Mengintip Los Bunder Lempuyangan, Bangunan Bersejarah Peninggalan Belanda yang Kini Jadi Gudang PT KAI
Kini bangunan bersejarah itu telah berusia hampir 1,5 abad.
Kini bangunan itu telah berusia hampir 1,5 abad.
Mengintip Los Bunder Lempuyangan, Bangunan Bersejarah Peninggalan Belanda yang Kini Jadi Gudang PT KAI
Di Kota Yogyakarta, terdapat sebuah bangunan megah yang letaknya tersembunyi di antara padatnya perkampungan warga. Namanya Los Bunder. Bangunan ini dibangun pada tahun 1872 oleh perusahaan swasta kereta api Belanda, Nederland Indische Spoorweg Maatschappij.
-
Di mana bangunan ditemukan? Arkeolog menemukan struktur atau bangunan misterius di bawah lapangan bola bangsa Maya di Campeche, Meksiko.
-
Dimana gedung perusahaan kayu jati Belanda berada? Bukti kebesaran perusahaan kayu jati milik Belanda di Pulau Jawa itu salah satunya bisa ditemui di kawasan Kota Lama Semarang.
-
Dimana letak puing rumah Belanda di Situ Patenggang? Mengutip kanal YouTube Jejak Siborik, di tengah hutan kawasan Situ Patenggang terdapat puing-puing bangunan yang diduga sebagai rumah peninggalan Belanda.
-
Apa saja bekas bangunan Pabrik Gula di Sleman? Kini semua bangunan pabrik itu telah rata dengan tanah dan telah menjadi pemukiman penduduk.
-
Dimana Benteng Van Der Wijk berada? Salah satu daerah pengungsian mereka di pesisir selatan Jawa adalah sebuah kota kecil bernama Gombong.
-
Dimana lokasi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama? Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama yang terletak di Jalan Raya Serang - Jakarta, Kecamatan Serang, Kota Serang.
Dari foto udara, bangunan ini berbentuk seperti bundaran yang besar. Banyak yang mengira bangunan itu bundaran Kridosono. Padahal letaknya berada di tenggara Rumah Sakit Bethesda dan berada di timur Stasiun Lempuyangan.
Dilansir dari Instagram @sejarahjogya, bangunan Los Bunder dulunya merupakan depo lokomotif uap. Bangunan ini masih digunakan hingga dekade 1970-an sebagai depo lokomotif. Sekarang bangunan itu dialihfungsikan sebagai gudang persediaan PT KAI.
Bangunan ini memiliki 23 garasi atau ruang perawatan yang masing-masing bisa menampung dua sampai tiga lokomotif uap. Sebanyak 23 garasi itu terhubung ke turn table atau rel pemutar lokomotif di bagian tengah. Rel turn table itu terhubung ke satu rel yang menuju Stasiun Lempuyangan.
Setiap lokomotif yang hendak masuk garasi berangkat dari Stasiun Lempuyangan, lalu berhenti dulu di atas turn table dan dilihat mana garasi yang kosong. Turn table kemudian diputar ke arah rel menuju ke garasi yang kosong tersebut.
Foto: Twitter Fajar Nugros
Dilansir dari Instagram @sejarahyogja, luas keseluruhan Los Bunder diperkirakan mencapai 10.000 meter persegi dengan diameter bangunan 110 meter dan panjang los 23 meter.
Pada waktu itu, ada 4 bangunan Los Bunder lain di Hindia Belanda. Satu di Tanah Abang, Batavia, satu di Kertosono, Jawa Timur. Kedua bangunan itu kini sudah hancur di tahun 1980-an akhir.
Sementara dua bangunan lainnya berada di Sumatra Utara, yaitu di Tebing Tinggi yang sekarang masih utuh, serta di Tanjung Balai yang sekarang sudah tak utuh lagi.
Di luar negeri, bangunan tempat penyimpanan lokomotif itu juga disebut roundhouse. Kini banyak roundhouse yang tidak digunakan lagi dan dialihfungsikan menjadi museum yang memajang lokomotif tua yang sudah tidak digunakan lagi.
Salah satunya adalah Museum Kereta Api Kyoto di Jepang. Karena hanya memiliki lahan sempit, mereka memanfaatkan bangunan roundhouse yang tidak digunakan menjadi museum kereta api.