Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah
Mayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau
Mayoritas warga di sana merantau dan berhasil memperoleh kesuksesan di tanah rantau
Mengunjungi Kampungnya Para Juragan Bakso di Wonogiri, Banyak Berdiri Rumah Mewah
Bakso adalah salah satu kuliner paling populer di Indonesia. Dari dulu sejak sekarang peminat kuliner ini tak pernah sepi.
Tak heran usaha bakso selalu menjanjikan. Keuntungan yang banyak pun diperoleh, apalagi bagi yang telah menggeluti usaha ini sejak lama.
Salah satu daerah penghasil bakso paling populer adalah di Wonogiri. Warga setempat banyak yang merantau ke kota-kota besar lalu membuka usaha bakso.
-
Dimana lokasi rumah mewah tersebut? Rumah mewah ini berlokasi di Perumahan Puri Surya Jaya, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, dan telah berhasil memikat banyak netizen dengan desain anggun dan kemewahannya.
-
Dimana lokasi Kampung Jawa? Kampong Sri Arjuna, tepatnya berada di Sarawak, Malaysia.
-
Siapa yang memiliki rumah mewah ini? Rumah Alyssa Soebandono dan Dude Harlino bernuansa hangat dengan penggunaan kayu dan furnitur bergaya klasik, baik di luar maupun interior rumah.
-
Apa saja yang dibangun di Banyuwangi? Tahun 2023 ini, pemkab melakukan pembangunan dan perbaikan sebanyak 52 jembatan yang tersebar di berbagai wilayah Banyuwangi, 10 di antaranya adalah jembatan rekonstruksi bencana.
-
Siapa pemilik rumah mewah ini? Keren abis nih rumah Sarita Abdul Mukti!
-
Bagaimana masyarakat Batak membangun Rumah Bolon? Rumah adat Batak dibangun pada 1864 oleh Raja Tuan Rahalim yang merupakan raja berjaya dan memiliki kekuasaan pada abad ke- 19. Rumah adat Batak merupakan istana yang ditempati oleh para raja yang memiliki kekuasaan penuh.
Salah satu desa di Wonogiri yang banyak warganya yang merantau adalah di Desa Bubakan. Di kampung itu, banyak warganya yang sukses di tanah rantau. Saat pulang kampung mereka kemudian mendirikan rumah-rumah mewah. Maka tak heran banyak rumah mewah yang sekarang berdiri di Kampung Bubakan.
Kini rata-rata rumah itu ditinggali oleh orang tuanya. Sementara sang anak mencari rezeki di perantauan.
Dilansir dari kanal YouTube Xplorenesia, Desa Bubakan merupakan desa yang berada di sebelah utara Kabupaten Wonogiri dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Karanganyar. Desa itu letaknya berada di lereng Gunung Lawu.
Rumah-rumah mewah yang berada di Desa Bubakan merupakan simbol dari kesuksesan warga Bubakan yang sebanyak 90 persen merupakan perantau yang membuka usaha kuliner bakso dan jamu.
Dua puluh tahun lalu, Desa Bubakan merupakan desa yang sangat tertinggal. Kini desa itu merupakan desa tersukses di Wonogiri, khususnya di Kecamatan Girimarto. Rata-rata aset rumah di desa itu harganya mencapai Rp1 miliar.
Namun tak semua rumah di sana mewah. Beberapa rumah bangunannya tampak sederhana. Rumah-rumah di Desa Bubakan baru ramai saat musim Lebaran tiba atau saat ada tetangga atau saudara sedang menggelar hajatan.
Dilansir dari Goodnewsfromindonesia, dulu mayoritas warga Desa Bubakan bermata pencaharian sebagai petani. Namun pada tahun 1978, seorang pengusaha asal Sukoharjo bernama Mbah Joyo, mengajak warga desa untuk merantau. Warga-warga kemudian ikut merantau. Mereka kemudian berjualan bakso dan jamu milik Mbah Joyo.
Setelah belajar cara berjualan bakso dan jamu, mereka kemudian membuka usaha sendiri. Mereka kemudian mengajak warga desa lain sebagai pekerja di tempat mereka. Dari sanalah banyak warga yang merantau ke berbagai kota di Indonesia.
Tingkat ekonomi warga yang terus meningkat berhasil mengangkat derajat pendidikan para generasi penerus kampung itu. Kini banyak pemuda asal Desa Bubakan yang menjadi sarjana. Solidaritas para perantau ini membuat desa tersebut menjadi desa yang maju.