga proses siding gugatan ini baru bisa digelar. Pada siding itu, Mbah Sumiatun menggugat Badan Pertahanan Kabupaten Demak yang memproses peralihan hak atas tanah sawahnya.