Dulunya Disebut "Stasiun Tahu", Ini Sejarah Halte Kalimenur Tempat Tergulingnya KA Argo Semeru
Halte kereta api non aktif ini berlokasi di Sukoreno, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
Bangunan halte masih asli peninggalan Belanda
Dulu Disebut "Stasiun Tahu", Ini Sejarah Halte Kalimenur Lokasi Anjloknya KA Argo Semeru
Pada 17 Oktober 2023, terjadi insiden kecelakaan kereta api di mana KA Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng – Gambir anjlok di km 520+4, tepatnya di depan Halte Kalimenur.
-
Di mana kecelakaan KA Argo Semeru dan Argo Wilis terjadi? Pada Selasa (17/10), dua kereta api anjlok di lokasi yang sama, yaitu di Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
-
Kapan kecelakaan KA Argo Semeru dan Argo Wilis terjadi? Pada Selasa (17/10), dua kereta api anjlok di lokasi yang sama, yaitu di Dusun Kalimenur, Kalurahan Sukoreno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Peristiwa itu terjadi siang hari sekitar pukul 13.30 WIB.
-
Apa penyebab anjloknya KA Argo Semeru dan Argo Wilis? 'Di jalur kereta api itu bantalan batunya tergerus. Hal ini membuat gerbong agak miring, sehingga saat kedua kereta ini bertemu dan agak miring, lalu bersenggolan dan beberapa gerbong anjlok,' jelasnya.
-
Dimana Stasiun Kalipucang berada? Bangunan ini merupakan bekas stasiun peninggalan Belanda yang letaknya di Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
-
Apa fungsi Stasiun Kalipucang dulu? Dahulu Jadi Stasiun Sibuk di Priangan Mengutip Wikipedia, Stasiun Kalipucang memiliki kode KLC sebagai penanda fasilitas jalur kereta api di zaman Belanda.Pada awal tahun 1900-an, terjadi evolusi besar di bidang transportasi umum massal. Kereta api mulai jadi primadona sebagai angkutan barang dan manusia, karena waktu tempuh yang relatif singkat dan mampu memuat banyak penumpang.
-
Dimana letak Stasiun Tegalluar? Lokasi Tegalluar dipilih untuk depo dan stasiun KCJB ini karena memiliki konektivitas yang dekat dengan Kota Bandung.
Maka tak heran lokasi anjloknya kereta api tersebut jadi perbincangan. Dilansir dari Wikipedia, Halte Kalimenur merupakan halte kereta api non aktif yang berlokasi di Sukoreno, Sentolo, Kabupaten Kulon Progo.
Halte ini diperkirakan dibangun pada masa yang sama dengan pembangunan rel kereta api Surabaya-Cilacap pada tahun 1887. Hingga masa revolusi, Halte Kalimenur menjadi tempat pemberhentian yang ramai penumpang di mana waktu itu kereta api masih menggunakan tenaga lokomotif uap.
Foto: Facebook Kota Jogja
Uniknya lagi, halte ini dulu mendapat julukan Stasiun Tahu, karena mayoritas penumpang adalah para penjual tahu dari Desa Tuksono yang hendak berjualan tahu ke Kota Yogyakarta atau Kutoarjo.
Pada masa revolusi sekitar tahun 1948, Halte Kalimenur pernah dibom oleh Belanda hingga hancur. Djawatan Kereta Api (DKA) kemudian membangun kembali dan meresmikan Stasiun Kalimenur sebagai tempat pemberhentian kereta pada tahun 1954.
Foto: Facebook Kota Jogja
Namun sejak tahun 1974, Halte Kalimenur tidak beroperasi lagi. Posisinya dinilai tidak strategis, sepi penumpang, dan berada di tikungan besar.
Walaupun sempat terkena bom, arsitektur bangunan Halte Kalimenur sampai sekarang masih asli peninggalan Belanda.
Saat ini Halte Kalimenur dijadikan sebagai tempat istirahat oleh warga maupun pecinta kereta api yang hendak melihat atau memotret kereta api yang sedang menikung di Tikungan Kalimenur.
Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, Halte Kalimenur dicat ulang pada November 2021 oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kulon Progo bersama warga sekitar. Pengecetan itu dilakukan dalam rangka Festival Pacak Sepuran oleh dinas terkait.