Mengenal Etika Lingkungan Hidup, Ketahui Jenis dan Penerapannya
Masalah lingkungan pada hakikatnya menjadi tanggung jawab semua orang. Untuk itu, sangat penting untuk membina wawasan dan kepedulian lingkungan di kalangan masyarakat. Selain itu, setiap orang juga harus mengerti dan memahami konsep etika lingkungan.
Menjaga kelestarian lingkungan menjadi salah satu tugas wajib setiap manusia. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaga keberlangsungan hidup manusia, hewan, tumbuhan. Jika tidak dirawat dengan baik, akan terjadi kerusakan pada alam dan bisa mengancam setiap makhluk hidup.
Upaya Pemerintah Indonesia untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup tertuang dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Undang-undang tersebut berisi tentang perencanaan upaya pelestarian lingkungan hidup sebagai fokus utamanya.
Masalah lingkungan pada hakikatnya menjadi tanggung jawab semua orang. Untuk itu, sangat penting untuk membina wawasan dan kepedulian lingkungan di kalangan masyarakat. Selain itu, setiap orang juga harus mengerti dan memahami konsep etika lingkungan.
Advertisement
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan etika lingkungan hidup? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari ejurnal.itats.ac.id:
Mengenal Etika Lingkungan
Advertisement
earth.com
Etika lingkungan merupakan sebuah konsep yang penting untuk dipahami dan menarik untuk dipelajari. Etika lingkungan menjadi suatu kajian yang membahas kaitan antara ilmu filsafat dan biologi, khususnya lingkungan.
Etika sendiri bersumber dari istilah Yunani yakni “ethos”, bermakna karakter, susila, dan adat. Etika terkait sistem kehidupan, indikator benar salah, sehingga dapat menilai perbuatan sehari-hari. Adanya etika juga mampu membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini.
Secara umum, etika lingkungan adalah nilai-nilai keseimbangan dalam kehidupan manusia dengan interaksi dan interdependensi terhadap lingkungan hidupnya yang terdiri dari aspek biotik, abiotik, dan kultur.
Etika lingkungan juga menjadi prinsip moral lingkungan yang bisa menjadi petunjuk atau perilaku praktis manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral lingkungan. Dengan adanya etika lingkungan, manusia tidak hanya mengimbangi hak dengan kewajibannya terhadap lingkungan, tetapi juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas kelentingan lingkungan.
Etika lingkungan mempersoalkan perilaku manusia terhadap alam dan juga mengenai hubungan manusia dengan seluruh kehidupan semesta. Adapun hasil dari interaksi antara manusia dengan alam menghasilkan suatu kebudayaan dan pengalaman sendiri. Dalam menerapkan etika lingkungan, harus memperhatikan beberapa hal, di antaranya:
1. Manusia sebagai bagian dari lingkungan merupakan pelaku utama dalam pengelolaan lingkungan, sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.
2. Manusia sebagai bagian dari lingkungan merupakan pelaku utama dalam pengelolaan lingkungan, sehingga harus selalu berupaya untuk menjaga kelestarian, keseimbangan, dan keindahan alam.
3. Kebijakan penggunaan sumber daya alam terbatas, misalnya energi.
4. Lingkungan disediakan untuk semua makhluk hidup, bukan untuk manusia saja.
Etika lingkungan hidup merupakan kajian baru dalam ilmu lingkungan mengalami perkembangan yang semakin merambah pada tataran filosofis. Pada tataran tersebut, dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu the axiological approach, the instrumental approach, dan the anthropological approach.
Jenis-jenis Etika Lingkungan
Etika Ekologi Dangkal
Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia. Biasanya, etika dangkal diterapkan pada filsafat rasionalisme dan humanisme serta ilmu pengetahuan mekanistik yang kemudian ditakuti dan dianut oleh banyak ahli lingkungan.
Etika Ekologi Dalam
Jenis-jenis etika lingkungan selanjutnya, yaitu etika ekologi dalam. Jenis etika lingkungan ini memiliki hak untuk menuntut penghargaan karena harga diri, hak untuk hidup, dan hak untuk berkembang.
Lingkungan moral harus melampaui spesies manusia dengan memasukkan komunitas yang lebih luas. Komunitas yang lebih luas di sini maksudnya adalah komunitas yang menyertakan binatang dan tumbuhan serta alam.
Ruang Terbuka Hijau memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup, terutama di daerah perkotaan yang sering kali dipenuhi oleh polusi.