Mengunjungi Desa Terpencil di Lereng Gunung Ungaran Kendal, Bertemu Kakek Berusia 105 Tahun
Mayoritas warga di sana berprofesi sebagai pemetik daun teh
Mayoritas warga di sana berprofesi sebagai pemetik daun teh
Mengunjungi Desa Terpencil di Lereng Gunung Ungaran Kendal, Bertemu Kakek Berusia 105 Tahun
Desa Promasan, Kabupaten Kendal, merupakan sebuah desa yang sebagian besar warganya berprofesi sebagai pemetik daun teh. Letak desa ini cukup terpencil. Bahkan akses listrik saja baru bisa masuk beberapa tahun lalu.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Apa keunikan dari Desa Tegal Wangi? Keunikan desa ini juga terletak pada lokasinya yang belum banyak diketahui orang, alias masih hidden gems.
-
Di mana letak Gunung Ungaran? Gunung Ungaran ini juga terdapat sumber mata air panas di dalamnya.
-
Di mana letak rumah terpencil di Gunung Blengker? “Kalau membangun rumah di sini bahan materialnya diusung pakai motor,” kata salah satu penghuni rumah itu.
-
Kenapa desa kuno itu tenggelam? Birol menekankan, Danau Van adalah tempat yang misterius bagi para penyelam. Dia menambahkan, lebih dari 3 meter air telah surut di cekungan danau dalam beberapa tahun terakhir, yang mengungkap banyak reruntuhan, karena jejak peradaban kuno terlihat di mana-mana di cekungan danau.
Untuk menuju ke desa itu, kita harus melewati hamparan Kebun Teh Medini di kaki Gunung Ungaran yang sangat luas.
Foto: YouTube Cerita Desa Indonesia
Tak jauh dari Desa Promasan, ada Desa Gempol. Letak Desa Gempol ini berada di bawah Desa Promasan, dan lokasinya tidak terlalu terpencil bila dibandingkan dengan Promasan.
Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
Pak Sadimin berkata, hampir tidak ada warga di desanya yang bertani. Mayoritas adalah pemetik daun teh.
Menurutnya, kondisi sosial itu disebabkan karena tanah di desa tersebut yang merupakan tanah perkebunan. Pak Sadimin menunjukkan sebuah rumah yang dulunya ditempati pekerja perkebunan itu.
Ia mengatakan, rumah itu sampai sekarang tidak ada yang menghuni tapi tidak ada yang berani menjual, karena statusnya yang bukan milik warga. Warga hanya punya hak pakai saja atas rumah tersebut.
Pak Sadimin kemudian menunjukkan sebuah saluran air yang sudah ada sejak zaman dulu. Ia berkata kalau saluran itu dibuat oleh bapaknya. Dengan kata lain, saluran itu usianya sudah cukup tua peninggalan zaman penjajahan Belanda.
Dilansir dari kanal YouTube Cerita Desa Indonesia, Desa Gempol menjadi awal mula pintu gerbang menuju Kebun Teh Medini yang sudah ada sejak zaman Belanda. Desa ini pula menjadi pintu masuk menuju Desa Promasan yang lokasinya jauh di tengah kebun teh.
- Mengunjungi Tempat Persemedian di Lereng Gunung Merbabu, Dipercaya Bisa Menyembuhkan Penyakit
- Menilik Keindahan Perkampungan di Lereng Gunung Sindoro, Mayoritas Warga Bekerja Sebagai Pemetik Teh
- Mengunjungi Kampung Terpencil di Tengah Perkebunan Teh Batang, Masih Banyak Rumah Tua Peninggalan Belanda
- Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah
Jika dipantau dari udara, pemukiman warga di Desa Gempol ini hanya terdiri dari beberapa rumah. Hampir sebagian besar rumah warga masih terbuat dari kayu dan beratap seng.
Jalan di Dusun Gempol ini sudah dibeton. Hal ini berbeda jauh dengan akses jalan menuju Dusun Promasan yang masih sangat sederhana.
Saluran Air Peninggalan Belanda
Pipa air itu tampak sudah banyak dipenuhi karat. Pipa air itu menghubungkan sebuah saluran air menuju area pemukiman warga.
Di ujung dari jalur pipa itu, dibangun sebuah rumah yang terbuat dari batu kali. Oleh warga, rumah itu digunakan sebagai tempat mandi, mencuci, buang air, dan sebagainya.