Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh
Adanya ritual ini bisa menjadi potensi wisata yang mengundang wisatawan dari berbagai daerah.
Adanya ritual ini bisa menjadi potensi wisata yang mengundang wisatawan dari berbagai daerah.
Mengenal Ritual Adat Laluhan, Simbol Kegigihan Masyarakat Dayak dalam Pertahankan Wilayah dari Gangguan Musuh
Pada peringatan hari jadi ke-218 Kota Kuala Kapuas, Acara Adat Laluhan khas Suku Dayak kembali digelar. Upacara Laluhan sendiri merupakan sebuah ritual adat yang menggambarkan kegigihan Suku Dayak Ngaju dalam mempertahankan wilayahnya dari gangguan musuh.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi labuhan? Tradisi Labuhan adalah ritual yang dilakukan di Pantai Parangtritis setiap 8 tahun sekali untuk menjaga keselamatan Sultan Hamengkubuwono dan masyarakat sekitar. Dalam tradisi ini, sesaji berupa makanan, minuman, kain, dan bunga ditampilkan dan diarak ke tengah laut sebagai tanda penghormatan kepada Nyi Roro Kidul, sang Ratu Laut.
-
Mengapa dedaunan penting dalam ritual Arat Sabulungan? Mengutip situs ANTARA, dulunya Arat Sabulungan digunakan untuk landasan pokok dan norma dalam penentuan segala hubungan manusia dengan lingkungan dan dalam hubungan batin dengan Tuhan.
-
Apa yang dilakukan oleh nelayan Aceh dalam tradisi Khanduri Laot? Khanduri Laot atau biasa disebut Kenduri Laut merupakan sebuah adat istiadat peninggalan nenek moyang yang dipertahankan oleh para nelayan Aceh.
-
Apa yang dilakukan di ritual Kiat Damar? Di Cirebon, Jawa Barat terdapat tradisi khas saat masuk masa Pemilihan Umum atau Pemilu yang disebut ritual Kiat Damar. Seseorang yang memberi jampi-jampi atau kerap dipanggil dukun ini akan saling adu kekuatan untuk memenangkan masing-masing calon yang berkompetisi.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Buka Luwur? Tradisi Buka Luwur diawali dengan kirab kain luwur dan kelengkapan lainnya untuk kemudian diserahkan pada juru kunci makam. Acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi penggantian kain penutup makam tersebut.
Acara tersebut diawali dengan sejumlah kapal yang salah satunya ditumpangi Pejabat Bupati Kapuas, berlayar mengarungi Sungai Kapuas dari Dermaga Sei Pasah menuju Dermaga Danumare.
Sementara pejabat dan masyarakat lainnya menunggu di Dermaga Danumare dengan batang suli yang siap dilemparkan.
Saat kapal melintas, perangpun dimulai. Penumpang kapal dan masyarakat yang berada di dermaga saling melempar tombak dari batang suli. Ujung dari batang suli itu telah ditumpulkan sehingga tidak membahayakan.
Damang Kepala Adat Kecamatan Selat, Manli, mengatakan bahwa acara itu menggambarkan kegigihan masyarakat adat Dayak dalam mempertahankan wilayah dari gangguan musuh. Lemparan tombak juga diartikan sebagai menombak segala macam kesialan dan hal yang tidak baik lainnya.
“Upacara ini sudah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman leluhur. Acara ini dihadiri para tamu dari daerah luar. Harapannya mereka bisa mengenalkan potensi wisata ini kepada instansi terkait,” kata Manli dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu (4/5).
Sementara itu Pejabat Bupati Kapuas, Erlin Hardi mengatakan bahwa upacara adat Laluhan pada tahun 2024 ini berhasil memecahkan rekor muri dengan batang suli dan perahu terbanyak.
“Kita berharap kebudayaan di Kapuas ini bisa dilihat, dilirik, dan kita kenalkan pula pada masyarakat luar. Harapannya ini bisa menjadi potensi yang dapat dikembangkan di daerah kita dan bisa menjadi pemantik dalam pertumbuhan ekonomi, kata Erlin Hardi.
Dalam sambutannya, Erlin Hardi mengajak masyarakat Kapuas untuk menyambut gembira festival Laluhan. Ia berharap, acara itu menjadi momentum untuk mempererat persatuan dan kesatuan, serta mempupuk rasa cinta dan bangga terhadap keberagaman budaya Indonesia yang sudah menjadi warisan leluhur.
Laluhan sebagai kebudayaan bukanlah sekadar warisan leluhur, tetapi juga sebuah cermin yang merefleksikan perjalanan kita sebagai masyarakat,” kata Erlin dikutip dari ANTARA.
- Mengenal Ulap Sarut, Tradisi Berpakaian Masyarakat Dayak Benuaq yang Kaya Nilai Filosofis
- Mengenal Tradisi Gerobagan, Pawai Meriah dengan Gerobak Tiap Syawalan ala Masyarakat Desa di Kebumen
- Mengulik Tradisi Ruwatan, Ritual Buang Sial dan Penyucian Diri ala Masyarakat Jawa
- Mengenal Upacara Martarsik, Ritual Tradisional Pemanggil Hujan Warisan Raja Bius di Tanah Batak
Tentang Upacara Adat Laluhan
Tokoh adat Dayak Ngaju, Angie Rohan mengatakan upacara adat Laluhan berasal dari kata Laluh yang artinya pemberian.
Laluh diantar dengan menggunakan rakit atau angkutan air lainnya yang dimaksud sebagai ungkapan rasa kebersamaan atau gotong royong untuk mengurangi beban keluarga.
Laluhan terbagi dalam tiga jenis yakni Laluhan pada upacara Tiwah, Laluhan pada upacara penyambutan kemenangan, pada waktu pulang dalam kemenangan berperang melawan musuh serta Laluhan sebagai tradisi suku Dayak menyambut kemenangan melawan beribu-ribu macam penyakit yang menimpa masyarakat kampung dan kota.