Nenek di Sragen Dihipnotis Orang Tak Dikenal di Rumah hingga Hartanya Dikuras Habis, Begini Kronologinya
Seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Nenek di Sragen Dihipnotis Orang Tak Dikenal di Rumah hingga Hartanya Dikuras Habis, Begini Kronologinya
Seorang lansia di Sragen jadi korban hipnotis orang tak dikenal. Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Mengapa perampok mengincar rumah korban? RS yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan koperasi simpan pinjam di Kecamatan Kalipare ditengarai sering menyimpan uang tunai dalam jumlah besar di rumahnya.
-
Bagaimana cara pelaku masuk ke rumah? Mereka akan beraksi setelah diberi kode oleh pelaku yang pura-pura bertamu. Pelaku masuk ke dalam rumah melalui pintu samping yang tidak dikunci dan langsung membungkam mulut dan menutup mata RS menggunakan lakban.
-
Siapa yang melakukan perampokan? Dua perampok yakni J (45) dan R (32) berhasil menggondol tas korban yang berisi uang, laptop, dan 50 gram berlian.
-
Siapa pemilik rumah yang digeledah? Video lengkapnya menunjukkan petugas sedang menggeledah dua rumah. Video itu dipublikasikan dengan keterangan yang menyebut bahwa kedua rumah itu dimiliki oleh 'Bobby' seorang pemimpin perusahaan yang bernama PT Bobby Jaya Perkasa.
Wagiyanti, perempuan berusia 67 tahun itu tak sadarkan diri. Ia telah menjadi korban perampokan oleh orang yang telah menghipnotis dirinya.
Awalnya ada dua orang tak dikenal yang datang menginformasikan soal bantuan sosial.
Saat Wagiyanti hendak membuatkan kopi untuk keduanya, salah satu pelaku menghipnotis Wagiyanti hingga tak sadarkan diri. Saat terbangun, seluruh harta benda milik Wagiyanti telah raib.
“Beliau saat berada di rumah didatangi oleh dua pelaku yaitu satu orang. Kemudian dia menyampaikan pada Wagiyanti bahwa dia akan mendapatkan bantuan dari kecamatan yaitu uang tunai sebesar Rp400 ribu setiap bulan,”
kata Kapolsek Plupuh, AKP Suparno, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (19/6).
Selama ini Wagiyanti hidup sendiri di rumahnya. Maka begitu dihipnotis, rumah itu dalam keadaan kosong. Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
Wagiyanti mengatakan, seluruh harta benda tersebut disimpan di belakang rumah dan hanya ditutup dengan terpal.
Seingatnya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 1 siang.
“Saya memang di rumah sendiri. Seingat saya waktu dihipnotis saya disuruh membeli kopi sama rokok,” kata Wagiyanti.
Setelah kejadian itu, polisi memeriksa sejumlah saksi dan mengolah tempat kejadian perkara. Warga diminta waspada akan orang tak dikenal saat mendatangi rumah. Mereka diharapkan melaporkan hal mencurigakan itu ke kantor polisi terdekat.