Mengenal Program Si Manis Mart, Cara Pemprov Jateng Jaga Laju Inflasi
Program itu diharapkan bisa memberi pengaruh kepada para pedagang lain, terutama dalam menerapkan harga pangan agar sesuai HAP.
Program itu diharapkan bisa memberi pengaruh kepada para pedagang lain, terutama dalam menerapkan harga pangan agar sesuai HAP.
Mengenal Program Si Manis Mart, Cara Pemprov Jateng Jaga Laju Inflasi
Inflasi harga merupakan suatu hal yang tak bisa dicegah. Apabila itu terjadi, masyarakat kelas menengah ke bawah hanya bisa menjerit, apalagi bila inflasi itu berpengaruh pada kenaikan harga kebutuhan pokok.
-
Apa itu siomay? Siomay adalah sejenis dimsum yang merupakan makanan tradisional Tiongkok. Dalam bahasa Mandarin, makanan ini disebut shaomai, dalam bahasa Kanton disebut siu maai. Kulit siomay serupa dengan kulit pangsit.
-
Bagaimana Simar bekerja? Simar juga dilengkapi dengan berbagai sensor, seperti sensor pendeteksi volume pakan ayam, sensor suhu, dan pewaktuan secara real time yang tertampil pada LCD di badan alat,”
-
Kapan Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan? Pada tanggal 8 Maret 2009, bangunan baru Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan.
-
Apa sebenarnya Simar? Alat ini dilengkapi dengan berbagai sensor yang memudahkan pekerjaan peternak ayam. Teknologi diciptakan untuk mempermudah urusan kehidupan sehari-hari umat manusia. Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi turut berkontribusi dalam pembuatan teknologi terbaru, khususnya untuk kemajuan Indonesia. Terbaru, mereka menciptakan sebuah alat pemberi makan ayam otomatis bernama Simar.
-
Kapan Pasar Weleri diresmikan? Sejatinya gedung itu telah diresmikan pada Desember 2023.
-
Siapa yang membuat Simar? Rizky, dan keempat rekannya, yaitu Abdan Sirajuddin, Dharmawan Satria Pambudi, Erwin Yulianto, dan Ahmad Iqbal Baihaqi menggunakan dana hibah dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemendikbudristek 2023 untuk membuat Simar.
Berbagai cara dilakukan agar laju inflasi tetap terkendali. Salah satunya dilakukan oleh Pemprov Jateng. Mereka menghadirkan program Kios Sinergi Inflasi Makin Harmonis (Si-Manis) Mart di Pasar Bulu, Semarang.
Pejabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan, program Si-Manis Mart merupakan bentuk upaya pemerintah dalam mengendalikan inflasi dan stabilitas harga di pasar.
Program itu merupakan bentuk kolaborasi Pemprov Jateng dengan berbagai pemangku kepentingan seperti Satgas Pangan, Bank Indonesia, Bulog, BPS, dan BUMD.
Si-Manis Mart menjual sejumlah komoditas pangan strategis seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, bawang merah, bawang putih, dan cabai dengan harga terjangkau.
Ia menjelaskan bahwa gagasan program itu muncul berdasarkan sejumlah program yang sudah ada sebelumnya, seperti gerakan pasar murah (GPM), operasi pasar, sampai intervensi pangan murah.
"Si-Manis Mart ini akan menjadi program jangka panjang dan menjadi 'pilot project'. Pertama kami buka di Pasar Bulu, berikutnya akan dibuka di Pasar Karangayu Semarang," katanya.
Nana berharap inovasi tersebut dapat diimplementasikan di 8 daerah lain yang memiliki indeks harga konsumen (IHK) tinggi. Sehingga nantinya bisa bekerja sama dengan kabupaten/kota lain untuk mewujudkan program serupa.
- Dukung Pemerintah Tekan Inflasi, Ketum TP PKK Hadiri Gerakan Pangan Murah di Kabupaten Bogor
- Siapkan Anggaran Rp5 Triliun, Program Kartu Prakerja Targetkan 1,14 Juta Penerima Manfaat pada 2024
- Pemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
- Siti Atikoh: Ganjar-Mahfud Punya Program Stabilkan Harga Pangan dan Berantas Kemiskinan
Lebih lanjut, Nana juga mengharapkan keberadaan Si-Manis bisa memberi pengaruh kepada para pedagang lain, terutama dalam menerapkan harga pangan agar sesuai harga acuan pemerintah (HAP).
Dengan begitu harga barang bisa lebih murah dan stok barang selalu tercukupi.
Sebagai informasi, harga bahan pokok yang dijual di Si-Manis Mart, antara lain beras SPHP seharga Rp59 ribu per kilogram, beras Ceva Rp75 ribu per kg, minyak goreng Rp14 ribu per liter.
Kemudian, gula pasir dijual Rp17 ribu per kg, telur ayam Rp25 ribu per kg, bawang merah Rp38.900 per kg, bawang putih Rp38.900 per kg, cabai rawit Rp35.900 per kg, dan cabai keriting Rp55 ribu per kg.
"Untuk pembelian kami batasi. Misal, seorang beli beras maksimal 10 kg, cabai, bawang, dan telur dibatasi 2 kg. Kami tidak cari keuntungan dan hanya menjaga stabilitas harga. Makanya waktunya juga kami batasi, kalau harga sudah stabil kita evaluasi lagi,"
kata Nana mengutip ANTARA.