Mencari Jejak Stasiun Kereta Api Tua yang Hilang di Atas Bukit Semarang, Kini Hanya Menyisakan Peninggalan Ini
Peninggalan stasiun itu kini tampak tidak terawat.
Peninggalan stasiun itu kini tampak tidak terawat.
Mencari Jejak Stasiun Kereta Api Tua yang Hilang di Perbukitan Semarang, Kini Hanya Menyisakan Peninggalan Ini
Perbukitan kawasan perkebunan karet milik PTP Nusantara IX membentang di bagian selatan wilayah Kabupaten Semarang.
Dulu di antara perbukitan itu, membentang jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Ambarawa, Tuntang, hingga Kedungjati.
Di jalur itu pula terdapat bekas stasiun-stasiun kecil yang dulunya menjadi tempat persinggahan singkat kereta api. Namun sayang, beberapa bangunan stasiun itu kini telah hilang tak berbekas.
-
Di mana Stasiun Gundih terletak? Stasiun Gundih merupakan stasiun kereta api kelas I yang terletak di Geyer, Kabupaten Grobogan.
-
Kapan Stasiun Bedono diresmikan? Dilansir dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe, Stasiun Bedono dibangun pada 1873 dan diresmikan pada 29 Januari 1905.
-
Kapan Stasiun Mertoyudan diresmikan? Stasiun yang terletak pada ketinggian 343 mdpl itu dibangun sebagai bagian dari jalur kereta api Yogyakarta-Magelang oleh perusahaan Belanda Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) yang dibuka pada 1 Juli 1898.
-
Di mana Stasiun Nagreg berada? Predikat stasiun tertinggi di Indonesia dipegang oleh Stasiun Nagreg, Kabupaten Bandung, sepakat?
-
Apa itu Gondang di Tasikmalaya? Desa Linggawangi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, memiliki tradisi unik. Pria dan wanita (jejaka dan gadis) saling menggoda di area sawah agar tertarik satu sama lain. Budaya ini masih bertahan sampai sekarang sebagai kearifan lokal dengan nama Gondang.
-
Di mana Stasiun Mertoyudan berada? Stasiun Mertoyudan adalah stasiun kereta api nonaktif yang berada di Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Di antara bangunan yang hilang itu adalah bekas Stasiun Gogodalem. Beberapa waktu lalu, tim dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe mencari jejak stasiun yang hilang itu.
Dilansir dari Wikipedia, Stasiun Gogodalem dibuka pada 21 Mei 1873 bersamaan dengan dibukanya jalur kereta api Ambarawa-Kedungjati. Stasiun itu ditutup pada tahun 1976 karena kereta api yang melewati stasiun itu kalah bersaing dengan moda transportasi lain.
Kini bangunan Stasiun Gogodalem sudah tidak ada. Namun ada beberapa peninggalan yang tersisa, di antaranya adalah sebuah sumur tua dan rumah dinas.
Sumur tua itu kondisinya memprihatinkan. Permukaannya telah ditumbuhi tanaman liar. Kini sumur itu sudah tidak digunakan lagi.
Dalam kesempatan itu, tim kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe bertemu dengan Kuri Wijiyono, seorang warga yang menjadi saksi hidup saat Stasiun Gogodalem masih aktif.
“Saya bahkan pernah naik kereta apinya. Saya dulu waktu sekolah di ST Bringin setiap pagi naik kereta. Itu sekitar tahun 1964 sampai 1967,” kata Kuri dikutip dari kanal YouTube Jejak Tempo Doeloe.
- Menguak Jejak Stasiun Kereta Api Tertua di Indonesia, Kini Hilang Tenggelam
- Menilik Stasiun Pulau Aie, Saksi Perkembangan Sejarah Kereta Api di Kota Padang
- Menguak Jejak Stasiun Kereta Api yang Hilang di Magelang, Kini Jadi Kandang Ayam
- Mulai Hari Ini, Penumpang Kereta Sengaja Turun Melebihi Stasiun Tujuan Bisa Kenda Denda
Peninggalan berikutnya adalah rumah dinas yang dulunya menjadi tempat tinggal pegawai kereta api. Kini rumah dinas itu masih berdiri.
Tapi karena tidak pernah digunakan, rumah itu tampak tak terawat dan suasananya menjadi menyeramkan.
Pintu dan daun jendela tertutup rapat. Cat-cat tembok mengelupas di sana-sini.
Tim YouTube Jejak Tempo Doeloe coba masuk untuk menelusuri bagian dalam rumah tersebut. Rumah dinas itu terdiri dari tiga kamar di bagian depan, tengah, dan belakang. Konon bagian depan kamar itu adalah ruang utama dengan jendela yang menghadap langsung ke dalam.
Sedangkan kamar tengah langsung tembus ke pintu belakang. Di kamar tengah ada pintu lagi yang menuju ke kamar belakang.
Kini semua kamar itu tidak menyisakan perabotan apapun melainkan hanya sebuah ruang kosong yang tak terawat.