Melihat Keseruan Mataram Culture Festival, Cara Bantul Lestarikan Warisan Budaya
Setiap tahunnya, festival tersebut mengusung tema yang berbeda.
Setiap tahunnya, festival tersebut mengusung tema yang berbeda.
Melihat Keseruan Mataram Culture Festival, Cara Bantul Lestarikan Warisan Budaya
Pada masanya, Bantul merupakan pusat peradaban dari Kerajaan Mataram Islam. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan situs Keraton Kerto dan Keraton Plered yang letaknya saling berdekatan.
Maka dari itu, warisan historis itu wajib untuk dipertahankan, salah satunya dengan mengadakan sebuah festival budaya.
-
Kenapa Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Madura diinisiasi dan dikerjakan oleh masyarakat Desa Lebeng Timur yang berprofesi sebagai petani tembakau.Festival ini jadi bentuk ungkapan rasa syukur petani atas hasil bumi berupa tembakau.
-
Apa yang dirayakan dalam Festival Tabot? Festival Tabot yang digelar setiap 1 sampai 10 Muharram pada kalender Islam ini bukan hanya sekedar acara biasa. Acara ini merupakan rekreasi atau memperingati peristiwa tragis yang dialami oleh Cucu Nabi Muhammad bernama Hasan Hussein.
-
Dimana Festival Bhumi Atsanti diselenggarakan? Para seniman asal Magelang dan daerah sekitarnya mengadakan acara Festival Bhumi Atsanti (FBA) pada 4-6 September 2024 di Dusun Bumisegoro, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur.
-
Kapan Festival Tembakau Madura diadakan? Festival Tembakau Nusantara akan diselenggarakan pada 29-30 September 2023.
-
Apa tema utama dari Festival Bhumi Atsanti? Festival tersebut mengangkat tema “Hayuning Roso” dengan menyesuaikan terhadap isu lingkungan, menggerakkan kepedulian terhadap lingkungan, terhadap bumi, sejalan dengan filosofi Jawa “memayu hayuning bawana” yang bermakna ikut mempercantik bumi.
-
Apa itu Festival Sekerat? Tapi, di Kabupaten Kutai Timur, ada festival budaya Suku Kutai yang tidak dilaksanakan di Sungai. Tapi digelar di tepi laut atau Pantai. Namanya Festival Sekerat yang dilaksanakan di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur.
Setiap tahunnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menyelenggarakan sebuah festival budaya bertajuk Mataram Culture Festival. Setiap tahunnya, festival tersebut mengusung tema yang berbeda.
Pada tahun 2023 kemarin misalnya, acara itu mengusung tema keris yang melambangkan kedaulatan bagi masyarakat Kabupaten Bantul. Begitu pula tahun 2024 ini, festival tersebut mengusung tema “Bantul Duwe Gawe”.
Acara itu menghadirkan atraksi budaya seperti pentas reog, wayang manggala muda, wayang kolaborasi, gamelan, karawitan, dan penampilan dari para seniman Bantul.
“Bantul Duwe Gawe ini artinya memanusiakan seniman, memanusiakan UMKM. Kegiatan ini dikemas dengan sangat apik dengan melibatkan banyak seniman yang semuanya warga Bantul. Selama enam hari, Bantul akan disuguhkan pagelaran yang luar biasa,”
kata Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo dikutip dari ANTARA pada Selasa (25/6).
Acara itu digelar pada 24-29 Juni 2024 dengan tujuan sebagai upaya pelestarian budaya yang telah diwariskan para leluhur.
Menurutnya, masyarakat Bantul telah diwarisi oleh para leluhur Mataram sebuah pola pikir yang berkembang, yaitu membangun sebuah kebudayaan walaupun dengan upaya yang rumit.
Joko Purnomo menekankan bahwa pagelaran itu diharapkan dapat memberi dampak yang luas dalam rangka menggerakkan ekonomi masyarakat dengan melibatkan seniman dan berbagai pelaku UMKM lokal.
- Festival Kitab Kuning Banyuwangi Kembali Digelar, Angkat Perjuangan Santri Menjaga Negeri
- Usung Tema Unik hingga dimeriahkan Ratusan Kelompok Seni, Begini Kemeriahan Festival Lima Gunung 2024
- Jangan Lewatkan Keseruan Festival Gunung Watu Pecah, Pertunjukan Seni dan Budaya Lokal Jember
- Sudah Muncul Embun Es, Begini Kondisi Terkini Dieng di Awal Musim Kemarau
Gelaran yang diadakan Dinas Kebudayaan (Disbud) Bantul berkolaborasi dengan instansi terkait di lingkungan pemkab tersebut, pada hari pertama pelaksanaan mampu menyedot animo masyarakat usai pembukaan pada Senin (24/6/2024) malam.
Dengan demikian, menurut Wabup Bantul, selain sebagai wadah untuk mengenalkan aktivitas budaya khas Kabupaten Bantul, ajang tersebut juga sebagai upaya dalam menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.