Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan jadi Incaran Pemburu Liar
Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Hutan lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak jenis satwa langka.
Melihat Hewan Langka di Kawasan Hutan Lereng Gunung Slamet, Rawan Jadi Incaran Pemburu Liar
Kawasan hutan di lereng Gunung Slamet merupakan rumah bagi banyak satwa, termasuk di antaranya satwa langka. Beberapa satwa langka itu masih dapat dijumpai walau keberadaan mereka terancam oleh para ulah pemburu liar.
-
Dimana lokasi Gunung Slamet? “Meskipun demikian masyarakat dan pendaki diimbau untuk tidak berada atau beraktivitas dalam radius 1 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet,” kata Sukedi.
-
Di mana saja tempat-tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
-
Kenapa status Gunung Lewotobi Laki-laki dinaikkan? Status siaga diberlakukan karena mengacu hasil pemantauan visual dan instrumental menunjukkan adanya peningkatan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki. Selain itu, peluang awan panas muncul dari rekahan kawah sehingga tingkat aktivitas gunung api itu dinaikkan dari Level II ke Level III.
-
Bagaimana karakteristik Gunung Slamet? Gunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan".
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Apa yang diyakini sebagai tempat bersemayam makhluk gaib di Gunung Slamet? Mitos Gunung Slamet yang pertama, yaitu puncaknya konon menjadi tempat bersemayam makhluk gaib. Ada beberapa alasan yang mendukung kepercayaan tersebut.
Mengutip sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube Mbah Jug Petualang pada 19 Oktober 2021, terlihat burung-burung langka di hutan lereng Gunung Slamet menampakkan diri. Ada burung takur bututut, burung luntur harimau, dan burung tangkar ongklet.
Burung-burung tersebut terlihat sangat indah corak warnanya dan gagah perangainya. Membuat siapapun terpesona saat melihatnya.
Selain para burung, hutan lereng Gunung Slamet juga menjadi rumah bagi hewan buas seperti macan tutul dan macan kumbang.
Di antara ranting-ranting pohon yang tinggi, seekor macan tutul sedang melihat sekeliling. Ia bergerak senyap dengan kaki berpijak di dahan pohon. Di dahan pohon lainnya, tampak seekor macan kumbang sedang tertidur lelap.
Pada tahun 2019 lalu, kanal YouTube Rendian88 sempat menangkap penampakan seekor macan tutul yang berjalan di kawasan hutan. Macan tutul itu tidak sendiri.
Ia berjalan bersama kedua anaknya yang tampak masih kecil-kecil. Uniknya, salah satu anak macan tutul itu berwarna hitam, dengan kata lain ia berasal dari jenis macan kumbang.
- Melihat Keseharian Para Lansia di Kampung Terpencil Tengah Hutan Banyumas, Hidup Serba Sulit
- Masih Sepi Pengunjung, Curug Lawang di Serang Ini Ajak Pengunjung Bersantai di Tengah Hutan
- 100 Hektare Kawasan Hutan Lindung Danau Toba Terbakar
- Kisah Mbah Slamet dari Wonogiri, Dirikan Warung di Tengah Hutan yang Dipercaya Angker
Selain bagi satwa-satwa lain, masih banyak lagi satwa yang tinggal di hutan lereng Gunung Slamet seperti babi hutan, bajing, dan rusa.
Walaupun bukan satwa langka, hewan-hewan tersebut keberadaannya karena menjadi sumber makanan bagi satwa langka predator seperti macan.
Namun keberadaan mereka terancam oleh para pemburu liar. Padahal secara hukum perburuan satwa langka merupakan perbuatan yang bertentangan dengan hukum.