Mengenal Upacara Adat Mitoni, Kearifan Lokal Jawa yang Dilakukan untuk Menekan Angka Stunting
Mitoni adalah upacara adat selamatan saat janin dalam kandungan berusia 7 bulan
Mitoni adalah upacara adat selamatan saat janin dalam kandungan berusia 7 bulan
Mengenal Upacara Adat Mitoni, Kearifan Lokal Jawa yang Dilakukan untuk Menekan Angka Stunting
Meskipun zaman telah berkembang sedemikian modern, namun masyarakat Jawa tidak meninggalkan budaya dari adat istiadat yang turun temurun masih berjalan hingga saat ini. Salah satunya upacara adat dan tradisi ‘Mitoni’.
-
Kenapa tradisi mitoni dilakukan? Banyak artis ibu kota melakoni tradisi ini guna menolak bala selama masa kehamilan.
-
Bagaimana 'Jenang Sepuh' dibuat dalam tradisi 'Mitoni'? Jenang sepuh terbuat dari tepung beras yang biasanya dibuat saat mitoni ditujukan untuk ibu hamil beserta janin yang dikandung agar murih sempulur atau gangsar yang berarti lancar; tidak ada halangan.
-
Kapan Jharna Bhagwani melangsungkan tradisi mitoni? Seperti selebgram Jharna Bhagwani yang baru saja melakoni prosesi mitoni ini.
-
Kapan 'Jenang Sepuh' dibuat dalam tradisi 'Mitoni'? Jenang sepuh terbuat dari tepung beras yang biasanya dibuat saat mitoni ditujukan untuk ibu hamil beserta janin yang dikandung agar murih sempulur atau gangsar yang berarti lancar; tidak ada halangan.
-
Mengapa 'Jenang Abang Putih' dibuat dalam tradisi 'Mitoni'? Jenang ini memiliki lambang perwujudan dari terbentuknya embrio manusia yang dihasilkan dari cinta kasih orang tuanya. Dengan dibuatnya jenang abang putih, harapannya seorang ibu diberikan kelancaran saat proses kelahirannya nanti agar ibu dan bayi dalam kondisi sehat.
-
Apa makna dari 'Jenang Procot' dalam tradisi 'Mitoni'? "Jenang Procot" merupakan sajian yang digunakan sebagai permohonan agar ibu hamil dimudahkan saat proses melahirkan.
Dilansir dari Surakarta.go.id, mitoni adalah upacara adat berupa selamatan saat janin dalam kandungan berusia 7 bulan.
Tradisi ini digelar dalam rangka untuk memohon keselamatan untuk ibu dan bayinya, serta memanjatkan doa-doa agar proses bersalin berjalan lancar dan bayi yang dilahirkan menjadi pribadi yang luhur di masa depan.
Terdapat beberapa prosesi utama dalam upacara mitoni antara lain siraman pada waktu siang hari, proses brojolan, yaitu memasukkan telur ke dalam jarik calon ibu, memasukkan sepasang kelapa gading muda ke dalam sarung dari atas perut calon ibu, lalu proses ganti pakaian sebanyak tujuh kali di mana calon ibu akan dipakaikan kemben atau kain jarik dengan tujuh motif yang berbeda oleh para sesepuh.
Tradisi ini telah berkembang secara turun-temurun khususnya di Pulau Jawa. Pemkot Yogyakarta secara khusus berencana menggelar acara ini pada 27 April 2024 nanti sebagai upaya menekan stunting.
Pejabat Ketua TP Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Yogyakarta, Atik Wulandari mengatakan bahwa acara ini akan melibatkan 200 orang terdiri dari ibu hamil beserta suami, remaja, calon pengantin, pasangan usia subur, serta ibu bayi di bawah usia 2 tahun.
“Ini merupakan kegiatan yang diselenggarakan Kota Yogyakarta untuk pertama kalinya dengan menggandeng seluruh pihak yang dapat membantu pemerintah dalam menurunkan angka stunting seperti remaja, pasangan usia subur, serta ibu hamil,”
kata Atik dikutip dari ANTARA.
- Mengenal Upacara Adat Suran Mbah Demang, Bentuk Pelestarian Nilai-Nilai Leluhur Masa Lalu
- Mitos Telinga Berdenging Menurut Primbon Jawa, Bisa Jadi Pertanda Baik
- Momen Seru Atikoh Ganjar Berbagi Cerita Penanganan Stunting hingga Beri Telur ke Ibu Hamil di Bantul
- Turunkan Angka Stunting, Pemkab Cianjur Mengandalkan Pangan Lokal
antaranews.com
Terkait acara ini, Direktur Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BKKBN Soetriningsih berharap bahwa tradisi “Mitoni” yang diadakan Pemkot Yogyakarta tak hanya bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa, namun juga untuk membantu penurunan stunting di wilayah tersebut.
“Di upacara ini kita bisa mengambil banyak sekali manfaat. Contoh saja mandi atau siraman bagi ibu hamil untuk menjaga kebersihan, serta adat makan berdampingan dengan bahan makanan yang bergizi dan bernutrisi yang harus menjadi prioritas nilai gizi dan harus seimbang,”
kata Atik dikutip dari ANTARA
ANTARA