Menguak Misteri Goa Sentono, Diduga Bekas Pertapaan Hindu
Pada situs ini, terdapat tiga goa yang dipahatkan pada batu cadas.
Di situs ini, terdapat tiga goa yang dipahatkan pada batu cadas.
Menguak Misteri Goa Sentono, Diduga Bekas Pertapaan Hindu
Goa Sentono merupakan situs kuno bersejarah yang berada di Kecamatan Berbah, Sleman. Diduga tempat ini dulunya merupakan pertapaan Hindu, karena di dinding goa terdapat gambar atau relif para dewa agama Hindu.
-
Bagaimana Goa Garunggang terbentuk? Dahulu, kawasan dataran tinggi Sentul sekitar jutaan tahun lalu masih berupa laut, dengan banyak batu karang.Ini terlihat dari adanya guratan yang membentuk pola aliran air di dinding-dindingnya.
-
Siapa yang menemukan Goa Garunggang? Ditemukan tidak sengaja oleh petani Menurut Uca, dulunya gua-gua di sini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang petani. Ketika itu dirinya mengejar hewan yang jadi hama bagi tanamannya.
-
Kenapa Goa Jepang di Setu Patok diduga sebagai tempat persembunyian? Karena lokasi yang tersembunyi, goa ini diduga jadi tempat penyelamatan dan persembunyian Jepang dari musuh. Hal itu dilihat dari posisinya yang berada di pinggir danau dengan sumber air dan ikan yang melimpah sebagai bekal untuk bertahan hidup.
-
Kenapa Batu Wongwongan jadi bukti peninggalan Hindu di Lebak? Dalam konteks ikonografi dewa-dewa Hindu, situs ini dianggap sebagai respresentasi Dewa Siwa yang tertinggi. Ini terlihat dari keempat kepala tersebut disimbolkan menyatu dengan Lingga, atau yang biasa dianggap sebagai mukhalingga.
-
Mengapa keberadaan Gua Selomangleng menunjukkan kaitan dengan agama Hindu? Relief-relief di gua ini, terutama yang menggambarkan cerita Arjuna Wiwaha, mencerminkan kaitan dengan wiracarita Hindu. Gua ini kemungkinan besar berkaitan dengan agama Hindu.
-
Apa yang dilakukan Pak Haryono di dalam goa? Selain bercocok tanam ubi di kawasan tersebut, Haryono juga menerima panggilan sebagai buruh serabutan. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia sering naik turun demi belanja bahan makanan. Bahan-bahan itu ia masak sendiri pada bagian goa yang ia fungsikan sebagai dapur. “Saya juga bisa ngobatin orang sakit. Jadi banyak orang yang kesini buat saya obatin,” kata Haryono, mengutip kanal YouTube Tedhong telu.
Pada situs ini, terdapat tiga goa yang dipahatkan pada dinding bukit cadas. Di dalamnya terdapat relief tokoh agama Hindu serta yoni yang menunjukkan kalau di daerah itu pernah berkembang agama Hindu.
Goa pertama memiliki ukuran panjang 300 cm, lebar 127 cm, dan tinggi 146 cm. Di dalam goa terdapat lingga yoni yang dibuat menyatu dengan lantai goa. Pada dinding-dindingnya terdapat relief arca.
Goa yang kedua, atau yang berada di tengah, memiliki ukuran lebar 120 cm, tinggi 126 cm, serta panjang 60 cm. Di dalam goa ini terdapat pahatan lingga dan yoni. Di belakang pahatan lingga yoni tersebut terdapat pahatan tiga tokoh yang digambarkan satu orang dalam keadaan duduk dan dua orang lainnya berdiri.
Sementara goa ketiga memiliki ukuran mempunyai ukuran panjang 180 cm, lebar 159 cm, tinggi 155 cm. Di dinding gua terdapat relief yang belum selesai. Di tengah gua terdapat lubang yang kemungkinan berfungsi untuk menepatkan objek pemujaan.
Berdasarkan temuan yang diperoleh di situs Goa Sentono, dapat disimpulkan bahwa dulunya lokasi tersebut digunakan untuk pemujaan terhadap Dewa Siwa. Lokasinya cukup terawat karena Goa Sentono memiliki juru kuncinya sendiri.
- Situs Goa Tapak Tangan, Jejak Manusia Purba di Kabupaten Kutai Timur
- Mengunjungi Desa Wisata Nyarai di Padang Pariaman, Ada Air Terjun hingga Kawasan Konservasi Hutan
- Mengunjungi Desa Wisata Ciasihan di Bogor, Punya 10 Curug yang Indah sampai Oleh-Oleh Peci dari Bambu
- Mengunjungi Desa Bintang Hulu, Ada Mata Air yang BIsa menyembuhkan Penyakit
Situs Goa Sentono letaknya tak jauh dari Situs Candi Abang. Kedua peninggalan kuno ini terpisah hanya sekitar 100 meter. Padahal kedua peninggalan ini memiliki perbedaan mencolok, Goa Sentono peninggalan agama Hindu Siwa, sementara Candi Abang peninggalan Buddha.