Mengenal Jati Denok, Pohon Jati Terbesar di Indonesia Berusia 400 Tahun
Pohon Jati Denok merupakan pohon jati terbesar di Indonesia. Konon pohon ini juga menjadi yang terbesar di dunia.
Kabupaten Blora merupakan kawasan yang banyak ditumbuhi hutan jati. Satu di antara banyak pohon jati yang tumbuh di Blora adalah yang terbesar di Indonesia.
Ialah Pohon Jati Denok. Pohon ini memiliki ukuran yang sungguh menakjubkan. Lokasi pohon ini berada di Dukuh Temanjang, Desa Jatisari, Kecamatan Banjarejo. Bahkan tak hanya di lingkup Indonesia, konon pohon ini merupakan pohon jati terbesar di dunia.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Beji Sirah Keteng dibangun? Mengutip Instagram @purbosasongko_dalang, Situs Beji Sirah Keteng dibangun pada masa pemerintahan Raja Sri Jayawarsa.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
-
Bagaimana cara membuat Jenang Saren? Mengutip Kemdikbud.go.id, bahan utama yang digunakan untuk membuat jenang saren adalah tepung ketan dan gula jawa.
-
Kenapa Candi Jago dibangun? Sejarah Candi Jago dibangun atas inisiasi Raja Kertanegara untuk menghormati mendiang sang ayah, Raja Sri Jaya Wisnuaedhana (1248-1268).
-
Bagaimana cara membuat kue jipang? Berasnya dimasukkan ke situ,” ungkap pemilik kanal YouTube Brent Sastro sembari menunjuk sebuah alat pemanas yang dihubungkan ke gas elpiji. Di sebelahnya, tampak sebuah wajan berisi air gula yang dicampur minyak sedang dipanaskan.
Memangnya seberapa besar ukuran pohon ini? berikut selengkapnya:
Berusia 400 Tahun
©Instagram/@ariefrohman838
Dilansir dari Liputan6.com, usia pohon Jati Denok diperkirakan mencapai 400 tahun. Pohon ini memiliki garis tengah dengan panjang keliling mencapai sembilan meter, sementara tingginya mencapai lebih dari 30 meter.
Pada 23 Juni 2008, pohon ini mendapat penghargaan rekor dari MURI. Pohon ini menjadi tempat pelaksanaan sejumlah upacara adat bagi masyarakat Dukuh Temanjang, Desa Jatisari. Nilai jual pohon ini mencapai Rp1 miliar lebih.
Dianggap Mistis
©Instagram/@ariefrohman838
Pemerhati sejarah Blora, Martana, mengatakan bahwa oleh masyarakat sekitar pohon ini dianggap mistis. Mereka percaya di sekitar pohon ini hidup sosok gaib primus interpares. Mereka percaya sosok itu kini menjadi danyang di pohon tersebut.
“Danyang di Blora biasanya dipercaya bersemayam di sekitar pohon-pohon besar sebagai penanda pusat spiritual masyarakat lokal,” kata Martana dikutip dari Liputan6.com.